lV box

2.4K 151 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tok.. Tok... tok....Ci. shanii, boleh Zee masuk?" Teriak Azizi dari arah luar kamar Shani, lalu tanpa jawaban seseorang membuka pintu kamar tersebut dari dalam

"Tereak2 mulu bocil, Shani lagi mandi die.." Ketusnya seraya berjalan masuk lagi lalu Zee mengekor pelan dibelakangnya, ikut mendudukan diri diatas kasur empuk king size milik kakanya

"Ci desy suka main papji ga?" Tanyanya dengan tetap fokus mngusap2 layar ponsel di genggamannya

"No.. nupp gue Zee kalo soal gem2an gitu!"

"Ish payah banget.." kata Azizi meledek lalu menjulurkan lidahnya mencemooh seseoarang yg ia panggil Ci desy tadi

"Zee, udahan main game nya? ngapain kesini? tumben" Lantang Shani dari arah pintu kamar mandi, dirinya baru saja selesai dengan kegiatan mandinya dan sudah berganti baju. hanya menyisakan rambutnya yg basah lalu ia lilit dengan handuk kecil

"Ci bete banget aku, bosen di rumah terus tapi mau keluar gak ada temen" Zee mengadu dengan begitu lemasnya

"Gracia sama yg lain emang pada kemana Zee.. biasanya kalian kalo offday pada Golf" Shani berjalan mengambil hairdrayer diatas nakas lalu mencolokkannya pada stop kontak disamping meja riasnya

"Itu dia Ci, Kak Sisca bilang mereka mau ada urusan bisnis keluar kota beberapa hari.. tapi ini udah mau 3minggu gak masuk2 sekolah, Huh.. Kangen banget akutuh sama mereka"

"Elah lebay banget lo remahan kacang" Sahut Desy menimpali namun Azizi hanya memutar bola matanya malas

"Mereka pergi bertigaan Zee? gamasuk sekolah juga selama itu?? Lanjut Shani bertanya

" Iya Ci, malah kata kak diva ketua kelas mereka, katanya mereka bahkan bisa sampe gamasuk sebulan.. Kak Gre sih belum pernah cerita apa2 sih Ci tapi waktu itu Kak Sisca bilang ke aku katanya gini 'Zee jangan heran ya kalo tbtb kita ngilang.. Bisnisnya Gracia dmna2 soalnya, repot' Gitu" jelas Azizi begitu antusias dan memeragakan cara bicara Siska waktu itu padanya, Shani dan Desy hanya menatap tertarik pada Cerita yg sedang Zee suguhkan

"Trus Kak Aya bilang 'Zee kamu kalo ada perlu apa2 bilang ke kita, ngadu aja sama Gracia kalo ada masalah' gitu Ci masa, aku aja sampe bingung maksud Kak Aya ngomong gitu tuh apa?" Azizi lalu berbaring dikasur, pandangannya fokus pada atap2 ruangan tsrsebut.

"Mereka itu kali punya Bisnis gelap, kek di pelem2" Tukas Desy ditengah keheningan

"Ngaco" timpal Shani lalu menyabut colokan hairdayer, menaruhnya kembali pada tempatnya. Shani berjalan menghampiri Azizi yg sedang melamun

"Udah tungguin aja ntar juga mereka kontek kamu" Kata Shani berusaha menyemangati, tampaknya Azizi terlihat murung karena ditinggal kawand2nya begitu saja dan tanpa kabar dari semenjak kepergian mereka beberapa minggu lalu.







Kini, Desi dan Shani sedang berada di balok kamar. keduanya tengah asik menikmati hembusan angin sore ibukota dengan masing2 secangkir coklat panas,meninggalkan Azizi yg tengah tertidur pulas di dalam kamar Shani. Desi melirik beberapa kali memperhatikan Shani yg tampak gelisah

"Yg kalian bahas itu si Gracia2 yg lo ceritain semalem?" Tanya Desi seraya menyesap coklat panas dihadapannya, hanya berbalaskan deheman dari Shani yg terlihat sedikit melamun itu

"oh jadi bocil epep yg udah berani sentuh lo, sampe nambah beberapa ronde itu dia temennya Azizi juga?? " Tanyanya lagi sedikit lebih pelan takut2 iya salah ucap, dilihatnya Shani yg memutar bola matanya malas lalu berbalik menghadap dirinya

"Des, gilak gue sumpah.. bisa2nya gue kayagitu sama itu anak! Jujur ya pas kemarin gue goda dia, gue gak ekspek dia bisa ngelakuin sejauh itu.. Gue fikir dia bakal nepis gue trus marah, ternyata gue malah di gempur abis2an sama dia.. Gilak!" Shani dengan lantangnya mengucapkan protes di hadapan Desy



DARK CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang