18 - Ghibah

3.2K 654 66
                                    

Setelah diberitahu kalau wanita yang memakai hanbok itu adalah Kang Minseon, (Name) langsung diminta untuk menggantikan bibi Kobayashi bekerja di dapur.

Seperti ibu-ibu pada umumnya, kalo ngumpul ya ghibah. Kalo ghibah biasa sih wajar aja, tapi yang jadi masalah adalah bahan ghibahan mereka..

"Kau tahu, bocah bodoh itu malah jadi ketua geng!" Ucap Minseon kesal.

"Darah emang gak pernah bohong, kau sih nikahnya sama si bangs*t itu!" Balas bibi.

"Ya gimana lagi, dia kaya."

"Pfft--sifatmu memang gak pernah berubah." Bibi terkekeh geli.

"Kau juga Aoi, saat mendengar kematiannya sampe ngotot pindah ke Korea. Untuk apa coba?" Minseon menyalakan rokoknya.

Bibi tersenyum kecut, "Walaupun bajing*n, tak bisa dipungkiri kalau dia cukup berharga untukku....."

"..Itu yang aku pikirkan dulu." Sambungnya.

"Hahahaha!" Mereka berdua tertawa bersama.

'Sial, ghibahnya mengandung spoiler.' (Name) yang sejak tadi mendengar pembicaraan keduanya hanya bisa diam.

"Omong-omong, apa baik-baik saja gadis kecil sepertinya bekerja disini?" Tanya Minseon.

Bibi mengambil cangkir tehnya, "Dia memang tidak punya dasar beladiri, tapi kekuatannya abnormal."

"Ho, apa benar?" Minseon tidak percaya.

"(Name)." Panggil bibi.

"Ya Oba-san?" Balasnya dari dapur.

"Ayo adu panco." Bibi menggulung lengan bajunya, terlihat bekas luka sayatan di sekujur lengannya.

(Name) agak terkejut saat melihat itu, ia penasaran darimana bibi mendapat bekas luka.

"Aku gak mau--"

"Kalau kau menang, gajimu bulan ini akan jadi dua kali lipat." Potongnya.

"Gas!!" (Name) melupakan kekhawatirannya.

'Hmm.. Aoi itu cukup kuat, gadis kecil sepertinya tidak mungkin--

Brak!

Tak butuh waktu lama bagi (Name) untuk memenangkan adu panco tersebut.

"Yeaahhh!!! Naik gaji!! Wohoo!!!" (Name) berseru penuh kemenangan.

"Di-dia.. Berhasil?" Minseon menatap bolak-balik antara (Name) dan bibi.

"Sudah kubilang, kekuatan bocah ini gila." Bibi menurunkan lengan bajunya.

"Tapi dengan badan sekecil itu.. Ototnya bahkan seperti tak pernah dilatih."

"Hey ajhumma, aku ini diberkahi kekuatan anime~" Ucap (Name) bangga.

"Ajhumma?! Kau berani juga bocah." Minseon cukup terkejut karena baru kali ini ada yang memanggilnya 'ajhumma'.

"Dia memang anak kurang ajar, aku sudah lelah meladeninya." Curhat bibi.

"Oba-san jahat! Aku ini friendly, bukan kurang ajar!" Bantah (Name).

"Terserah kau bocah, ganti baju sana. Baju kurang bahan kok dipake!" Julid bibi.

"Jangan lupa naik gaji ya Oba-san?? Aku ke atas dulu!! Dadah~" (Name) melambai pergi.

"Anak jaman sekarang bukan cuma kurang ajar tapi juga edan ya. Kelakuannya pasti 11 12 sama Gimyung, apa aku jodohin aja mereka?" Gumam Minseon.

"Jangan asal jodohin, masa depan mereka makin suram nanti.. Hahaha!!"

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang