10 - Sekolah

3.2K 745 40
                                    

Perasaan buruk (Name) menjadi kenyataan.

"Kenapa lu sekolah di Jaewon sih bangsat?!!" (Name) menarik kerah Yejun.

Yejun melepas cengkeraman (Name) dan berdiri dari duduknya, "Di Jaewon murah asw--"

"Terus kenapa juga aku masuk jurusan arsitek?? Oba-san bilang kau yang rekomendasiin!! Kenapa gak masukin di animasi atau komputer aja anjeng?!" (Name) mencubit lengan Yejun dengan tenaga dalam.

"Nanti kalo masuk jurusan animasi, yang ada kau makin sinting! Dan jurusan komputer itu pake komputer, emang bisa? Nanti malah ngang ngong ngang ngong." Yejun mengetuk dahi (Name) kesal.

(Name) menepis tangan Yejun, "Aku bisa pake komputer ya bangsat!"

"Komputer apa? Komputer warnet? Kalo bisa main game doang jangan belagu, lagian jurusan arsitek gak buruk kok, buktinya gue jurusan arsitek!"

"Cih! Bodo amat sama lu!"

"Yaudah, gue juga bomat!" Yejun pergi meninggalkan (Name).

"Tunggu woy!"

Sesampainya disekolah.

"Kok sepi banget ya." (Name) menoleh ke kanan dan kiri tapi mau dilihat dari manapun sekolah ini sangat sepi.

"Jelas lah sepi, kita aja datengnya jam 7." Yejun menggeret (Name) yang clingak clinguk kek anak ilang.

"Ha? Emang masuk jam 7 kan?" Ia tidak tau sistem sekolah Korea.

"Masuknya masih 1 setengah jam lagi tolol." jawab Yejun.

"Terus kok berangkatnya cepet banget?"

"Gue lupa garap pr, hari ini juga jadwal piket." Yejun mengorek kupingnya malas.

"Cih!" Duagh! (Name) menendang kaki Yejun.

"Santai dong ogeb! Udah bagus dianterin, harusnya tinggal aja tadi!"

"Gue laporin Oba-san, mampus!"

Yejun menjulurkan lidahnya, "Gak takut~"

Karena guru yang bersangkutan belum datang, akhirnya (Name) memutuskan untuk main ke kelas Yejun terlebih dahulu. Kelas 11 arsitektur.

"Lu rajin juga ya nyet." Puji (Name) saat melihat Yejun menyapu kelas.

"Di warung juga biasa gini, boyfriend material gitu loh~" Ia menaik turunkan alisnya sombong.

"Najis." (Name) segera pergi dari sana karena lelah mendengar kenarsisan Yejun.

"Mau kemana?!" Tanya Yejun.

"Masuk isekai!" Jawab (Name) tanpa menoleh.

"Dasar wibu sinting!"

"Fak yu Yejun! Jangan sok kenal kalo ketemu!" (Name) mengacungkan kedua jari tengahnya.

"Fak yu tu! Semoga kena sial!!"

Setelah itu (Name) tak menanggapi, ia sudah cukup jauh dan tak mendengar doa sesat Yejun.

"Sekolah ini gede juga ya."

"Kantinnya juga luas~ bakal dapet banyak tontonan nih!"

"Oh! Ada perpus juga toh!"

"Fasilitasnya lumayan untuk sekolah abal-abal~"

(Name) berkeliling sekolah sambil mencari letak ruang kelasnya.

Namun ditengah jalan langkahnya terhenti, (Name) melihat siluet orang yang tak asing baginya.

'Sial, kenapa malah papasan sama bapaknya Yena coba??' (Name) langsung putar balik.

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang