02 - Sial

4.4K 824 92
                                    

Saat ini (Name) sedang berjalan tanpa tujuan.

Setelah ditinggal Janghyun, ia merenungi nasibnya sampai kurang lebih satu setengah jam. Namun sayang, belum mencapai kesimpulan, otaknya menyerah untuk berpikir lebih jauh.

Alhasil, ia sekarang berjalan mengikuti insting. 'Lebih baik melangkah daripada diam,' kurang lebih begitu pikir otak 1mb (Name).

Apakah ia akan terus berjalan ke barat mengikuti jejak Sung Go Kong? Oh tentu saja tidak, karena di barat ada big deal.

Jadi kemana tujuan gadis wibu itu sebenarnya? Saya juga gatau, tanya sama diri anda sendiri.

'Kusooo!!! Gue cuma baca sampe Hyungseok jadi botak!!!' gerutunya dalam hati.

Ia menyesali keputusannya yang ingin menabung chapter sampai Hyungseok tumbuh rambut.

Tapi karena rambutnya tak kunjung tumbuh, akhirnya (Name) lupa dan menjadi terbengkalai.

Belum puas gadis itu mengeluh, ia dikejutkan dengan badan bapak-bapak yang tiba-tiba terlempar kearahnya.

"Eh?? Eh?????!!" (Name) kebingungan, secara reflek ia menutupi wajahnya dengan lengan.

Bruuuk!! Setelah bunyi itu terdengar, anehnya (Name) tidak merasa sakit.

Bukankah seharusnya ia sedang kesakitan karena bapak itu menimpanya? Dilihat secara bobot saja sudah pasti (Name) kalah.

Ia membuka matanya untuk memastikan. Bukannya melihat tubuh bapak itu tersungkur, didepannya ada seorang pria berambut pirang berkacamata yang memegang pipa pralon.

'Habis pulang nukang, mas?' (Name) ingin bertanya begitu tapi ia tahan setelah melihat percikan darah yang ada di pralon itu.

"Maaf nona, jadi mengganggu perjalanan anda~ aku ambil bajingan ini dulu ya~" Pria itu menggeret kaki pria yang terlempar tadi.

"...Apa yang ku lihat barusan?" Jujur, baru kali ini dia melihat adegan brutal seperti itu secara langsung.

Tak ingin terlibat lebih jauh, (Name) memutuskan untuk segera pergi dari sana.

Beberapa menit setelah kejadian abnormal tersebut, ia baru mengingat sesuatu yang penting.

"It-ITU JUNGOO KANN?!!!!" Ia tak sadar kalau pekikan nya ini menarik perhatian seseorang.

"Kau kenal Jungoo?"

"Eh?" Merasa ada seseorang dibelakangnya, (Name) menoleh kikuk.

'KUSOO, SHIBALLL, BANGSATT, KON---AAAAKKKKHHH!! KENAPA ADA JONGGUN JUGA DISINI??!!!!!' gadis itu terus mengumpat dalam hati.

Tak kunjung mendapat balasan, Jonggun mulai kesal, "Kutanya sekali lagi, kau kenal Jungoo?"

"A-aku kenal.. Jungoo, dia teman kakakku yang menjadi guru TK." Jawab (Name) gugup.

'Bukan si kuning itu rupanya yang dimaksud gadis ini..'

Di dunia ini, Jungoo bukan hanya Jungoo yang Jonggun kenal. Jadi (Name) bisa mengelak dengan alasan itu.

"Begitu, maaf tiba-tiba bertanya." Walaupun Jongun sudah melepaskannya, pria itu tetap merasa curiga dengan (Name).

"Kalau begitu permisi, Jonggun-san..Ehh?!" Ingin sekali (Name) menjahit mulutnya yang licin.

"Kau tau namaku?" Tanyanya dengan nada mengintimidasi.

"A-Tidak! Aku hanya me-menganggap kau mirip d-dengan saudara kembar Jungoo-san, jadi a--" Belum selesai ia mengucapkan omong kosong, ada seseorang yang memotong ucapannya.

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang