22 - Kamp Pelatihan

2K 438 33
                                    

Hari inilah, hasil dari perjuangan (Name) belajar selama berhari-hari akhirnya tampak.

"Semuanya tenang, peringkat pertama ujian kali ini adalah.." Ucap guru sengaja membuat ketegangan.

'Heh, pasti gue ygy.' batin (Name) kepedean.

"... Adalah..





















































Park Bumjae..!!"

'Anj--’, (Name) menatap guru tak percaya.

Sementara (Name) merasa tak terima, teman sekelasnya sudah menebak kalau Bumjae lah yang akan peringkat pertama.

"Hebat Bumjae!"

"Ini dia! ..Tangan kanan komandan!!"

"Ahli strategi gitu loh!!"

"OTAK BURN KNUCKLES!!!"

Ada seorang siswa yang menyadari keanehan sikap (Name), "Hei, kenapa (Name) memutih?"

"Entah, mungkin dia mengira kalau dirinya yang menjadi juara kelas."

"Yang benar saja? HAHAHA!!"

"Perkalian saja masih sering salah! Ngayal dia! "

"Emang kau bisa perkalian?"

"Tidak, LOL."

"Pake nanya, wkwkwk!!"

Perempatan imajiner muncul di dahi (Name), amarahnya sudah tidak bisa dibendung lagi.

"Bajing*n kalian!" Teriak (Name) sambil mengangkat kursi.

"Sabar woy! Sabar" Teman sekelasnya mencoba menenangkan.

"Gak ada!! Bangs*t klean! Menabur garam diatas luka!!"

(Name) mengejar orang yang tadi mengejeknya sambil membawa-bawa kursi.

"TUNGGU WOY!! SABAR!"

"MAAF (NAME) AKKKHHHH!!"

"KOMANDAN TOLONG KITA!!" Mereka meminta bantuan Vasco.

"Kalian yang salah karena menghina (Name), aku tak bisa menolong." Balas Vasco.

"TIDAAAAAKK!!"

"KITA DIBUANG!!"

"AKKHHHH!!"

"JANGAN LARI!!!!!" Teriak (Name) tanpa ampun.

"KITA MATI KALAU ENGGAK LARI!!"

"MAAF (NAME)!!"

Sementara mereka sedang kejar-kejaran, guru yang sejak tadi berdiri didepan kelas hanya bisa menghela nafas lelah.

'Padahal baru mau bilang kalau nilai (Name) cuma beda 4 poin dari Bumjae... Tapi yaudahlah.' batin sang guru sebelum meninggalkan kelas.

¯⁠\⁠_⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠_⁠/⁠¯

Setelah kejadian berdarah itu, beberapa hari kemudian SMA Jaewon mengadakan kamp pelatihan.

Hari ini adalah hari keberangkatan ke kamp pelatihan.

"Kita tidak bisa satu bis, padahal aku ingin satu bis dengan (Name)!" Ucap Mijin sedih.

"Aku juga ingin satu bis denganmu, orang dikelas ku lanang semua, bosen liatnya." (Name) melirik gerombolan om-om Burn Knuckles.

Mijin mengikuti arah pandang (Name) lalu bergidik, "Kau masuk jurusan fashion saja!! Atau setidaknya naik bis kami!"

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang