07 Ara

6.1K 440 1
                                    

                     

                   -----------------------

Sesampainya di pintu, Airin segera melepas rangkulan tangan Gevan dan berjalan lebih dulu. Gevan mengejar Airin tanpa berniat menoleh kearah Putri yang masih menatapnya.

"Gue bodoh"cicit Putri






                    --------------------------

"Kamu ngapain kasih tau Airin"ucap Dio saat ia memasuki lift untuk turun dengan Ara yang berada di gendongan nya

"Aku nggak bilang sama Airin,tapi dia denger sendiri"sarkas Aira sambil menggendong Air

"Denger apanya?"tanya Dio kesal

"Ya Airin ada dirumah waktu kamu hubungi aku"kesal Aira

"Ya ngapain kamu dengerin sama dia"ucap Dio kesal

"Ya salah kamu sendiri ngapain hubungin aku"sarkas Aira

"Ya__ucapan Dio terpotong karena Ara membekap mulutnya

"Paman bisa nggak sih nggak usah ribut sekarang. Nggak mau sama kita berdua,mending kita beli ice cream sekarang"omel Ara membuat Dio berdercak kesal

"Mak sama anak sama"ucap Dio

"Kan nggak mungkin sama kayak Paman"sarkas Ara membuat Aira menahan tawanya




                    ----------------------

"Makanya kalau cari selingkuhan tu yang ada akalnya"ucap Airin yang sudah berdiri didalam lift tanpa melirik kearah Gevan yang ada disampingnya

"Kamu mau saya selingkuh lagi?"tanya Gevan

"Boleh"balas Airin membuat Gevan mengerutkan keningnya

"Tapi jangan salah in aku kalau kamu tidur diluar"lanjut Airin yang sudah keluar dari dalam lift

Gevan segera mengejar Airin yang masih tak mau menatapnya.


Airin berdiri didepan mobil Gevan namun tak menemukan anak kembarnya.

"Mereka kemana?"tanya Airin membuat Gevan segera menghubungi Dio

Setelah tau bahwa Dio membawa si kembar ke kedai ice cream dengan segera mereka berdua menyusul kesana.


                   ---------------------------

"Ngomong-ngomong Bani dimana?"tanya Dio kepada Aira yang sedang memperhatikan si kembar memakan ice cream

"Bani?kemana-ya?"beo Aira membuat Dio kesal

"Oh iya aku ingat tadi sebelum kesini aku antar Bani kerumah Mama dulu"jelas Aira setelah teringat kemana ia membawa anaknya.

"Oh"balas Dio singkat

Tak lama Airin dan Gevan tiba disana.

"Makasih Yo"ucap Airin yang sudah duduk disalah satu kursi disana

"Untuk?"tanya Dio

"Si pengantar berita yang tak perlu diragukan lagi"ucap Airin sambil mengacungkan jempolnya kearah Dio

Si kembar juga melakukan hal yang sama hingga membuat Dio menganga melihat tingkah mereka bertiga yang sama parahnya.





                   -----------------------

Hari ini keadaan rumah Airin dan Gevan benar-benar ramai. Bukan cuma orang dewasa disana melainkan anak-anak yang saling mengejar satu sama lain.

"Bani kabur!!"teriak Ara yang menarik Bani untuk lari bersamanya sebelum Air berhasil menangkap mereka berdua

"Apa lagi ini?"tanya Aira yang melihat anak-anak itu berlari mengelilingi sofa diruang itu.

"Ibu Ara coret buku pr Air!"teriak Air yang masih mengejar Ara dan Bani

"Siapa suruh nggak kasih jawaban sama Ara"sarkas Ara yang masih berlari bersama Bani

"Bani kamu ngapain ikut juga?"tanya Dio yang heran ngapain anaknya ikut berlari

"Bani ikut juga paman"sarkas Air

Ara dan Bani yang tak fokus berlari tak sengaja menghantam seseorang yang baru tiba.

Bruk

"Aduh!"teriak Bani dan Ara sambil mengelus pantatnya yang terhantam lantai keramik itu

"Rasain"ucap Air kesal lalu duduk disofa disamping Arka yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka

Bima yang duduk tak jauh dari posisi Ara dan Bani jatuh segera membantu mereka untuk bangkit.

"Kalian nggak pa-pa?"tanya Bima yang melihat Ara dan Bani yang masih diam dengan Ara yang membuka mulutnya sambil menatap orang didepannya.

"Ara, Bani"panggil Gevan yang masih tak ada jawaban

"Abang lo mana?"tanya Bima  kepada orang yang baru tiba itu

Anak lelaki itu menoleh dan duduk disamping Arka.

"Diluar"balasnya singkat

Ara yang sedari tadi diam akhirnya tersadar dan menepuk pundak Bani disampingnya.

Mereka berdua akhirnya duduk disamping Gevan dengan Ara yang masih menatap anak lelaki tadi yang berumur sekitar sepuluh tahunan.

"Kamu ngapain liat oom kayak gitu"ucap Airin

"Ara suka sama oom itu tante"celetuk Bani tiba-tiba membuat semua orang disana kecuali (Air, Arka dan pria itu) geleng-geleng kepala.

"Masih kecil ngapain suka-suka an"ucap Airin sambil geleng-geleng kepala

"Oom nya ganteng"cicit Ara














🖊️ Minggu,06 November 2022
--------------------------------------

Untuk pembaca yang terhormat,
Tolong bantu vote dan komennya guna menghargai karya seseorang.

Vote dan komen agar membuat saya lebih semangat lagi untuk nulisnya.
Terima kasih🙏🏼

📌 Follow akun

                  

TWINS OF BAR BAR  (Air dan Ara)[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang