----------------------------Ada Aqua?"ucap Ara asal lalu tak lama ia berjalan kearah dapur sambil terkekeh kecil melihat ekspresi Antariksa dan Noufal yang menurutnya lucu.
-----------------------------
Ara kembali dari arah dapur sambil membawakan tiga gelas minuman yang ia bawa menggunakan baki kecil.
"Silahkan dinikmati"ucap Ara sambil meletakkan gelas kopi dihadapan Antariksa dan Noufal
Kedua pria itu menatap gelas kopi itu namun tak ada yang berniat mengambilnya.
"Kenapa ragu sama buatan gue?"tanya Ara sambil duduk di sofa bersidekap dada menatap dua pria itu bergantian
Mendengar itu Noufal dan Antariksa mengambil gelas kopi itu dan mulai meneguknya.
Puh
Serentak mereka berdua menyemburkan kembali kopi itu dari mulut mereka.
"Pahit"ucap Noufal dan merebut gelas jus yang ada dihadapan Ara
Sedangkan Antariksa sedang menetralisir lidahnya yang mengisap kopi pahit sebelumnya.
"Masih pahit?"tanya Ara bingung
"Nggak lo tambahin gula kk?"tanya Noufal
"Ada 2 sendok"ucap Ara
Noufal dan antariksa mengeryit heran
"Tapi__ucap Ara terputus
Noufal dan Antariksa menunggu jawabannya
Ara cengengesan
"Gue juga tambahin bubuk kopinya"ucapnya nyengir membuat dua pria itu menatapnya datar dan menghembuskan nafasnya panjang-------------------------
Ara melirik kearah Antariksa yang sepertinya sibuk mengetik di keyboard ponselnya. Ara penasaran melihatnya ditambah pria itu terlihat sesekali tersenyum tipis.
Ara mengerucutkan bibirnya lalu tak lama bangkit dari duduknya.
"Gue pamit pulang dulu"ucap Ara lalu beranjak pergi dari sana
Noufal mengangguk
Duarr
Aaa!!!
Ara menjerit sejadi-jadinya saat mendengar suara petir sesaat ketika ia hendak membuka pintu rumah itu.
Noufal dan Antariksa yang mendengar teriakan itu sontak berlari kearah Ara uang yang sudah berjongkok sambil menutup kedua telinganya.
"Kak"ucap Noufal khawatir dan ikut berjongkok didepan Ara
Ara mengangkat kepalanya menghadap kearah Noufal
"Gue nggak berani pulang sendiri"cicit Ara pelan
-----------------------------
Antariksa akhirnya mengantarkan Ara pulang menggunakan mobilnya mengingat wanita itu yang tak bisa mengendarai motor karena hujan turun deras disertai dengan petir yang menggelegar.
Awalnya ia dan Noufal menyuruh wanita itu untuk menginap saja dirumah itu namun Ara menolaknya mengingat tugas yang harus dikumpulkan esok hari belum ia siapkan.
Ara menatap keluar jendela mobil dan terlihat lah hujan yang terus saja turun tanpa jeda membasahi jalanan yang mobil itu lewati.
Duarr
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BAR BAR (Air dan Ara)[TAMAT]
RastgeleMenceritakan tentang Air dan Ara, anak dari ayah Gevan dan ibu Airin. "Anak lo bar-bar"ucap Dio ---------------------------------- 📌cerita real dirangkai sendiri,ya 📌mulai Kamis,03 November 2022 📌 berakhir Kamis,23 Februari 2023 📌 syarat baca f...