30 - Ga Expect

717 160 19
                                    

"Ngapain masih disini?" tanya Yejun sambil menatap malas (Name) yang sedang rebahan di kasur UKS.

"Katanya bos gue bakal jemput, tapi tadi mobilnya nyerempet orang jadi telat," jawab (Name) datar.

"Hebat banget lu dijemput bos, udah kaya tuan putri aja," ucap Yejun sinis.

(Name) terdiam dan berbalik memunggungi Yejun. Ia tidak bisa mengatakan kalau kemarin bosnya mengatakan bahwa satpam akan mengusir (Name) jika dia datang sendiri ke perusahaan.

'Emang watashi sejelek itu?' batinnya kesal.

"Eh, itu bukan mobilnya?" Yejun menunjuk keluar jendela.

(Name) menoleh kearah yang ditunjuk Yejun, terlihat mobil van hitam mewah yang sebelumnya hanya pernah ia lihat di tv.

"Kayak mobil artis ya? Bos lu siapa sih (Name)?" tanya Yejun penasaran.

"Ga tau," (Name) mengangkat bahu.

"Lah?! Bisa-bisanya lu kerja tapi engga tau bosnya siapa!" ucap Yejun tak habis pikir.

"Emangnya lu tau bos lu siapa?" (Name) balik bertanya.

Ekspresi Yejun langsung melunak, "Engga sih."

"Kan!" (Name) mengangguk seolah itu wajar, "Jaman sekarang kita gabisa pilih-pilih kerja."

Yejun masih tertegun, ia baru sadar kalau selama ini dirinya hanya mengikuti perintah manajer Kim saat bekerja shift malam di One MCN.

Yejun tau perusahaan itu buruk, jadi ia tidak ingin terlibat lebih jauh dan selalu bekerja sewajarnya. Tapi setelah dipikir-pikir ia tidak tau siapa sebenarnya bos yang selama ini memberikan gaji.

'Mungkin direktur Seo? Dia terlihat lebih berwibawa daripada CEO.. tapi..' batin Yejun rumit.

Disaat Yejun pusing memikirkan identitas atasannya, saat ini (Name) sedang mengemasi barang-barangnya dengan santai.

"Dah, gue pergi dulu~" ucap (Name) sambil melambai keluar UKS, "Jangan lupa bikinin surat sakit buat gue ya!"

Yejun tersadar dari lamunannya, "Oh iya, aman itu."

"Oke, sip!"

Setelah memastikan kepergian (Name), Yejun mengeluarkan surat keterangan sakit dari laci meja dan menuliskan 'gejala stroke' pada kolom diagnosa.

¯⁠\⁠_⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠_⁠/⁠¯

(Name) berjalan menuju mobil van hitam diluar sekolah dengan perasaan gugup, tak bisa dipungkiri ia sangat penasaran siapakah identitas bosnya.

'Dari tinggi badannya kemaren gak mungkin Yoojin sih, suaranya juga beda dari si Nobita,' batin (Name) menganalisa.

Beberapa saat kemudian ia sampai di samping mobil. Untuk memastikan apakah benar ini mobilnya, (Name) mengetuk kaca mobil.

"Masuk," ucap seseorang dari dalam.

'Oke bener,' batinnya yakin sambil membuka pintu mobil.

Begitu pintu terbuka, seperti sebelumnya mata (Name) langsung bertautan dengan manik yang familiar.

Namun, kali ini pemilik mata itu tidak menggunakan masker ataupun topi yang menutupi wajahnya.

Rambut berwarna merah muda yang dipotong rapi dengan sedikit gaya berantakan. Kulitnya cerah, dengan kilau sehat dan riasan tipis yang membuatnya tampak dari dunia lain.

Brakk!!—

(Name) reflek menutup kembali pintu mobil saat menyadari siapa pemilik wajah tampan itu.

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang