55 akar masalah

1.6K 128 6
                                    


--------------------------------

"Semuanya lihat! Apa yang terjadi. Ingat ucapan lo itu terlambat"ucap Kevin kepada Antariksa lalu mengangkat panggilan video itu

Semua mereka disana berhenti berkelahi dan melihat kearah pantulan cahaya yang ada di salah satu dinding bewarna putih disana.

"Apa kabar An? Masih ingat gue?"ucap pria di seberang telepon menyeringai






------------------------------

"Ini gelang kita berdua. Gelang persahabatan. Jangan di lepasin,ya. Aku harap kita berteman sampai kapanpun"ucap Antariksa kecil kepada teman disampingnya




"Kamu liat Antariksa dia pintar disekolah selalu dipuji guru. Lihat diri kamu bisanya cuma main,main dan main"ucap seorang wanita kepada putranya

"Kamu nggak liat tadi dia bawa pulang piala. Dan dia juga mau ngikuti pertukaran pelajar ke London"lanjut wanita itu

Anak laki-laki itu mengepalkan tangannya kuat.



"Lagi-lagi Antariksa dan Antariksa. Kenapa nggak Antariksa aja jadi anak Mama"ucap anak lelaki itu sambil melempar batu kerikil ke arah sungai didepannya

"Antariksa anak pinter. Antariksa anak baik. Anak penurut"ucap anak lelaki itu kembali



Hari terus berlalu dan sekarang anak lelaki itu beranjak remaja. Ia sudah menjadi siswa SMP***.

Anak lelaki itu pulang kerumah dengan raut wajah bahagia karena baru saja menerima kertas ujian yang menunjukkan angka delapan disana.

Namun ia meremas kertas yang ada ditangannya saat melihat kedua orangtuanya yang sekarang sedang bersama seseorang yang selama ini membuat dirinya muak.

"Antariksa,apa belum cukup lo ngerebut perhatian Mama? Dan sekarang perhatian papa yang Lo rebut dari gue"ucap pria itu marah




Antariksa yang baru keluar dari dalam kelasnya tersentak kaget saat seseorang menarik tangannya kuat.

"Ada apa?"tanya Antariksa

Bugh

Bukan jawaban yang Antariksa dapat melainkan pukulan dari sang sahabatnya.

"Kenapa lo rebut semuanya dari gue!"ucap pria itu lantang

"Apa yang gue rebut"ucap Antariksa belum paham

"Lo berlagak lugu. Lo nggak merasa udah ngerebut perhatian Mama dan sekarang perhatian dari Papa"ucap pria itu

"Lo lugu setiap hari telinga gue panas karena denger pujian untuk Lo dan perbandingan antara lo dan gue dari mulut Mama. Gue tahu gue bodoh tapi gue sekarang juga sedang usaha. Tapi usaha gue itu sia-sia karena lo tetap diatas gue"ucapnya panjang lebar

"Gue nggak pernah bermaksud ngerebut semuanya. Terutama kasih sayang orangtua lo"ucap Antariksa

"Kita sudah seperti saudara. Orang tua Lo sayang gue. Anggap gue anaknya. Begitupun orang tua gue yang anggap Lo seperti anak sendiri"jelas Antariksa

"Beda An! Mereka lebih perhatian ke Lo. Sampai-sampai mereka lupa jika punya anak kandung"ucap pria itu

"Mulai sekarang kita bukan sahabat lagi"lanjut pria itu menatap tajam Antariksa

"Apa maksud lo. Persahabatan kita terjalin dari lama dan putuskan begitu saja"ucap Antariksa

"Gue nggak peduli yang jelas lo bukan sahabat gue lagi. Tapi,,,"ucap pria itu terputus

TWINS OF BAR BAR  (Air dan Ara)[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang