-------------------------Air menyalami punggung tangan Farhan dan Ila.
"Siapa, Ar?"tanya Ila
"Jangan dengerin Ara Tante, asal ngomong orangnya"ucap Air
-----------------------------
Semua yang ada diruang makan menoleh kearah sumber suara yang tak lain berasal dari langkah kaki berlari Ara dan Air yang baru tiba.
"Awas jatuh"teriak Airin
Bruk
Ara tersungkur di dekat meja kecil yang tak jauh dari ruang makan.
"Kan baru dibilangin"ucap Airin
"Do'a ibu yang langsung diijabah"ucap Air dan membantu Ara bangkit
"Kenapa nggak lo aja yang jatuh tadi"gerutu Ara
Air mengangkat bahunya acuh
"Lo nggak pa-pa Ra?"tanya Kanaya yang duduk disamping Ara
"Anak muda,lagi seneng seneng nya"ucap Ara asal
Mereka berlima akhirnya melanjutkan sarapan mengingat keluarga Dio lebih dulu pulang sedangkan Brain sudah izin pergi keluar sebentar.
Canda tawa menyelimuti sarapan mereka pagi itu. Bagi keluarga Gevan tak lengkap jika tak ada selingan kata-kata dari dua anak kembarnya yang selalu memiliki bahan pembicaraan terutama sang anak perempuan nya. Namun tidak bagi Kanaya,baginya hal itu adalah hal yang baru ia rasakan selama belasan tahun berlalu. Canda antara ayah dan anak-anak nya,canda antara ibu dan putra-putrinya maupun canda seorang kakak kepada adiknya.
Tanpa sadar senyuman terukir di bibir Kanaya,meski luka yang terukir dihatinya.
--------------------------
Beberapa menit berlalu sekarang mereka berdua sedang menikmati angin pagi di tepi kolam disamping rumah keluarga Gevan.
Sekarang hanya ada mereka berdua dirumah besar itu,mengingat Airin sudah pergi bersama Gevan menghadiri acara salah seorang rekan kerja sang suami. Sedangkan Air sudah hilang entah kemana perginya.
"Makasih"ucap Kanaya memecahkan keheningan
Ara menoleh kearahnya
"Makasih untuk bantuan kalian"ucap Kanaya
Ara tak mengatakan apapun
"Gue nggak tau harus membalasnya dengan apa,tapi yang jelas jika suatu saat baik lo, Air maupun Arka butuh bantuan,gue siap"ucap Kanaya kembali
Ara terseyum
"Tapi gue yang nggak siap"balas Ara tiba-tiba
Kanaya menoleh kearah Ara
"Gue takut Lo yang nggak sanggup balas ucapan lo tadi"ucap Ara terkekeh
Kanaya juga ikut terkekeh mendengarnya
"Makasih juga karena udah ngizinin gue tinggal disini"ucap Kanaya kembali
"Kalau itu jangan sama gue,bilangnya sama ibu dan ayah,orang ini rumah mereka"balas Ara kembali
"Itu pasti,tapi walau bagaimanapun karena lo pada,gue bisa ada disini"ucap Kanaya
"Lebih tepatnya karena pangeran gila lo"ucap Ara asal kembali
Kanaya mengerutkan keningnya
"Nggak usah sok kagetan,gue tau kok itu harapan Lo,kan?"ucap Ara kembali membuat Kanaya terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BAR BAR (Air dan Ara)[TAMAT]
De TodoMenceritakan tentang Air dan Ara, anak dari ayah Gevan dan ibu Airin. "Anak lo bar-bar"ucap Dio ---------------------------------- 📌cerita real dirangkai sendiri,ya 📌mulai Kamis,03 November 2022 📌 berakhir Kamis,23 Februari 2023 📌 syarat baca f...