12 - Lambe

3.1K 686 47
                                    

Pada akhirnya (Name) memutuskan untuk mengubur rasa nolepnya dan duduk disebelah Mijin. Mereka makan siang dengan santai, mengabaikan tatapan penasaran dari yang lain.

Jujur (Name) ngerasa sangat canggung, tapi daripada kelaperan, bodo amat lah.

Tapi, ditengah khidmatnya menyantap makanan, Haneul buka suara.

"Siapa orang di sebelahmu, Mijin?" Tanya Haneul kepo.

Mijin melirik (Name), "Dia (Name), jurusan arsitektur."

"ARSITEKTURR?!!!" Pekikan Haneul itu berhasil membuat orang se-kantin menoleh ke meja mereka.

'Jangan teriak juga anjj--' Ingin rasanya (Name) membekap mulut gadis didepannya itu.

"Jangan-jangan kau murid pindahan itu?? Cewek yang masuk akun gosip??" Tambah Haneul.

"Akun gosip?" Ini bukan (Name) yang bertanya, melainkan Hyungseok.

"...., ......! .., ...!!" Jelas Jay.

"Jadi begitu, terimakasih Jay!"

Tidak paham dengan telepati keduanya, Haneul membuat batuk palsu, "Ekhem--wajar jika kalian tidak tau, akun ini tuh dah jadi rahasia umum. Isinya ya ngebahas seputar gosip sekolah."

"Aku dengar masing-masing admin memilih penerus. Jadi rahasia tentang akun ini tetap aman." Tambah Mijin.

'Sampe ada penerus?? Serasa jadi Jonggun itu mah.' (Name) tidak habis pikir.

"Aku tidak peduli, tapi kalau mereka berani membuat berita bohong tentang Mijin, akan kuhajar..." Gumaman Zin berhasil membuat Hyungseok merinding.

"Oh! Lihat!! mereka update lagi!!" Seru Hyundo sambil menunjukkan handphonenya.

'Anjing, baru beberapa menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Anjing, baru beberapa menit yang lalu. Kalo ketemu adminnya bakal gue santet.'

Crash! sumpit yang dipegang (Name) patah.

'Kok dingin ya tiba-tiba..' batin Yejun.

"Mereka keterlaluan!" Mijin ikutan kesal.

"Iyasih, biasanya tidak sampai seperti ini." Haneul menimpali.

"Tenanglah, aku yakin mereka akan mendapat apa yang mereka tuai." (Name) tersenyum penuh arti.

"(Name) keren!!" Seru Mijin kagum.

"Kau berkepala dingin ya ternyata" Haneul menyodorkan tangannya, "Perkenalkan namaku Haneul."

(Name) bersalaman dengan Haneul, "Namaku (Name), salam kenal Haneul."

¯⁠\⁠_⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠_⁠/⁠¯

Setelah (Name) kembali dari kantin, ia sangat terkejut saat mendapati kelasnya sudah menjadi tempat ritual.

Wibu Masuk LookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang