Lanjut lagi guys.
HAPPY READING!!
⚡⚡
Keesokan harinya.
Hari di mana Clarin akan memasuki Sekolah barunya pun tiba.
Biasanya setiap pagi sebelum berangkat, Clarin mengawali hari dengan ceria dan penuh semangat. Tetapi kali ini berbeda.
Mungkin hati Clarin belum bisa nerima keputusan Mamanya, yang membuat ia harus pindah Sekolah.
"Ehh, anak Mama sudah pakaian sudah siap berangkat Sekolah"
"Tapii..." Mama Clarin pun tampak bingung dengan penampilan Clarin.
Ia memutar-mutar tubuh Clarin demi melihat lebih dalam akan penampilannya.
Kenapa tidak? Memang, Clarin berubah-ubah perihal dirinya, dan itu ditentukan di mana ia akan berada nantinya. Terlebih ini melibatkan lingkungan baru dan pertemanan baru baginya.
CUPU. Ya, kalimat itu yang layak dikatakan untuk cover Clarin hari ini. Rambut dibelah dua, lalu dikepang. Kacamata, wajah lugu, dan make up tipis, tidak seperti sewaktu di Sekolah lamanya.
"Tunggu-tunggu, kok penampilan kamu seperti ini
sih?" Kritik Mama Clarin.Namun Clarin hanya memperlihatkan wajah datarnya saja.
"Kamu ubah penampilan kamu sekarang!" Pintah Mama Clarin.
"No, BIG No." Sahut Clarin dengan santai.
"Mama masih ingat, kan? Bagaimana aku ketika memasuki SMA lamaku? Seperti ini juga, kan? Jadi Mama jangan heran dan protes ketika aku seperti ini lagi ketika ingin masuk Sekolah baru."
"Mama tahu itu, tapi kamu gak harus melakukan gaya yang sama lagi"
"Salahi Mama saja kenapa aku seperti ini, toh Mama kan yang pindahkan Sekolahku?" Clarin pun mulai meninggalkan Mamanya.
"Tunggu! Biar Mama antar kamu ke Sekolah barumu"
"Aku bisa sendiri, aku sudah gede jangan anggap aku layaknya anak kecil." Clarin mulai melangkahkan kakiknya lagi.
Lalu Mama Clarin mengejar Clarin.
"Oke kalau kamu mau pergi sendiri. Entar sesampainya kamu di Sekolah, kamu temukan Buk Winda, ia merupakan kepala Sekolah SMA Triwijaya. Buk Winda juga teman SMP Mama."
Clarin hanya mendengarkan dengan ekspresi datar. Lalu kembali pergi meninggalkan Mamanya.
Clarin pergi dengan diantar sopirnya.
Sesampainya di Sekolah.
SMA Triwijaya. Adalah SMA unggul di Kota Jakarta.
SMA ini juga dipenuhi dengan murid-murid yang cantik dan ganteng.
"Ruang kepala Sekolah di mana ya, pak?" Tanya Clarin pada security Sekolah.
"Kamu lurus sekitar 50 meter, lalu ada lorong kanan dan kiri, kamu pilih lorong kiri, terus lurus lagi, nah nanti paling ujung kamu sudah menemukannya." Jawab seorang security sembari menjelaskan menggunakan gerakan tangan.
Clarin kembali mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan.
Sepanjang perjalanan, Clarin menjadi titik penglihatan orang. Mereka tertawa selepas memandang Clarin.
Namun, meskipun gaya Clarin cupu, tapi tidak dengan sifatnya. Hanya penampilan saja, soal karakter Clarin tetap menjadi seutuhnya siapa dia. Bodoamat, malas bicara, malas membenarkan sudut pandang.
"Awwhhh." Clarin tersandung jatuh.
Lalu ia mendongakkan kepalanya ke atas. Ia
mendapati seorang perempuan yang sengaja menyentuh langkah kaki Clarin."Upss, lo anak baru ya disini?" Ujarnya dengan gaya bicara yang pick-me dan lebay.
Clarin menganggukkan kepalanya.
"Ohh, pantes sejak tadi pagi vibes hari ini terasa tidak mengenakkan. Dan ternyata... ada anak cupu yang mulai Sekolah disini"
"Lo lihat sekeliling lo, apa kamu melihat ada yang cupu seperti lo sekarang? Kehadiran kamu tak lebih hanyalah benalu. Yaa! Benalu penampilan buruk. Menyemakk!!" Celetuk perempuan tersebut.
Clarin sama sekali tidak merespon, dan memasukkan ke hati. Paham, kan? Gimana Clarin? Bodoamat dan malas bicara dengan hal yang menurutnya gak penting.
Clarin kembali berdiri dan melanjutkan perjalananya.
"Dihh dasarr! Udah cupu, belaguuuuu!" Teriak perempuan tersebut.
Tak lama Clarin sampai di tempat kantor kepala Sekolah.
Tok tok tok
"Iyaa masuk"
"Selamat pagi, buk. Dengan Buk Winda?"
"Iya saya, emm kamu anaknya Buk Sera, bukan?
"Iya buk saya sendiri"
Mereka pun asik berbincang, dan membahas masa lalu Buk Winda dengan Mamanya Clarin sewaktu SMP.
Selang beberapa menit.Buk Winda lalu mengantarkan Clarin ke kelas barunya.
Xl MIPA 2
"Selamat pagi murid-murid"
"Pagi, buk." Riuh seluruh murid.
"Hari ini kalian kedatangan murid baru, ayo Clarin masuk"
Clarin pun memasuki kelas tersebut dengan sedikit rasa gugup.
"Hai teman-teman. Perkenalkan nama saya Clarin Aquenza Saviera, dipanggil Clarin. Saya pindahan dari sekolah SMA Swakarya Bandung." Perkenalan singkat yang diucapkan Clarin.
"Clarin, kamu bisa duduk dengan Nela." Pintah buk Winda.
"Baik, buk"
Buk Winda mulai meninggalkan kelas dan Clarin mulai menduduki bangku yang sudah ditetapkan.
"Hai, Clarin. Perkenalkan nama gue Nela Anastasya." Bisik Nela sembari melontarkan tangannya, guna sebagai salam perkenalan.
"Ya." Singkat Clarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarexa
Romance"Mengenalmu secara tak sengaja dan bersamamu adalah hal terindah."-Clarin. "Memulai tanpa ada rasa dan berpisah denganmu membunuhku secara tak sengaja."-Rexa. Simak lebih lanjut.... ⚠️: Typo bertebaran. Follow ig: @Zahwanbl_22 Start : 15 Februari 2...