------------------------------Antariksa melihat langkah Ara yang begitu pelan dari belakang.
"Sakit"cicit Ara pelan saat kembali merasakan sakit di dadanya
BRUK
Ara jatuh pingsan tak lama setelah beranjak dari sana.
-----------------------------
"Beginilah mereka,akan selalu merasa kan sakit yang sama jika salah satu dari mereka terluka"ucap Airin mengelus puncak kepala Ara yang sudah terbaring disalah satu brangkar rumah sakit
Airin mengkhawatirkan kedua anaknya itu. Terutama Air yang baru saja dipindahkan keruang ICU.
"Pasien mengalami cedera parah pada otaknya yang mengakibatkan pasien mengalami koma"ucap Dokter pria kepada Gevan beserta yang lainnya
Sekarang mereka sudah berada diruang kerja dokter itu.
"Untuk berapa lama?"tanya Airin langsung
"Itu tergantung dari keadaan pasien"balas sang dokter
"Tapi satu hal yang saya khawatir kan"lanjut dokter itu membuat mereka yang ada disana was-was mendengar nya
"Apa dok?"tanya Bani yang tak sabaran
"Jika pasien sadar,maka akan ada kemungkinan pasien lumpuh" lanjut sang dokter
Semua yang ada disana menegang dan tak tahu harus mengucapkan apa setelah mendengar kata 'lumpuh' dari mulut sang dokter.
---------------------------
"Tapi Tan,bukankah kata dokter Air lumpuh sementara"ucap Kanaya yang sekarang berada didalam kamar rawat Ara
Sekarang hanya ada Kanaya, Airin disana menjaga Ara sedangkan yang lainnya masih memantau keadaan Air .
"Tante juga berharap demikian"ucap Airin
"Ibu"panggil Ara yang sudah sadar dari pingsannya
Airin segera menghampiri sang putri dan mengelus lembut puncak kepala Ara.
"Iya sayang"balas Airin
Airin membantu Ara yang hendak bangkit.
"Gimana kabar Air"tanya Ara
"Masih dalam pengawasan dokter. Ara tenang aja,ya sayang"ucap Airin menenangkan Ara
"Tapi tadi Ara ada dengar kata,, lumpuh?"ucap Ara takut diujung kalimatnya
"Semua akan baik-baik saja. Percaya kata ibu"ucap Airin memeluk Ara yang diam
Ara menoleh kearah Kanaya yang berdiri diujung brangkar nya.
"Nay"panggil Ara membuat Kanaya menghampiri nya
Ara merangkul erat Kanaya begitupun sebaliknya. Airin beranjak dari sana karena ia tahu dua gadis itu butuh waktu berdua.
"Ara,,hiks,,Air,,"ucap Kanaya sesegukan didalam pelukan Ara
"Gue tahu Nay,lo khawatir kan Air. Tapi asal lo tahu gue lebih khawatir. Dia adik gue,dia kembaran gue. Jadi apapun yang ia rasa,gue juga ikut rasain"ucap Ara melepaskan pelukannya
Ara menghapus air mata Kanaya.
"Lo liat sekarang apa yang baru terjadi sama gue? Gue dan Air punya ikatan batin yang kuat Nay. Dan gue yakin Air segera membaik"lanjut Ara mencoba sebaik mungkin agar ia tak ikut menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BAR BAR (Air dan Ara)[TAMAT]
DiversosMenceritakan tentang Air dan Ara, anak dari ayah Gevan dan ibu Airin. "Anak lo bar-bar"ucap Dio ---------------------------------- 📌cerita real dirangkai sendiri,ya 📌mulai Kamis,03 November 2022 📌 berakhir Kamis,23 Februari 2023 📌 syarat baca f...