----------------------------Dika melihat kearah depannya yang sudah menunjukkan sungai yang mengalir dibawah jembatan tempat ia berdiri.
"Jika gue pergi gue pastikan hidup lo yang akan menderita. Terutama orang yang lo sayang"ucap Dika menatap datar kedepan
----------------------------
"Selamat tinggal Mama,selamat tinggal dunia yang penuh akan ketidakadilan"
Byurr
"Sialan Dika lo berengsek! Kenapa lo lari dari kenyataan. Lari dari kesalahan Lo!"teriak Arka yang murka karena mendapatkan kabar dari Adam jika Dika sudah ditemukan.
Namun dalam keadaan tak bernyawa.
"Apa yang kita lakukan sekarang?"tanya Bani sekarang mereka sudah berada di rumah Bani yang kebetulan hanya ada mereka bertiga disana
Hening
"Gue yang akan tanggung jawab tentang Kanaya"ucap Arka tiba-tiba membuat Ara menoleh kearahnya
"Bisa lo nafkahin Kanaya dan calon anaknya? Lo itu masih sekolah jadi jangan ngada-ngada"balas Ara langsung
"Jadi kita cuma diam aja?"tanya Arka
"Kita bisa coba cari seseorang yang mau menerima Kanaya"ucap Bani
"Lo pikir ini jaman apa? Mana ada orang yang mau merima Kanaya apa adanya"balas Arka
"Ya kita coba cari. Kan gue bilang coba"ucap Bani kesal
"Dan bila dapat? Lo yakin dia menerima keadaan Kanaya? Gue rasa sulit nemuin orang yang tulus"ucap Arka
"Gue juga bingung,makanya gue bilang coba cari. Lo lama-lama bikin gue kesel"ucap Bani
"Biar gue aja Ara"ucap Arka kembali
"Lo lupa apa yang di ucap Ara"ucap Bani
Perdebatan antara Arka dan Bani terus berlanjut hingga Ara sendiri kesal.
"Bisa diem nggak?!"teriak Ara sambil memukul meja didepannya
Bani dan Arka langsung diam membisu dan menoleh kearah Ara.
"Gue tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dan gue yakin dia nggak akan nyakitin Kanaya"ucap Ara menatap lurus kedepan
"Ara bener-bener gila. Gue juga hampir gila sekarang!"teriak Bani sesaat setelah Ara pergi
"Gadis bodoh!"teriak Arka yang tak kalah frustasi dengan apa yang baru ia dengar dari mulut Ara
-----------------------------
"Ara kapan kamu sampai?"tanya Ila saat melihat Ara yang berjalan kearah pintu rumah keluarga Farhan
"Om Anta nya ada dirumah kan, Tante?"tanya Ara
"Ada,itu kan ada mobilnya disana"ucap Ila menunjuk mobil Antariksa yang terparkir di depan garasi
"Ouh iya. Ara nggak lihat tadi"ucap Ara yang sebetulnya sedari tadi ia kehilangan fokus
"Dimana dia,Tan?"tanya Ara kembali
"Dikamar nya"ucap Ila
Setelah meminta izin Ara segera beranjak dan mulai menaiki anak tangga menuju kamar Antariksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BAR BAR (Air dan Ara)[TAMAT]
De TodoMenceritakan tentang Air dan Ara, anak dari ayah Gevan dan ibu Airin. "Anak lo bar-bar"ucap Dio ---------------------------------- 📌cerita real dirangkai sendiri,ya 📌mulai Kamis,03 November 2022 📌 berakhir Kamis,23 Februari 2023 📌 syarat baca f...