Part 22.

83.3K 4.8K 13
                                    

Thank u buat 5k Readersnya!!
Selamat membaca sayang sayangnya akuuu
Kiss dulu sini◖⚆ᴥ⚆◗
Cini-cini kiss

***

          Gabby saat ini sedang berada disamping Aksa, semua orang menatap Aksa penuhi damba karna mereka sedang menghadiri acara ulang tahun perusahaan milik salah satu rekan kerja Aksa. Kenapa bukan Rangga? Sebab Aksa yang menyuruhnya, ia sempat mengusulkan agar Rangga saja yang menemaninya tapi Aksa menolak entah apa yang menjadi alasan sebenarnya pria itu memilihnya agar pergi bersamanya ke acara ini.

Terlebih saat ini, Aksa terlihat merengkuh pinggang Gabby padahal disekitarnya ada beberapa orang yang datang bersama sekretarisnya tapi interaksi mereka tidak seperti dirinya dan Aksa.

"Pak lepas dulu"Bisik Gabby tanpa melepas senyum manisnya.

"Gak"Balas Aksa datar.

Sungguh masalahnya nanti beberapa orang akan mengira jika ia dan Aksa memiliki hubungan lebih, padahal kan tidak sama sekali. Kedatangan seseorang membuat Aksa terpaku, tubuh pria itu kaku terlihat sekali jika sedang gelisah. Gabby jadi penasaran siapa yang mendatangi mereka,

"Aksaka, kenapa gak bilang sama mama kalo mau kesini?"Ucap wanita paruh baya dengan dandanan glamournya.

Terlihat dirinya menggandeng sosok gadis yang usianya terlihat lebih muda dari Gabby.

"Maaf, Anda siapa ya?"Akhirnya Gabby memberanikan diri bertanya setelah melihat tak ada reaksi dari Aksa atas pertanyaan wanita itu.

"Kenalkan, saya Yunita. Mama tiri Aksaka"Ucapnya disertai senyuman manis yang sayangnya palsu, dapat Gabby lihat jika wanita itu kurang tertarik berbicara dengannya.

"Anda bukan mama saya!"Bentak Aksaka tidak terima.

Mamanya sudah meninggal, dan orang di depannya ini mengatakan jika dia adalah mamanya? Haha bisakah Aksa tertawa sekarang?

Jangankan dipanggil mama, dipanggil manusia pun rasanya tidak pantas! Dimana dia, saat seorang anak kecil meminta bantuan untuk pengobatan ibunya?.

Bahkan uang yang ingin Aksa minta seharusnya lebih dari yang pantas ia dapatkan sebagai anak pertama dari keluarga Baskara.

Uang yang aksa minta bahkan tidak lebih besar dari yang digunakan wanita itu untuk belanja setiap harinya. Dulu saat Aksa hanyalah seorang anak kecil yang tak punya apa-apa sekedar bertutur kata lembut pun tak bisa dilakukannya.

Dan sekarang, saat ia sudah memiliki segalanya berubah menjadi pria dewasa yang namanya ada dimana-mana wanita itu baru mengakuinya sebagai seorang anak tiri.
Kemana saja selama ini?

"Gabriel, ayo cepat kita pergi dari sini"Ucap Aksa cepat sembari menarik tangan Gabby.

"Tunggu!" Wanita yang mengaku sebagai ibu tirinya itu pun menghentikan kepergiannya.

"Besok malam, datanglah makan malam dirumah. Papamu merindukanmu"Lanjutnya datar kemudian pergi dari sana.

Tcih, ia tak akan pernah menghiraukan undangan palsu itu!

Sesampainya di mobil Aksa terdiam tak ada niatan untuk sekedar membuka suaranya, ia masih shock rupanya. Setelah beberapa waktu lalu mengacau dikantornya kini mereka muncul kembali.

"Menurut kamu bagaimana?"Tanya Aksa setelah berdiam diri.

"Pak, penuhi saja permintaan mereka. Biar bagaimana pun mereka juga masih keluarga bapak" Balas Gabby lembut.

Tidak, bukannya Gabby ingin Aksa mengingat kembali semua kenangan masa lalu. Tapi ia hanya ingin Aksa berdamai dengan masa lalu, hanya itu.

Hidup dihantui trauma masa lalu bukanlah hal yang mudah, dan ia tak ingin Aksa berada di posisi tersebut.

Dia? Boss Gue? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang