Part 4

149K 8.1K 180
                                    

Hallo selamat datang di Part 4, gimana kabarnya gengs?
Selamat membaca yaw
(⊙_☉)

               Ini adalah hari pertamanya bekerja sebagai Asisten Aksa. Pagi-pagi buta dirinya harus sudah memasak dirumah, karna nanti ia harus pergi ke Apartemen Aksa. Semua makanan kesukaan, warna kesukaan maupun hal hal yang biasanya dilakukan Aksa sudah ia catat baik-baik.

"Kak Auri! Gue berangkat dulu yak! Assalamualaikum"Ucap Gabby sembari melangkah keluar Rumah,

"Waalaikum salam" Ucap Auristella Pelan sementara kakaknya? Ah saat ini ia sedang berganti pakaian, dia sendiri bingung adiknya pagi sekali berangkat Kerja apa hari ini gajian?

🌾🌾🌾

          Gabby membuka Pintu Apartemen Aksa, disana Aksa masih berada di tempat tidur entah mimpi apa yang di impikan pria itu tapi ia terlihat damai dalam tidurnya. Baiklah, untuk pekerjaan Rumah Aksa sudah menyewa orang untuk membersihkan Apartemennya. Saat ini ia harus membangunkan Aksa, menyiapkan pakaian dan memasakkan makanan untuknya.

Tunggu! Pakaian? Apakah termasuk pakaian dalam juga? Ah tidak yang terakhir itu biar Aksa yang memilih karna cukup privasi.

"Pak Aksa bangun Pak" Tidak ada jawaban akhirnya Gabby memutuskan untuk mengguncang bahu pria itu dan berhasil!

"Hmm... Kamu siapin baju saya mau mandi dulu" Suara serak nan berat itu memenuhi telinga Gabby, tapi ia kembali menormalkan situasi dengan bergegas ke lemari  pakaian.

Awalnya ia sempat bingung namun ia ingat Rangga sudah memberitahu Perpaduan warna pakaian yang sering Aksa pakai untuk ke kantor.

Setelah meletakannya Dengan cepat Gabby memasak, sedangkan Aksa? Sepertinya pria itu sudah selesai mandi dan sekarang bersiap untuk berganti pakaian.
Setelah selesai memasak Gabby segera menyajikannya.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah memecahkan Fokus Gabby, terlihat Aksa dengan balutan Jas berwarna navy, tak lupa rambut rapi dan wangi maskulin. Aksa pun duduk untuk sarapan, ia menatap makanan yang tersaji di depannya terlihat lezat.

"Pak silahkan dimakan"ucap Gabby sopan

"Kamu sudah makan?"Tanya Aksa tanpa menatap Gabby

"Sudah Pak"

Aksa memakan sop ayam dan perkedel daging buatan Gabby, rasanya sangat lezat. Aksa ingin menghabiskan semuanya, tapi gengsi. Maka dari itu, dia memakannya senormal mungkin sehingga Asisten barunya itu tidak menyadarinya.

"Ekhem, saya mau sisanya dibungkus letakan dalam bekal berwarna navy yang ada di rak" Aksa akan memakannya siang nanti, karna demi apapun masakan Gabby sangat lezat.

Bahkan masakan Gabby lebih lezat darinya, iya dia bisa memasak tapi sangat malas. Maka dari itu ia ingin semuanya tersedia dengan cepat, karna dirinya juga sibuk.. ralat sangat sibuk.

Gabby dengan cekatan memasukkan semua Makanan itu kedalam bekal, Aksa sudah tidak ada disana Gabby pun bernafas lega.
"Untunglah tuh orang ga inget siapa gue"

Tiba-tiba suara dari belakang mengejutkannya.
"Saya ingat siapa kamu, dan apa yang pernah terjadi di antara kita" Ucap Aksa dan itu membuat Gabby terkejut, bagaimana nasibnya setelah ini?

"Gabriel Casiella, adik tingkat saya yang tak pernah absen meletakan Cokelat di loker  saya setiap harinya. " Tatapannya itu penuh kesombongan yang hakiki, tangannya bersidekap dada menatap respon apa yang akan di berikan lawan bicaranya.

"Emm.. saya mohon lupakan kejadian itu Pak"percayalah saat ini Gabby sedang menahan amarah dalam dirinya.
Harusnya yang minta maaf itu Elo! Namun kalimat itu hanya bisa ia tahan dalam hatinya .

"Apa keuntungannya buat saya?"

"Saya akan bekerja lebih keras lagi dan tidak mengecewakan bapak, apalagi mengejar bapak seperti beberapa tahun lalu"Ucap Gabby pelan sembari menundukkan kepalanya.

"Menarik, jangan kecewakan saya. Lupakan cinta monyetmu itu, karna sampai kapanpun saya tidak akan membalasnya!"balas Aksa.
Setelah itu mereka pun bergegas untuk pergi ke Kantor.

🌾🌾🌾

                Aksa berjalan melewati para Karyawan bersama Gabby disampingnya. Kemudian datanglah Rangga untuk membacakan kegiatan Aksa dikantor hari ini.  Jadi Asisten Aksa enak dong, bisa santai? Tidak sama sekali, Aksa tidak pernah membiarkan Gabby bersantai karna dia tidak ingin karyawannya makan gaji buta. Dia sangat butuh Asisten karna contohnya seperti sekarang dirinya menyuruh Gabby mengerjakan dokumen yang biasa dikerjakan Rangga.

Gabby yang tadinya agak bingung setelah diajari gadis itu langsung bisa, saat sedang sibuk Aksa justru menyuruhnya untuk keruangan pria itu.

"Saya pegal, pijitin saya"Ucap Aksa pelan

Gabby sebisa mungkin tidak mengeluarkan sumpah serapah, ia pun memijat punggung atasannya hingga membuat Aksa rileks lalu kembali keruangan Rangga untuk mengerjakan dokumen yang tadi.

"GABRIEL!"yah tepat teriakan itu berasal dari Aksa, astaga bahkan ia baru 10 menit tiba di ruangan ini dan sudah harus pergi keruangan Pria angkuh tadi?

Tapi mau bagaimana lagi? Namanya juga bawahan, ya harus nurut! Perintah atasan pantang dibantah. Gabby sesegera mungkin berlari ke ruangan Aksa, sementara atasannya saat ini sedang menahan senyum pasti Gabby sangat kesal padanya, ia yakin itu hahha senang sekali bisa mengerjai orang seperti ini.

"Saya mau makan siang, spaghetti bolognese di restoran ternama di persimpangan jalan Xxx dalam waktu 30 menit"Ucap Aksa tegas

Gabby melotot tak percaya "Astaga, itu jauh Pak, mau pesen online pun gabisa."

Aksa mengidikkan bahunya tak perduli.
"Bukan urusan saya, urusan saya itu merintah kamu!"

Gabby mengangguk pasrah "dan tugas saya cuma nurut"

"Bagus! Lebih baik kamu pergi sekarang"Aksa kembali memfokuskan diri ke arah tab yang ia pegang.

Dengan perjuangan Gabby pergi dan membeli makan siang Untuk Aksa. Ia menggunakan motor yang dipinjam dari seorang Office boy, dengan cepat ia berlari bahkan dirinya terjatuh saat berlari ke arah Restoran itu. Dan kalian tahu? Sesampainya dikantor apa yang terjadi?

"Terlambat 15 menit,  saya sudah makan. Saya baru ingat tadi saya sudah membungkus masakan kamu untuk makan siang. itu kamu ambil saja"Ucap Aksa pelan.

Gabby dengan amarah yang memuncak mendekati Aksa dan meletakan makanan itu dimejanya.
"Gue gak tau Lo ada dendam apa sama gue, tapi Lo gak pernah belajar ngehargain orang lain ya? Gue beli ini pakek perjuangan dan sekarang dengan seenaknya Lo bilang kaya gitu?"

Aksa menatap Gabby sinis
"Ini tugas kamu! Kenapa kamu marah sama saya!"

"belajar buat ngehargain orang lain itu gak susah-susah amat, tapi kenapa Lo males ngelakuin itu?"Tanyanya Sengit

"Karna saya tidak ingin melakukannya, berbicara Formal Gabriela ini masih jam kerja kamu!" Tegas Aksa padanya.

Gabby pergi meninggalkan Aksa, Sedangkan Aksa? Pria itu masih terdiam apakah dirinya keterlaluan? Tapi tentang apa yang dirasakan gadis itu bukan urusannya, masalah gadis itu sakit hati atas ucapannya atau tidak itu bukan urusannya itu adalah hal tidak penting yang sama sekali tidak ingin ia fikirkan.

Sementara Gabby sedang frustasi sekarang, bagaimana jika dirinya dipecat? Seharusnya ia bisa lebih sabar, padahal Rangga, Dhea dan semua orang sudah menasehatinya agar lebih sabar.

"Kalo gue dipecat bakalan diomelin kak Auristella pasti!"gumamnya frustasi

Hallo hai apakabarnya? Baik donk pastinya
Sampai jumpa di part 5!

    

Dia? Boss Gue? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang