28

1.1K 141 8
                                    

Renjun telah selesai bersih-bersih dan diapun duduk di sofa sedangkan jaemin tengah asyik melihat pekerjaannya. Renjun lantas menyalakan televisi dan menonton acara kartun favoritnya, membuat jaemin yang melihat hanya menggelengkan kepalanya karena istrinya benar-benar sangat menggemaskan sekali.

Setelah satu jam, jaemin akhirnya mengakhiri acara melihat berkas-berkas nya itu, lalu diapun berjalan mendekat pada istrinya itu dan tersenyum karena sang istri yang tertidur, sepertinya cukup lelah. Jaemin lantas mematikan televisi dan diapun menggendong renjun secara perlahan.

"Nana."

"Tidurlah, kau sangat lelah.' Ucap jaemin mengelus punggung sempit itu karena dia sekarang menggendongnya ala koala dan renjun hanya menyamankan dirinya lalu kembali ke alam mimpi seketika. Jaemin lantas meletakkan renjun keatas tempat tidur secara perlahan dan menyelimuti istri mungilnya itu dan memandangi wajah tidur istrinya yang sangat tenang itu.

Drrtt...Drrtt...Drrtt....

Jaemin melihat ponselnya dan tertera panggilan tanpa nama di layar ponselnya saat ini.

"Hallo?"

"...."

"Wae? Ada perlu apa?" Datar jaemin bahkan auranya menggelap seketika.

"...."

"Tidak."

"....."

"Tak ada yang lain bukan?" Ucap jaemin lalu mematikan ponselnya tanpa mendengar balasan dari penelpon saat ini.  Disaat bersamaan renjunpun membuka matanya secara perlahan dan diapun menggenggam tangan jaeminbyang terlihat menahan amarahnya itu.

"Sayang? Apa aku membangunkanmu?"

"Anio. Ada apa Nana? Apa ada yang membuatmu marah?"

"Tidak."

"Kau harus istirahat Nana, acaranya masih nanti malam bukan?" Jaemin hanga menganggukkan kepalanya.

"Mari istirahat." Ucap renjun dan diapun menarik jaemin, membuat jaemin menaiki tempat tidur lalu tiduran disebelah renjun yang langsung memeluknya dan tertidur. Jaemin ikut membalas pelukan istrinya itu dan memutuskan untuk beristirahat juga.







Sementara itu, Lia yang berada di mansion langsung melemparkan ponselnya keatas tempat tidur dengan raut kesal pada wajahnya itu.

"Sial! Kenapa sangat sulit sekali mendekatinya! Apa aku harus mengatakan padanya siapa renjun sebenarnya? Kenapa harus seperti ini. Ini benar-benar kesalahan mommy dan Daddy!" Kesalnya.

Tok..tok...tok...

"Lia-ya? Bisa keluar sebentar? Daddy ingin bicara denganmu dibawah."  Lia dengan kesal membuka pintu kamarnya dan melihat sang ibu.

"Membicarakan apa mom?" Kesalnya.

"Lebih baik kau turun saja lia. Kau tahu bukan? Tak baik memancing kemarahan ayahmu." Ucap rose. Dan liapun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, mommy tunggu dibawah." Ucap rose lalu diapun turun lebih dulu.

Di lantai bawah.

"Sebentar ya nak, Lia sebentar lagi akan turun."

"Apa kau benar-benar serius dengan Lia? Masalahnya kau juga seorang wanita."

"Paman tenang saja. Lagian saya sangat serius. Apalagi Paman tahukan kalau saya adalah kerabat jauh keluarga Na."

"Hmm." Angguk Chanyeol karena dia memang dengan senang hati menerima wanita itu, untuk membuat keluarganya semakin kokoh. Tak lama setelahnya Lia turun dari lantai dua dan diapun membulatkan matanya kaget melihat kedatangan orang yang sangat dia kenal itu.

"Hwang Yeji!"

"Apa kabar Lia?"










At. Mansion utama keluarga Na.

Taeyong tengah membuat makan malam spesial karena kedatangan kekasih dari heejin dibantu oleh heejin tentunya.

"Imo? Apa imo yakin halbojie akan menerima siyeon dengan baik?"

"Hmm, kau tahu pernikahan sesama bukan hal yang aneh saat ini."

"Bukan ity masalahnya imo."

"Lalu apa yang kau cemaskan?"

"Aku hanya takut halbojie tidak setuju dengan siyeon."

"Kau tenang saja. Imo yakin kalau Daddy pasti akan setuju. Apalagi ini adalah pilihan cucunya."

"Semoga saja deh imo."

"Hmm." Angguk taeyong. Lalu keduanya melihat Siwon yang mendekat dengan kursi rodanya.

"Daddy? Apa butuh sesuatu?"

"Tidak, aku hanya mau mengatakan kalau yeji akan kemari malam ini."

"Yeji?" Bingung taeyong.

"Iya, keponakan jaehyun. Memang keluarganya jarang kemari. Apa tak masalah?" Ucap Siwon.

"Maksud halbojie sepupu jauh kami?"Ucap heejin.

"Ne."

"Untuk apa dia datang? Bukannya dia tak sering berkunjung halbojie? Bahkan keluarganya juga sama."

"Dia mengatakan akan memperkenalkan kekasihnya padaku. Lagian hanya keluarga ini yang dia miliki. Orangtuanya sudah lama tiada."

"Apa kembarannya akan datang juga Daddy? Setahuku yeji memiliki kembaran."

"Hyunjin tidak datang karena sepertinya dia berada di namhee untuk acara para pengusaha itu."

"Aaa baiklah tak akan masalah. Bukan begitu heejin?" Ucap taeyong melihat keponakannya itu.

"Hmm." Angguk heejin walaupun dia masih merasa ada yang aneh saat ini. Tapi dia akan melihat saja dan mengawasi tentunya.





































£•Tbc

What If (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang