.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seminggu berlalu, akhirnya Shani sudah diperbolehkan pulang.
Disini ia sekarang, didalam mobil dengan Aya yg mengemudi, Sisca yg duduk di samping Aya. Lalu ada Christy yg duduk manis menemaninya di bangku tengah penumpang
Mereka berencana akan pulang ke kediaman Gracia, mengingat apa yg terjadi pada Shani beberapa waktu lalu, dan setelah perdebatan panjang akhirnya Shani setuju untuk tinggal sementara di kediaman Gracia sampai beberapa hari kedepan
"Ci Shani?? makanan kesukaan Cici apa? Tanya Christy memecah keheningan didalam mobil itu
" mmm.. apa ya?" Shani terlihat berfikir keras
" Gak spesifik sih, tapi aku suka makanan yg manis2 ketimbang asin" lanjut Shani sedikit ragu
"Cici terlalu mengedepankan kepentingan orang lain banget ya kayanya, ditanya kayagitu aja bingung.." kata Christy seraya terkekeh pelan, sedangkan Shani hanya menyikapinya dengan senyum tipis
"Aku juga dulu punya Kakak perempuan, seumuran Cici.. Tapi udah meninggal" ucapnya lirih, lalu menundukan kepala seakan larut dalam ingatan masa lalunya
Sontak Shani melirik kearahnya, tatapannya sendu melihat gadis kecil disampingnya itu murung
"Sakit jantung Ci, aku sayang banget sama dia.. pas tau kalo perjuangannya bertahun2 nunggu pendonor jantung gak kunjung dapet, sampe makin hari keadaaannya makin memburuk.. Aku sampe ngamuk sama dokter minta buat biar jantung aku aja didonorin, Aku mau dia hidup walaupun harus aku yg mati..nih liat Ci" Christy mengangkat sedikit kaos yg ia kenakan lalu memperlihatkan luka yg ada di bagian kanan perut bawahnya
"Sakit diatuh udah komplikasi, Ginjalnya juga rusak.. aku donorin ginjal aku.. aku lakuin apapun yg bisa aku lakuin buat dia pokoknya, Aku sayang banget sama dia" Christy lalu membuang pandangan kearah jendela menatap jalanan, berusaha mengontrol riak air di pelupuk matanya
"Tapi......dia mati bukan karena sakit yg dia derita" Christy meneteskan setitik air mata, lalu berbalik menatap Shani
"Dia gantung diri di kamar" Ucapnya pelan dengan tatapan yg masih kepada Shani
"Dee....." relai Shani, mencoba menghentikan cerita pilu yg keluar dari mulut Christy
"Dia lebih ingin aku hidup!.. Dia lebih mencintaiku di banding apapun yg ada di dunia ini, Dia....." Ucapannya tersengal isakan yg memaksa keluar
"Dia memilih untuk menyerah agar aku tetap hidup, dibandingkan hidup namun merepotkanku... Bahkan dia mengembalikan lagi ginjalku!" Air matanya sudah tak terbendung
"Dari situ aku sadar, menjadi terlalu menderita bukan berarti seseorang yg lain tidak menderita juga.. Lihat? aku fikir saat semuanya aku tanggung sendirian maka akan membebaskannya, Ternyata aku salah, kami berdua sama menderitanya.. hanya saja, dia lebih tau cara bagaimana mengakhiri penderitaanku"
"Dee... udah ya stop, jangan lanjut lagi" Shani menarik gadis kecil itu ke dalam pelukannya
"Ci Shani, Azizi selalu bilang sama aku kalo dia sayaaaaaang banget sama Cici" ucapnya masih terisak dalam pelukan Shani
Sementara Shani hanya diam tak bergeming.
_____
Sesampainya mereka di basement apartemen, sudah ada Gracia dan Azizi yg menunggu disana
dibukanya pintu penumpang oleh Gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK CHOCOLATE
Random"Aku tau, Sangat tau. Bahkan saat kamu memilih tidak mau tau, Apa boleh buat? Aku tetap mau tau!", - Shania Gracia "Terserah," - Shani Indira