.
.
.
.
.Hanya fiksi!
Dentuman keras menggema disebuah barClub ternama ibukota, Suara lantunan musik itu terdengar hingga ujung terpencil sebuah ruangan berukuran 16×10 meter persegi, didalamnya terdapat sofa mewah klasik berwarna hitam pekat, meja kaca dengan sedikit ornamen ikan koi, beberapa lukisan abstark yg menempel di dinding dan juga lcd berukuran besar yg terpampang lengkap dengan bas serta keyboard disampingnya, Khas suasana ruang karaoke yg mewah nan fancy. Ruangan itu adalah fasilitas kamar khusus tamu VVIP yang berada di Barclub tersebut.
"Bos, orangnya udah datang" Bisik seorang lelaki bertubuh tegap dan tinggi
"Hmm.. ok Zee, Ready?? Tanya seseorang yg dipanggil bos itu kepada Zee sambil menaik turunkan alisnya, Ditatapnya Azizi yg tengah gugup berbalut gaun pendek sepaha dengan lengan panjang berwarna navy
"Kak Gre, ini seriusan aku harus lakuin ini??" tanyanya memastikan, Iya. seseorang yg dipanggil bos tadi itu adalah Gracia, dan lelaki yg memanggilnya tak lain adalah salah satu dari ajudan pribadinya
"Zee kalo gak mau bilang dari sekarang, biar Aku cancle aja ketemu sama clientnya" Gracia lalu meraih tangan Zee dan mengusapnya pelan, seolah menyalurkan perasaan hangat guna memberi ketenangan
"Jangan Kak.. iyaiya aku bisa, udah cepet mana suruh masuk orang ya!" Serunya menahan pergerakan Gracia yg hendak bangkit, lalu Gracia menatap sekilas ke arah Zee, memastikan bahwa gadis itu sudah benar2 siap lahir batin untuk mengawali kesepakatan yg mereka buat beberapa hari lalu itu
Dirasa yakin dan percaya Azizi mampu melakukannya, ia mengalihkan pandangannya pada ajudannya yg sedari tadi masih diam berdiri di ambang pintu menunggu perintah dasi sang bosnya
"Yad, bawa masuk" Ryad, adalah nama dari ajudan pri adinya itu.
Tak menunggu waktu lama, seseorang muncul dari balik pintu yg terbuka. ia masuk bersama asistennya, dengan setelan kemeja putih polos, celana bahan bercorak kotak2 dan blezer senada dengan celana,serta kacamata hitam bertdngger di hidung mancungnya. orang itu masuk sambil menenteng tas kecil namun bermerk ditangannya
"Loh" Azizi kaget dan tercengang melihat gaya dan penampilan yg glamor dari kliennya itu, ia melirik pada Gracia yg juga sedang memasang ekspresi kagetnya. mereka lalu saling pandang seolah menyampaikan keterkejutanny satu sama lain
"Halo, maaf ya telat banget" Sapa orang itu lalu membuka kacamata hitamnya, setelahnya ia menjulurkan tangan kepada Gracia untuk bersalaman
"Ah iya gpp.. silahkan duduk" Jawab Gracia ragu2, pasalnya ia sendiri tidak tau bahwa yg akan datang menemuinya ini adalah seorang gadis muda bertubuh tinggi, mengingat perjanjian kerjasama dengan kliennya kemarin melalui Meet Zoom terlihat bahwa seseorang dilayar komputernya itu adalah seorang laki2, tapi lihat sekarang? yg datang justru seorang gadis cantik namun terlihat masih sangat lolos dan lugu, walaupun dibalut fashion yg glamor tidak menutupi tatapan mudanya yg sederhana.
"Bentar2.. kamu kan??" Relai Zee saat matanya menangkap pandangan mata seseorang yg lumayan ia kenali
"Loooh... Zoyyy! Kok??" Sontak gadis itu tercengang kaget melihat Zee berada disana
"Laaah... Toy!! demi apa ini kamu!" seruan Azizi menggepa didalam ruangan itu, ia bangkit dari duduknya dan mengoyang2kan bahu gadis di hadapannya seolah tak percaya dengan yg barusan saja ia lihat
"Zoy...."
"Huuu...toyy" Zee dengan komuk so sedihnya
"Zoooooyyyy..." Gadis itu lalu memeluk Zee dengan serempak, Zee membalas pelukan itu dan akhirnya mereka berpelukan kegirangan

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CHOCOLATE
Diversos"Aku tau, Sangat tau. Bahkan saat kamu memilih tidak mau tau, Apa boleh buat? Aku tetap mau tau!", - Shania Gracia "Terserah," - Shani Indira