"(Name) cepat! Sebentar lagi warung ini buka!" Teriak Yejun yang mengepel lantai.
"Iya!! Aku tau!" Balas (Name) sambil membersihkan meja.
"KALIAN BERDUA JANGAN BERBICARA SAMBIL TERIAK!! BERISIK!!" Teriak bibi Kobayashi dari dapur.
"Maaf!" Jawab keduanya serempak.
Sekarang mereka sedang membersihkan warung.
Karena hari ini adalah hari Minggu, jadi warung buka dari pagi. Hari biasa buka saat petang, itu yang (Name) dengar.
Ditengah pekerjaan bersih-bersih, Yejun membuka obrolan.
"(Name), aku yakin kau juga tahu kalau warung ini cukup berbahaya. Jadi gunakan topeng saat melayani pelanggan." Yejun memberikan topeng rubah berwarna merah.
"Kau bercanda? Aku ingin kerja, bukan cosplay Neko." Cibir (Name) tak percaya.
Yejun tersenyum tipis, "Pakailah, nanti kita juga ganti seragam. Jadi cocok kalau pakai topeng. Aku juga pakai."
(Name) mengerutkan kening, "Apa seragam itu khas Jepang?"
"Iya, emangnya kenapa?" Yejun bingung.
"Oh? Oke, aku akan memakainya~" (Name) mengambil topeng itu dengan ceria.
'Ada apa dengan bocah ini?' batin Yejun semakin bingung.
Satu setengah jam kemudian saat warung dibuka, tempat ini langsung ramai pengunjung. Itu membuat (Name) cukup terkejut.
Bukan karena jumlah pengunjung yang tidak wajar, tapi karena para pengunjung yang datang adalah segala jenis pria dengan kriteria preman.
Mulai dari berbadan besar, berotot, bertato, berjas, berbaju mencolok, memakai kalung rantai, rambut warna warni, berambut panjang, bahkan yang tidak punya rambut juga ada. Dari segala macam usia.
"Oh~ ada pekerja baru~? Seorang gadis~"
"Benar, komandan."
"Bibi Kobayashi, ramen hari ini juga enak!!"
"Kau cukup bayar dan pergilah. Masih banyak yang mengantri diluar!"
"Woah~ seram~"
Sangat wajar kenapa (Name) merasa aneh, atau lebih tepatnya.. was-was? Karena pemandangan yang ia lihat didepan matanya benar-benar tak dapat dipercaya.
Lee Dogyu, Manajer Kim, dan para pekerja Baekho. Lalu ada juga preman dan beberapa orang berjas yang tidak (Name) kenali. Orang-orang yang tampak sangat berbahaya itu duduk santai sambil memakan ramen di ruangan yang sama.
'Apa watashi salah masuk isekai? Jangan-jangan ini Lookism versi tobat?' (Name) sampai berkali-kali bertanya pada dirinya sendiri.
Puk! Yejun menepuk pundak (Name).
"Kenapa bengong? Nanti kesurupan."
"Oh, maaf." (Name) sadar dari lamunannya.
"Aneh ya? Semua orang disini preman, berandal, atau kadang juga ada Intel." Jelas Yejun dengan suara lirih.
Ditengah penjelasan Yejun, tiba-tiba ada kerusuhan yang terjadi.
Para preman berkumpul, tentu saja tidak mungkin damai kan?
"Hoi! Kau orang yang membunuh kakakku!!!" Teriak seorang pria dengan pisau ditangannya.
Pria itu berlari menerjang pelanggan bertato tengkorak.
"--Tapi terkadang kita juga harus.." Yejun menghentikan penjelasannya dan berjalan kearah pria pembuat onar.
DUAAGGHH!! BRAAKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wibu Masuk Lookism
FanfictionKetika si wibu yang hobinya nonton anime malah masuk ke manhwa. "Nani?! Jangan-jangan watashi titisan nya Saitama-kun?" . . . . . ||LOOKISM X F!Reader Warning : kata kasar, OOC, wibu, harem Start : 14 Februari 2023 - °Lookism : Park Taejon