13 - Pelanggan Tengah Malam

3.1K 674 49
                                    

(Name) tidak pernah berharap kalau dirinya akan bertemu Hyungseok kecil saat tengah di per-babu oleh bibi Kobayashi.

'Lah, dia kerja disini?' pikir (Name) yang melihat Hyungseok kecil menjaga kasir.

Wajar jika gadis itu bingung, ia sudah berkali-kali bolak-balik nih minimarket tapi gak pernah sekalipun ngeliat batang hidungnya si protagonis.

Entah karena selalu datang saat bukan jam kerjanya Hyungseok atau gimana, (Name) gak mau ambil pusing. Tujuannya kesini hanya untuk membeli sunl*ght.

Warung udah tutup, tapi sabun cuci piring abis. Akhirnya dia yang disuruh beli. Kok gak Yejun aja? Doi ngepel.

'Oh, ada promo! Beli satu gratis husbu.'

Ditengah kegiatan belanjanya, (Name) terganggu oleh suara bising dari arah kasir.

Saat ia mengintip, terlihat Hyungseok kecil yang akan ditampar oleh seorang pria ber-tank top. Wajah bodoh Hyungseok memang tampak seperti target empuk tamparan tersebut.

Tapi, namanya juga protagonis, gak seru kalo gak op. Jadilah Hyungseok kecil menghindar dengan slay.

Si tank top yang merasa dipermalukan itu pun mempersiapkan tinjunya agar memperbaiki harga diri dihadapan ayang.

"HEII!!"

Teriakan dari orang yang baru masuk itu berhasil menghentikan tinju si tank top.

'Cih, padahal lagi seru.' batin (Name) kesal.

Mereka beradu argumen sampai si tank top tak bisa lagi melawan kompor-an Zin. Ia kalah telak.

Sungguh, kemampuan memancing emosi Zin ini patut diacungi jempol, sepertinya dia diam-diam berguru ke Yejun.

Akhirnya amarah tank top semakin menjadi-jadi, tubuhnya bahkan sampai gemetar.

Duaghh!! Tiba-tiba tank top meninju Yui dengan penuh esmosi--Eh, Yui?? (Name) baru sadar.

"KYAAAA!!!" Teriak Yui.

'Bangsat, watashi lupa si tank top bakal mukul Yuli.' Dengan gagah berani, bagai pahlawan kesiangan, (Name) keluar dari tempat persembunyiannya dan berlari kearah Yui yang tersungkur lemas.

Bughh!! (Name) menahan kaki si tank top sesaat sebelum ia menendang Yui.

"Jangan main fisik, bangsat." Ucap (Name) menatap nyalang si tank top.

Semua orang tentu saja terkejut. Dari mana (Name) datang? Bagaimana bisa ia menghentikan tendangan itu? Kenapa ia menolong Yui?

'Bukankah dia gadis yang datang bersama Mijin tadi siang?'

'Kalau tidak salah, (Name) ya?'

'Siapa bajingan ini?'

'Di-Dia menolongku??'

'Kalo besok Yuli gak masuk, nanti gak ada yang bully gue asw--' ternyata maso anjj.

"Kau jal*ng jangan sok keren!" Si tank top merasa harga dirinya semakin tercabik-cabik.

Plakk!! Ia menampar pipi (Name) dengan keras hingga ujung bibirnya berdarah.

"HEI!!"

"A--dia.."

"Hehe.. hehehe.." bukannya kesakitan, (Name) malah tertawa geli. Ia menikmati rasa nyeri yang disebabkan tamparan tersebut.

Saat itu (Name) menyadari kalau semakin banyak ia berkelahi, semakin suka juga dirinya dengan rasa sakit. Dalam arti lain, kewarasannya terkikis.

Sepertinya ini adalah harga yang harus dibayar karena mempunyai kekuatan abnormal seperti Saitama. Bukannya rambut, tapi kewarasannya yang hilang. Impresif.

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang