09 - Nobar

3.2K 713 72
                                    

Malam itu tepatnya pukul 10 malam, (Name) mendapatkan link zoom dari Junggoo.

Setelah mengklik link yang diberikan, (Name) menyenderkan handphonenya di atas meja dan menunggu loading.

"Oh! Halo (Name)-chan!" Tak lama kemudian terlihat Jungoo melambai kearahnya.

"Konbanwa, Jungoo-san." (Name) juga ikut melambai.

"Kau juga sapa (Name)-chan, Shiro Oni!" Jungoo menggeser handphonenya kearah Jonggun yang sedang menyetir.

"(Name)?" Jonggun sedikit melirik.

"Eh? Apa kalian sedang di mobil?" (Name) tidak menyangka kalau ada Jonggun juga.

"Yap! Kami akan pergi ke suatu tempat! Tapi jarak tempuhnya sekitar 2 jam, aku sangat bosan kau tau~" rengek Jungoo.

"Alay." Sewot Jonggun.

"Lihat itu (Name)-chan! Sejak sore Shiro Oni tampak bad mood~ sepertinya dia iri~" Jungoo memasang wajah sok imut yang akan langsung ditonjok Jonggun jika dia melihatnya.

"Iri? Kalian bertengkar? Kdrt?" Tanya (Name) ngawur.

"Apa itu kdrt (Name)-chan?"

"Bukan apa-apa, omong-omong episode terbarunya dah mau mulai!" (Name) segera mengganti topik.

Mereka menonton dengan antusias, mulai dari berteriak, tertawa, sedih, dan menyemangati protagonis. Sesekali Jungoo juga menyindir Jonggun yang melirik ke handphonenya.

"Apa yang kalian tonton?" Tanya Jonggun ditengah stream.

"Kau penasaran~?" Tanya Jungoo dan wajah menyebalkannya.

"Cih, tidak." Jonggun mengalihkan pandangannya.

"Kimetsu no Yabai, Jonggun-san." Jawab (Name) datar.

"Ah, (Name)-chan seharusnya tidak memberitahu dia!" Keluh Jungoo.

"Demi kebaikan bersama." (Name) tau kalau mereka dibiarkan malah berakhir baku hantam.

Setelah itu keduanya lanjut nonton sampai selesai.

"Hiks~ aku tak menyangka kalau tangannya bakal buntung, mirip bos saja.." Jungoo mengusap air mata palsunya.

"Pfft--" Jonggun hampir tertawa mendengar kata ucapan Jungoo.

"Bangst banget kan? Untung dah baca manganya~"

"Yah, tidak seru kalau (Name)-chan tahu kelanjutannya!" ucap Jungoo merasa terkhianati.

"Chapter di manganya sudah banyak sih, jadi daripada bosen nunggu animenya mending baca manga dulu." Jelas (Name).

"Kau terlalu imut sampai aku tidak bisa mengelak (Name)-chan.."

"Apa hubungannya sama imut?!!"

"Menurutmu hubungan kita apa?"

"Ha?????" (Name) bingung kenapa dari tadi Jungoo bicaranya gak nyambung.

"Jangan dengarkan, dia memang gila." Sela Jonggun menenangkan (Name).

"Kau juga gila, Shiro-oni!" Seru Jonggun tak terima.

"Y." Balas Jonggun singkat.

"Sialan.!"

"Oh iya! Kita nonton anime lain aja gimana??" (Name) mencoba mengalihkan perhatian keduanya dari pertengkaran.

"Oke oke!! Anime yang goblin itu aja (Name)-chan!" Usul Jungoo bersemangat.

"Kalo sesat next, lagi tobat aku dik." Tolak (Name) otomatis.

"(Name)-chan gak seru~" Jungoo memanyunkan bibirnya sok imut.

"Jijik bangsat!" Umpat Jonggun tidak sengaja melihat.

"Lu juga--" Ucapan Jungoo terpotong.

"Nonton Boku no Pic* aja gimana? Mumpung kalian di mobil, sekalian beli es krim vanila gih." (Name) dan ide sesatnya.

"Hm? Anime apa itu (Name)-chan?" Tanpa diduga ternyata Jungoo tak tahu.

"Mobil? es krim? Apa hubungannya?" Jonggun juga ikut nimbrung.

"Pfft-- aku off dulu ya, masih ada cucian nih, bye!" (Name) kabur dari TKP.

Entah Jungoo dan Jonggun akhirnya nobar anime sesat itu atau tidak, (Name) tidak ingin tahu.

Biarlah jadi rahasia keduanya.

¯⁠\⁠_⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠_⁠/⁠¯

Siang yang cerah di Warung Ramen Kobayashi atau singkatnya WRK.

Hari ini weekday jadi bukanya sore. Oleh karena itu, bibi Kobayashi berencana untuk mengajari (Name) cara membuat ramen.

"Oba-san, kenapa kalo hari biasa bukanya sore?" Tanya (Name) ditengah pelajaran (buat ramen).

"Bukankah sudah jelas? Tentu karena nunggu Yejun pulang sekolah."

"Tapi kan, sekarang ada aku!" (Name) menunjuk dirinya bangga.

"Heh.. kau memang direkomendasikan oleh Jonggun, tapi tetap saja kau perempuan. Terlalu beresiko karena pengunjung disini semuanya preman." Jelas bibi Kobayashi.

"Gimana kalo sebenernya aku lebih kuat dari Yejun?" (Name) menaikkan alis kanannya.

"Kau ngelindur ya (Name)?"

"Serius!! Aku ini kuat!! Anime terkuat menyertaiku!!!"

"Anime? Sepertinya aku salah menilaimu, bukan cuma nakal, kau juga gila." Bibi Kobayashi tersenyum kecut.

"Tapi aku serius Oba-san!!!" Kekeh (Name).

"Kalaupun kau kuat, tapi para preman itu pandai beladiri dan berotot. Lihat lenganmu yang kecil itu." Bibi Kobayashi menunjuk lengan (Name).

(Name) mendengus kesal, "Hmp! Dengar ini Oba-san, Saitama tidak perlu beladiri!! Ingat itu!"

"Siapa lagi Saitama ini? Aku jadi kesal karena namanya mirip dengan mantanku!" Tangannya yang memegang pisau bergetar.

"O-oh.. tenang~ tenang~ Saitama itu pahlawan yang aku baca dan tonton kok Oba-san.. tenang oke?" (Name) takut bibi Kobayashi tiba-tiba menusuknya.

"Cih! Aku jadi tidak mood mengajarimu! Sekolah bareng Yejun sana! Hush! Hush!" Bibi Kobayashi menendang pelan kaki (Name) dan membuat gerakan mengusir.

(Name) agak mundur karena bibi belum meletakkan pisaunya, "Tunggu! Sekolah itu mahal Oba-san, uangku belum cukup!! Dan juga, letakkan pisau mu!!!"

"Biaya pendaftaran akan ku tangani, gaji bulananmu cukup untuk membayar spp. Jadi, 学校に行く(pergi ke sekolah)!" Ini pertama kalinya (Name) mendengar bibi Kobayashi menggunakan bahasa Jepang.

"Sudah kuduga, Oba-san itu orang Jepang!!" Pekik (Name) girang.

"Jangan coba ganti topik, kau butuh ijazah SMA untuk bekerja."

"Tapi, aku ingin tetap kerja disini!!"

"Bodoh, disini itu sarang preman. Jika bukan karena Yejun dan kau, aku mungkin sudah sejak lama menutupnya." Jelas bibi Kobayashi sambil meletakkan pisau.

Mendengar itu (Name) terdiam, hatinya tersentuh mendengar ucapan sang bibi, "... Baik, aku akan sekolah."

Bibi Kobayashi menghela nafas kasar, "Belajar bikin ramen sana! Aku pergi mendaftarkanmu dulu!" Ia melemparkan apronnya kearah (Name) dan pergi keluar.

Setelah kepergian bibi, (Name) mulai menyesali keputusannya.

"Yejun sekolah dimana ya.. gk mungkin Jaewon kan?"

.
.
.
.
.
Tbc

Makasih dah baca dan vote!!

Update lagi lol,,🤸🏻‍♀️


Mau jurusan apa nih? (⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang