END

4K 197 16
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



























"Jadi... selama ini kalian berdua khianatin gue? ahhahahahaha..... tolol gue ya.." Ucapnya dengan penuh luka dalam setiap nada bicaranya

Gracia terus terkekeh beriringan dengan luluhnya semua air mata di kedua pipinya


Sementara Aya dan Sisca semakin mendekat menodongkan pistolnya masing2 dari kedua arah yg berbeda


























"mundur........" Ucap Sisca, lalu Gracia menoleh menatapnya dengan amat terluka


























"Tembak gue... Sis, tembakkk.... disini.... biar langsung mati" Gracia meraih Glock milik Sisca yg masih digenggam dan mengarahkan ujung pistolnya tepat pada dada kirinya




Sisca hanya diam, sorot matanya menajam dan fokus terhadap kedua netra Gracia. bisa ia lihat luka yg amat menyayat di setiap sorot mata Gracia disana















"Ayok tembak..." Tantang Gracia lagi lalu ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yg menerpa, menantikan detik2 terakhirnya yg akan musnah ditangan sahabatnya sendiri yg selama ini sudah menjadi sosok ibu baginya
































































































'doooor













peluru itu melesat cepat menembus bagian tubuh seseorang








































Gracia lalu membuka matanya dan kaget, kenapa Sisca tak menembaknya dan malah mengarahkan tembakannya ke belakang Gracia















Lalu Gracia berbalik, dilihatnya Harlan yg sudah luluh ke lantai meringis kesakitan. peluru itu mengenai pangkal paha sebelah kanannya.








































"Anjing lo semua...... Aaaaaaaaaa" Harlan menjerit kesakitan


Gracia lalu kembali berbalik menatap kedua mata Sisca dengan fikiran yg bercabang, ia tak mengerti dengan situasi yg terjadi sekarang
































































"Gue sahabatlo... gue yg paling tau lo, dan lo juga yg paling tau gue" Ucap Sisca pelan














Gracia masih menggeleng lemah, tak faham maksud dari perkataan Sisca barusan














Tak lama, suara sirine polisi mulai terdengar mendekat ke tempat mereka berada










Sisca lalu meraih lengan Gracia dan Aya secara bersamaan














"Ikut gue" Ajaknya pada kedua sahabatnya itu











lalu mereka bergegas pergi, Adel mengekor dari belakang dan anak buahnya yg lain bergegas pergi juga meninggalkan tempat itu
































































DARK CHOCOLATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang