27 bingung

2.3K 228 2
                                    

                  -------------------------

"Gabut boleh,tapi nggak gabut in gue juga"ucap Ara kesal karena sambungan telepon itu kembali tak diangkat







                ---------------------------

Ara sedari tadi mendorong Bani yang mengikutinya kemana-mana sejak ia tiba disekolah.

"Lo ngapain ngikutin gue"kesal Ara mendorong tubuh Bani yang berada disampingnya

"Gue suka ngikutin lo"balas Bani

"Lo suka,gue yang risih"sarkas Ara yang jengah dengan tingkah aneh bestie nya beberapa hari ini

"Lo dulu waktu gue nggak ikut, lo marah"bantah Bani

"Emang iya gue marah,tapi nggak gini juga"ucap Ara mendorong muka Bani kasar

"Ya udah gue pergi"ucap Bani hendak melangkah pergi

"Yah marah"ucap Ara menarik lengan Bani yang hendak pergi

"Jadi gue boleh ngikutin lo?"tanya Bani sambil menaik-turunkan alisnya

"Terserah,tapi jangan sekarang"ucap Ara

"Why?"tanya Bani

"Gue mau ke toilet Bani!"teriak Ara ditelinga Bani membuat pria itu meringis saking kerasnya teriakan itu

Bani yakin orang yang berada ditengah lapangan pun bisa mendengarnya.





                   -------------------------

Ara menatap kesal Bani yang duduk didepannya. Ia jengah menghadapi sifat Bani yang seperti ini. Entah apa yang terjadi hingga membuat pria ini seolah harus ada disampingnya.

"Lo kesurupan?"tanya Ara jengah

Bani menggeleng dan melanjutkan memakan mie bakso kuah didepannya.

"Kena omel Tante Aira?"tanya Ara kembali

Bani menggeleng

"Bokap lo lambe?"tanya Ara kembali namun tetap sama, Bani menggeleng

Ara mengepalkan tangannya didepan muka Bani.

"Fadhil,Intan, gabung sini!"panggil Ara kepada teman kelasnya itu

Dua temannya itu berjalan kearah meja Ara dan Bani. Tak lama mereka duduk dikursi itu.

"Tumben Lo manggil kita"ucap Fadhil yang sedang memakan mie bakso milik Bani

Mereka memang begitu,teman sekelas sudah seperti teman dekat bagi mereka. Terutama Fadhil yang sebelas dua belas memiliki kepribadian yang sama dengan Bani.

Bani sang pemilik mie bakso itu hanya menatap datar kearah Fadhil yang berlagak tak tau apa-apa. Sedangkan intan yang duduk disebelah Bani hanya menahan tawanya melihat raut wajah datar Bani.

"Nih anak gak jelas beberapa hari ini"balas Ara

"Emang dari dulu nggak jelas"balas Fadhil

Pletak
Sebuah pukulan mendarat di kepala Fadhil

"Ngerumpi boleh,tapi jangan mie punya gue Lo makan"kesal Bani mengambil alih mangkok mie bakso nya itu dari Fadhil

"Ngerumpi tapi nggak modal"lanjut Bani

"Boleh saya gabung?"tanya seseorang yang berdiri disamping Intan

Mereka bertiga menoleh kecuali Bani

"Boleh"

"Nggak"balas Bani berbeda membuat mereka diam

"Nggak sopan"ucap Ara kepada Bani yang sedang menikmati mie bakso itu

TWINS OF BAR BAR  (Air dan Ara)[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang