Keesokan paginya, renjun menggeliat dalam tidurnya lalu diapun membuka matanya dengan kesadaran yang masih sangat tipis, lalu diapun merasakan kepalanya pening, setelah beberapa saat diapun duduk begitu saja diatas perut jaemin karena tadi malam dia memang tidur sampai keatas suaminya itu. Tapi dia belum sadar akan hal itu. Jaemin juga membuka matanya lalu menatap renjun yang belum sepenuhnya sadar diatasnya. Dia tersenyum kecil menyaksikan semuanya.
"Kepalaku sangat sakit, shhh. Harusnya aku tak minum tadi malam." Ucap renjun pada dirinya sendiri dan jaemin tersenyum melihatnya, ntah kenapa istrinya itu sangat menggemaskan. Tapi dia hanya diam saja, karena istrinya tak terlalu berat.
Hingga beberapa menit kemudian, renjun sadar lalu membulatkan matanya kaget karena dia duduk diatas suaminya itu. Lalu diapun minggir dan duduk diatas tempat tidur seketika.
"Maaf jaemin." Ucao renjun menunduk malu karena perbuatannya ditambah dia pasti sangat memalukan tadi malam.
"Kenapa minta maaf?" Ucap jaemin lalu duduk dan berhadapan dengan renjun.
"Karena aku—"
"Aku tak mempermasalahkannya sama sekali. Jadi, jangan merasa bersalah. Lagian aku juga senang kau tidur nyenyak tadi malam." Ucap jaemin datar lalu renjunpun mengangkat kepalanya dan menatap bingung Jaemin.
"Kenapa?"
"Mengaku padaku jaemin, apa aku melakukan hal yang sangat memalukan tadi malam?" Ucap renjun frustasi dan jaemin hanya menggelengkan kepalanya.
"Aishh, itu tak mungkin. Seharusnya aku tadi malam tak minum walaupun hanya segelas." Ucap renjun kesal pada dirinya sendiri. Bahkan dia memukul kepalanya sendiri. Jaemin lantas memegang kedua tangan itu hingga renjun menatapnya.
"Jangan memukul kepalamu. Ini semua salahku. Jadi, aku peringatkan padamu. Kau tak boleh minum sedikitpun jika tak ada aku. Mengerti?"
"Hmm." Angguk renjun begitu saja. Dan jaeminpun tersenyum lalu diapun merasakan jaemin yang mengelus kepalanya. Membuat renjun memerah seketika.
Di lantai bawah mansion itu terlihat Taeyong dan heejin yang telah berada di meja makan sedangkan jaehyun masih berada di dalam kamarnya dan Siwon juga begitu.
"Imo?"
"Kenapa heejin?"
"Apa imo merasa ada yang aneh dengan Park Lia itu? Ntah kenapa aku merasa dia sangat berbeda dengan renjun." Ucap heejin mengutarakan pikirannya pada Taeyong.
"Imo juga merasakannya. Itulah kenapa imo tak nyaman jika dia ada disini." Ucap taeyong.
"Imo tenang saja aku akan menjadi pihak pertama yang akan membuatnya menjauh jika dia berniat buruk pada pernikahan jaemin dan renjun."
"Aku juga sama." Ucap taeyong tersenyum. Lalu keduanya melihat maid yang datang dan dibelakangnya Lia mengikuti hingga keduanya berwajah datar secara bersamaan.
"Maaf nyonya, nona, nona park Lia datang."
"Kau bisa pergi." Datar heejin dan maid itupun membungkuk lalu meninggalkan mereka bertiga.
"Maaf imo, heejin-ssi. Karena aku datang pagi-pagi tapi aku berniat mengajak renjun oppa jalan-jalan." Ucap Lia tersenyum.
"Aaa, kau sudah sarapan?" Ucap taeyong. Dan lia menggelengkan kepalanya begitu saja.
"Kalau begitu sarapan bersama saja." Ufap taeyong dan heejin menatap taeyong tak percaya tapi diapun melihat kode taeyong dan diam saja. Disaat bersamaan jaehyun dan Siwon mendekat ke meja makan.
"Kau disini?"
"Iya samchun. Aku ingin mengajak oppa jalan-jalan karena kami sudah lama tak bertemu." Ucap Lia tersenyum. Jaehyun hanya tersenyum sedangkan Siwon menatao tak suka Lia.
"Tapi sepertinya tidak bisa, karena renjun dan jaemin akan mengantarkan saya ke rumah sakit." Ucap Siwon datar. Lia hanya diam saja.
Dan tak lama merekapun melihat jaemren yang mendekat, bahkan renjun langsung berusaha baik-baik saja tapi itu membuat jaemin merasa tak nyaman dan diapun langsung menggenggam tangan istrinya itu.
"Pagi pengantin baru." Ucap heejin tersenyum.
"Pagi heejin " Ucap renjun tersenyum sedangkan renjun hanya diam saja.
"Renjun, apa kamu keberatan jika halbojie meminta ditemani ke dokter bersama dengan jaemin."
"Tidak halbojie." Ucap renjun tersenyum lebar.
"Wah gimana dong, ternyata Lia tak bisa jalan-jalan bersama dengan renjun." Ucap heejin setengah meledek.
"Ne?" Bingung renjun sedangkan jaemin hanya diam dengan wajah datarnya itu.
"Begini oppa, aku sengaja datang kemari untuk mengajak oppa jalan-jalan karena kita sudah lama tak bertemu." Ucap Lia tersenyum penuh kebohongan.
"Ntah kau ingin benar-benar mengajakku jalan-jalan atau kau ingin memperingatkanku. Aku tak tau." Batin renjun.
"Kau sudah ada janji dengannya sayang?" Ucap jaemin menatap renjun membuat semuanya keget apalagi heejin.
"Eh?"
"Kau sudah membuat janji dengannya?" Ucap jaemin kembali. Dan renjun hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.
"Berarti kau tidak bisa membawa istri saya pergi karena kami akan mengantarkan halbojie ke dokter." Datar jaemin.
"Tak masalah oppa. Bisa lain kali juga." Ucap Lia tersenyum dan heejin benar-benar sudah sangat kesal lalu diapun mengirimkan pesan pada Yangyang.
"Yasudah, ayo kita sekarang sarapan." Ucap jaehyun lalu merekapun duduk di meja makan begitu pula dengan Lia.
Setelah sarapan, merekapun keluar dan terlihat renjun membantu Siwon kedalam mobil.
"Halbojie tak mau duduk didepan dengan jaemin?"
"Tidak, kau saja."
"Ne." Angguk renjun mengerti. Lalu liapun mendekat.
"Oppa, apa aku bisa menumpang? Aku juga harus ke rumah sakit karena sahabatku sedang dirawat." Bohong Lia.
"Bagaimana jaemin?"
"Halbojie mengijinkan?" Ucap jaemin datar melihat Siwon.
"Maaf nak, tapi saya tak bisa mengijinkanmu karena kami akan kesuatu tempat lebih dulu. Ayo masuk." Ucap Siwon menatap jaemin dan renjun. Lalu keduanyapun masuk dan mobil jaeminpun keluar dari mansion itu, sedangkan heejin tersenyum puas melihat drama pagi ini.
£•Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
What If (jaemren)
Fanfiction"Kau harus ingat mulai sekarang kau adalah Park Renjun anak sulung kami. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, maka kehidupanmu adalah taruhannya." ~ Park Chanyeol. "Siapa kau sebenarnya?" ~ Na Jaemin. "Aku akan pergi, kurasa itu yang terbaik." ~ Hua...