part 13

102K 6K 79
                                    

Hallo huhu T_T
Udah part 13 aja
Makasih yg udah vote kalian baik banget
Happy Reading......

~Dia? Boss Gue?~


            Aksa mondar mandir dikamarnya, ia barusan menelfon Gabby dan alasannya? Entahlah..
Barangkali Aksa hanya ingin memastikan gadis itu cukup sehat untuk bekerja besok paginya?
Atau ingin memastikan jika gadis itu tidak kelelahan?
Atau memastikan gadis itu tidak terlambat bekerja besok?

Haha pasti pilihan pertama dan ketiga tidak mungkin yang kedua ya kan?. Astaga ada apa dengannya?

"Pasti tadi saya nelfon dia karna tidak ingin gadis itu terlambat besok! Tapi kenapa hati saya tidak menerima alasan tersebut? ARGHH Pusing!!!"Aksa berteriak Frustasi

"Gabby, gadis itu kenapa berani sekali tadi memerintah saya. Perubahannya cukup drastis tapi entah mengapa saya menyukainya"

Perlahan tapi pasti bibir Aksa melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman hanya sesaat karna pria itu kembali ke raut datarnya.

"Apa? Menyukai gadis seperti itu? NGGAK! Astaga saya ini kenapa!!"

Aksa meracau tidak jelas dikamarnya, tanpa menyadari jika malam sudah semakin larut. Hati dan pikirannya sedang bergelut karna satu orang,Gabby.
Tapi entah kenapa mengakui ia menyukai Gabby adalah sebuah hal yang sangat sulit dilakukan pria itu.
Akhirnya dirinya tak bisa tidur karna memikirkan hal ini, entah apa yang terjadi besok tapi semoga saja tidak kacau. Gabby, satu nama yang berhasil memporak-poranda kan hati seorang Aksaka Raden Baskara.

🌾🌾🌾

         Mengerikan, itulah yang ada dibenak para karyawan saat ini. Boss mereka terlihat seperti zombie dengan kantung mata sehitam panda, siapapun dapat mengetahui jika pria itu semalaman tidak tidur termasuk Gabby. Tapi Gabby memilih mengabaikannya,sebab untuk apa juga ia ikut campur? Kan bukan urusannya.

Saat ini Aksa bersama Rangga, membicarakan Produk yang akan dilaunching lusa nanti.

"Kantong Mata anda Pak, Hitam sekali"Ucap Rangga

Aksa menatap Rangga sinis
"Lalu? Kamu mau seperti ini?"

"Emm tidak Pak terimakasih, saya undur diri."

Baru dua langkah Rangga berjalan, Aksa memanggilnya lagi.

"Rangga, pengobatan Ibumu berjalan lancar?"Tanyanya

Rangga tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya
"Alhamdulillaah Lancar Pak, Terimakasih atas segala bantuannya" Balas Rangga tulus

"Kamu tahu,keluargamu lebih banyak berjasa kepada saya. Terutama Ayahmu, Sayang sekali tuhan sudah memanggilnya"

"Anda teman saya Pak, bagaimana mungkin bisa saya tidak membantu Anda saat itu?"

Aksa tersenyum tipis, Rangga dan keluarganya memang benar-benar definisi malaikat untuknya. Setelah Rangga pergi, ia kembali mengerjakan pekerjaannya.

Dia bingung, kenapa Gabby tidak berkomentar tentang mata hitam yang ia dapat karna gadis itu? Semuanya berkomentar, bahkan teman gadis itu berkomentar tapi.. Gadis itu justru hanya terdiam dan melakukan tugasnya. Ia menggunakan telfon kantor dan menghubungi Rangga.

"Rangga,  panggilkan Gabriella. Dalam 5 menit sudah harus sampai!"Ucapnya, lalu menutup telfon tersebut.

Fikirannya berkecamuk sekarang. Apa gadis itu tidak perduli dengannya? Eh tapi kenapa dia seolah menginginkan keperdulian dari gadis itu?

Gabby sudah ada di ruangannya,Aksa menatap manik mata gadis itu lekat.

"Tatap mata saya"Ucap Aksa sembari menunjuk kedua matanya

Dia? Boss Gue? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang