Cerita ini hanya fiksi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.18+
"Gre...aku mau bicara" Seseorang tiba2 datang menghampiri meja Gracia didalam kelas yg sedang tidak ada guru itu
"Ngomong aja disini emang kenapa sih?" bukan Gracia yg menjawab. melainkan seseorang yg berada di baris meja tepat didepan Gracia
"Zara maaf, bicara aja disini ada apa? sorry" Kali ini Gracia yg menjawab, lalu Zara menatap ke arah Sisca yg tadi sewot padanya. diliriknya lagi Aya yg sedang sibuk dengan game nya disamping Gracia, menyender pada dinding tembok dekat jendela
"Gre..mama sakit parah, plis anterin aku pulang Gre" pintanya dengan sangat memohon, tak perduli lagi mau dipandang apa oleh kedua sohib Gracia yg berada disana, lalu Sisca memutar bola matanya malas sebelum akhirnya melayangkan kalimat mematikan lagi
"Brengsek lo, ngapain lo bawa2 Gracia.. udah sana lo kalo mau pulang ya pulang aja! lo sama Gracia udah gak ada hubungan apa2.. hidup lo udah bukan tnggung jawab Gracia lagi" ketusnya mulai dengan nada sedikit tinggi, sementara Gracia hanya terdiam tak bergeming
Dia sudah kehilangan respek pada Zara, Tapi juga Gracia bukan tipikal anak yg kasar meski hanya dari segi kata2, itulah kenapa ia memilih diam
"Ngga Sis, mama taunya gue tuh disini sama Gracia..mama nitipin gue sama Gracia sebelum dia mutusin buat pindah ke makassar dulu, Mama bolehin aku tetep disini karena percaya sama kamu Gre" Jelas Zara dengan nada sedikit gemetar
"Iya mama lo percaya sama Gracia, tapi lo sendiri yg ngerusak kepercayaan Gracia ke lo! Zara ngotak plis ayok" Tukas Sisca lagi lebih tegas
"Tapi Gre, gimanapun aku udah ngasih seluruh hidup aku ke kamu selama 2thn ini...bahkan hal yg paling berhargapun kamu yg ambil, Harusnya ini adil kan? Aku cuma mau pulang ke makassar bawa kamu, supaya mama gak kefikiran gimana aku di jakarta sendirian.. itu aja" ucap Zara lirih, kini tatapannya memburam
Gracia masih diam tak bergeming, namun kali ini diamnya terlihat seperti sedang berfikir, diliriknya Sisca sekilas lalu beralih pada Zara
"Kapan mau pulang?" tanyanya, dengan raut wajah yg tampak datar
"Gre! jangan kocak!" Relai Sisca yg mulai tak terima akan respon Gracia pada Zara
"Kalem, ibu mentri harap tenang" Kali ini Aya yang sedari tadi fokus pada gamenya namun diem2 nyimakpun buka suara
"Besok Gre, mama udah nungguin banget disana"
"Oke.. besok kita berangkat, udah sana balik ke kelas kamu" Perintah Gracia lalu diangguki oleh Zara, ia akhirnya pergi menjauh dari tempat itu
___
"Gre... lo ngapain sih mau2 aja!" sewot Sisca dengan mata yg melotot
"huft... Gue cuma mikirin perasaan mama nya aja, dia bener Sis.. selama ini kan gue yg minta ke mamanya buat biarin Zara tetep di jakarta dan bilang kalo bakal gue yg tanggung jawab.. mamanya lagi sakit, gue gamau buat mamanya kefikiran terus sakitnya makin parah.. Gue gak tega" menarik nafas panjang yg berat, Gracia menyender lesu pada pundak Kanaya Karin disamping kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CHOCOLATE
Aléatoire"Aku tau, Sangat tau. Bahkan saat kamu memilih tidak mau tau, Apa boleh buat? Aku tetap mau tau!", - Shania Gracia "Terserah," - Shani Indira