Part 16

98.4K 5.4K 27
                                    

Hayoo nungguin aku gak? Seperti apa kataku semoga lebaran sudah selesai ya ceritanya jadi aku bakal capcus ke cerita ketiga!!
Kenapa ga langsung up aja? Ya biar aku konsisten ke satu cerita dulu gitu loh sayang!

Oh iyah selamat datang di Part 16! Aku bakal lebih giat promosi lagee

Selamat membaca kesayangan Kelpin❤️

Keheningan menguasai mobil yang ditempati oleh Aksa dan juga Gabby. Fikiran Gabby masih memikirkan hal yang terjadi tadi, bahkan saat dirinya berubah menjadi cantik pun mereka masih saja mengasingkannya.

Emang dasarnya benci, mau rupa Gabby seperti bidadari turun dari langit khayangan juga pasti akan tetap dihujat!

"Kamu baik-baik saja?"Tanya Aksa datar, padahal dalam hati dirinya sedikit mengkhawatirkan gadis itu. Ingat, sedikit!

Gabby menoleh lalu menggelengkan kepalanya
"Kata kakak saya orang seperti itu cuma iri, mungkin mereka iri karena saya berangkat sama Pak Aksa"

Aksa tersenyum tipis sangat tipis sebenarnya jiwa sombongnya saat ini sedang meronta-ronta.
"Kamu beruntung kalau begitu"

"Enggak sih pak saya lumayan nyesel. Udah dapet hujatan dihina pula dan nih liat, bajunya di siram lagi Pak! Ini sih lebih disebut apes daripada Beruntung"Kenapa? Gabby sudah jujur loh ini daripada dirinya berbohong lebih baik jujur kan?.

Senyum dan perasaan sombong itu kini seperti terhempas begitu saja. Aksa tak lagi memasang senyum tipisnya, wajahnya 100% datar bahkan bisa dibilang suram. Pria ini sepertinya sangat kesal, tapi apa perduli Gabby?.

"Pak? Bapak kesel ya? Kok auranya ga enak banget sih?"Tanya Gabby sembari menatap Bossnya.

Aksa hanya diam, ia tak ingin menjawab pertanyaan apapun sekarang karna moodnya sedang buruk. Apes? Bagaimana bisa rupa menawan seperti ini mendatangkan kesialan? Apa otak gadis ini sudah bergeser?

🌾🌾🌾

Aksa terdiam, ia menatap beberapa surat yang tersimpan rapih di dalam sebuah kardus. Apa salah jika dulu dirinya memandang fisik seseorang? Ya, Gabby dulu memang gadis polos dan juga baik bahkan surat-surat itu berisi semangat yang membuat Aksa semakin percaya diri.

Semua orang menyukainya karena fisik, jadi apa salahnya jika dia juga memandang fisik seseorang?.
"Apa gue salah? Tapi gue cuma lakuin apa yang mereka lakuin ke gue. Gabriel, kalo gue bilang dulu gue sempet suka sama dia pasti dia ngira kalo gue mandang fisik?"

Aksa merebahkan dirinya di kasur, menatap langit-langit kamarnya.
"Dulu dia yang suka kirimin gue hadiah dan surat secara diam-diam. Apa sekarang gue harus pake cara yang sama?"

Gabriel, gadis cantik itu entah kenapa yang slalu dia ingat bukanlah kecantikan gadis itu tapi sifat aneh yang dimiliki gadis itu sekarang. Dia terlihat lucu, aneh tapi tunggu! Aneh disini bukan aneh menjengkelkan tapi Aneh yang membuatnya tersenyum. Benar, Aksa terkadang menahan senyumnya saat melihat sifat Absurd Gabby.

Baiklah, Aksa akan melakukan apa yang dulu Gabby lakukan padanya. Tapi nama apa yang harus ia pakai untuk menyamar?.

ARB?Gadis itu pasti mengenalnya!
Aksa? Lebih bodoh lagi, Gabby akan langsung tahu
Mr. Matcha? Gadis itu sangat menyukai matcha! Benar ia akan memakai nama itu saja!.

"Kalo gue jujur secara langsung, Lo pasti kaget dan menjauh. Maaf, Gabriel"Ucapnya lirih.

🌾🌾🌾

Dia? Boss Gue? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang