Part 7

119K 6.7K 12
                                    

Welcome To Part 7
Happy Reading sayangku
◖⚆ᴥ⚆◗

          Kali ini mereka akan  berangkat menuju Bandung, memakan waktu yang tidak sedikit dan mereka akan berada disana selama tiga hari. Dan sekarang Gabby sedang menunggu Aksa selesai sarapan, astaga pria ini bahkan terlihat sangat menikmati sarapannya seperti memperlambat waktu.

"Ayo dong Pak! Nanti kita sampe nya malem gimana?"Keluh Gabby menatap Bossnya yang terlihat santai

"Ya gak gimana-gimana saya udah booking hotelnya juga kok"Sahut Aksa sembari meminum air yang ada di meja makan.

"Tapi kan Pak-"

"Sebentar, ini Bossnya saya loh Gabriel!"Tatapan nyalang diberikan Aksa kepada Gabby dan itu membuatnya takut jadi ia tidak melakukan protes lagi.

"Ngapain kamu diem aja?ayo berangkat nanti kita terlambat"Ucap Aksa dan pria itu langsung melenggang keluar, membiarkan Gabby menyeret dua koper dengan satu tas yang ia letakan di lengannya.

Gabby memutar bola matanya jengah
"Nyenyenye yang bikin telat juga situ"Gumamnya pelan

Aksa mengernyitkan keningnya bingung ia seperti mendengar sesuatu tadi
"Kamu ngomong apa Gabriel?"Tanya Aksa penuh selidik

Gabby menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Enggak pak ya ampun sensian banget si Bapak CEO ganteng kita ini"

Aksa menatap Gabby remeh "iya saya emang ganteng, kenapa? Naksir kamu sama saya?"

"Udah pernah kali!"Sahut Gabby keceplosan dirinya langsung memalingkan wajah astaga Malu bangett

"Makasih, saya memang tampan mapan dan menawan pantas jika kamu menyukai saya" Sahut Aksa bangga terhadap dirinya sendiri.

"Cuma pernah doang pak" Elak Gabby

Ya memang! Kan itu dulu, dulu saat Gabby belum mendapatkan penghinaan yang menbuat hidupnya berubah 180°. Tapi patut di syukuri juga sih, jika peristiwa itu tak terjadi mungkin dia tidak akan semangat dalam melakukan proses Glow Up nya.

Aksa menoleh ke arah Gabby, ia menatap gadis itu tak suka. Apa maksudnya? Sekarang sudah tidak begitu? Memang dirinya kurang tampan sehingga gadis itu tak menyukainya lagi hah! Harga dirinya terluka, perasaan wajahnya jadi semakin tampan bukan semakin jelek, dia juga semakin kaya bukan semakin bangkrut astaga sebentar..
Kenapa dia memusingkan hal ini sudahlah biarkan saja.

Perjalanan dilalui dengan santai, dan juga hening. Selama di perjalanan Gabby akan berhenti kala melihat pemandangan yang indah, lalu mengabadikannya dalam jepretan kamera Ponselnya. Aksa hanya bisa bersabar, mereka akan semakin terlambat jika begini.

"Ini terakhir Gabriel, jika kamu berhenti lagi saya yang akan menyetir!"Ucap Aksa tegas

Gabby yang mendengar itu memberikan senyum sumringah
"Wah Bapak baik banget, saya nanti jadi bisa ngambil gambar yang banyak"

Aksa menepuk jidatnya, sudahlah biarkan saja toh dia Bossnya jadi tak apa jika ia terlambat. Biarkan Asisten kampungannya ini menikmati perjalanan, dengan dirinya yang masih berdoa agar diberi banyak kesabaran.

🌾🌾🌾

             Gabby sedari tadi mengeluh kepada Aksa,sebab Boss sombongnya menyuruhnya untuk memijat tubuhnya. Astaga dirinya juga lelah! Kenapa tidak panggil tukang pijat saja sih? Atau dia memang akan bangkrut?

"Pak saya juga capek Loh!" Baiklah ini sudah keluhan yang ke 10 sejak tadi Gabby tidak bisa diam.

"Terus Gabriel saya capek! Lebih keras lagi mijetnya"Ucap Aksa keenakan, iya enak sekali setelah perjalanan jauh lalu dipijat oleh Gabby.

"Bapak Bangkrut ya kalo Nyewa tukang pijet? Makanya nyuruh saya"Gabby menghentikan pijatannya menatap Bossnya lamat-lamat.

"Harta saya banyak! Enak saja kamu bilang seperti itu!"Aksa menatap tak percaya pada bawahannya.

Gabby melenggang pergi menuju kamarnya,tak memperdulikan Bossnya. Ia juga lelah, masa bodo ia tak perduli jika mau pecat ya pecat saja tapi itu tidak mungkin karna nanti Rangga akan kesulitan.

Sedangkan Aksa mencak-mencak tak jelas. Halah tak usah diperdulikan dia juga ingin tidur! Bukan memijat Boss tak tahu diri itu tcih. Ah dia bahkan belum mengabari sang kakak Auristella, dengan segera ia mengambil ponsel yang berada di nakas lalu menelfon kakak tersayangnya.

"Assalamualaikum Kak, Lo udah pulang? gue udah sampe nih"Ucap Gabby sembari merebahkan dirinya dikasur.

"Waalaikum salam, Iya gue udah pulang,Kenapa baru ngabarin? Macet banget emangnya?" Tanya Auristella disebrang sana

Gabby menggelengkan kepalanya,
"Biasalah Pak Boss, gue disuruh mijetin dia dulu"

"Maksudnya? Dek Lo gak aneh-aneh kan?"

"Hahaa astaga kak gak akan lah! Cuma mijet badan biasa"

"Yaudah Lo istirahat, kalo belom makan mending makan dulu. Gue udah percaya sama Lo awas aja sampe Lo aneh-aneh"

"Astaghfirullah Kak,  Mau aneh aneh sama Pak Aksa dia juga ga doyan sama gue kali!"

"Loh masa depan ga ada yang tau kan? Gue tutup dulu ya lagi masak mie. Lo jangan lupa makan assalamu'alaikum"

"Waalaikum salam kak"

Tut

Gabby merenggang kan otot-otot tangannya yang pegal, karna mereka sampai di hotel malam hari, jadi Aksa memutuskan untuk menunda kedatangannya ke cabang perusahaan. Syukurlah jadinya Gabby bisa beristirahat, ya walau tadi terlibat drama kecil dengan sang Boss laknat tapi yasudahlah ya kan?.

Dia menatap pantulan dirinya di cermin, gadis cantik dengan tubuh indah dan juga mempesona sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang dulu astaga mengingatnya bahkan membuat Gabby malu setengah mati. Ia belum pernah datang ke reunian dengan penampilan barunya ini, ia tidak ingin melihat  orang bermuka dua atau pun para teman sekelasnya yang dahulu mencacinya.

Hidup itu tentang perjuangan. Kalo kamu pengen punya pacar yang ganteng tentu kamu harus cantik, dan kalo kamu pengen punya pacar yang tubuhnya bagus kamu juga  tubuhnya harus bagus, kalo pengen punya pacar pinter ya kamu juga harus pinter. Tapi kalo kamu pengen dapet pacar yang tulus mungkin aja kamu bisa dapet smuanya?.

Gabby tertidur pulas dikasurnya dengan mulut terbuka,menandakan jika gadis itu sangat kelelahan. Masa bodo dirinya belum makan besok dia akan bangun pagi-pagi sekali untuk sarapan.

🌾🌾🌾

              Kegiatan pagi ini di awali dengan sarapan bersama Aksa, satu yang menjadi kebingungannya kenapa nama hotel ini seperti nama perusahaan tempat dia bekerja hanya beda di kata Goldennya saja.

ARB Hotel, sebuah hotel yang baru-baru ini di dirikan oleh Aksaka Raden Baskara walau terbilang baru beroperasi dua tahun, Hotel ini menyajikan fasilitas yang sama seperti Hotel Bintang lima lainnya. Hal itu dilakukan Aksa karna, selain Jakarta bandung juga menjadi wilayah yang sering di datangi para pembisnis dari luar daerah maupun luar negri.

Kini hotel milik Aksa sudah beranak pinang dan berubah menjadi 3  yang berlokasi di Jakarta,Bandung, dan Surabaya. Satu lagi Hotel dalam masa pembangunan, dibangun di Daerah Bali. Aksa selalu mencari Inovasi baru berbisnis, karna baginya uangnya harus bermanfaat kalau bisa sih bertambah.

"Pak kok nama hotel ini kayak nama Perusahaan ya?"Tanya Gabby penasaran.

Aksa meletakan garpu dan sendoknya lalu menatap Gabby dengan raut wajah datar
"Memang, ini Hotel milik saya"Ucap Aksa telak.

Haha Gabby bahkan sekarang terdiam tak bertanya lagi, ya walau dalam hati dia ter kaget-kaget. Bayangkan saja perusahaan GoldenArb itu sudah sangat terkenal dan pastinya uang yang mengalir sangat banyak wajar sih pria itu sombong, hartanya saja bahkan ada dimana mana. Haha Gabby merasa tak tahu diri sekarang, pantaslah dulu Aksa menolaknya! Anak yatim piatu yang hidup hanya mengandalkan gaji sang kakak  dan juga sisa warisan orang tua yang sudah tiada mana sebanding dengan Aksa yang tajirr melintir!

Insecure trs!!!


Hai guys!!
Lama banget ya ga update hehe
Otakku mampet soalnya
Sampai jumpa di part 8!

Dia? Boss Gue? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang