⚡Happy Reading⚡
***
Malam ini, Vyora mendatangi rumah Gabriella sekaligus menjenguk sahabatnya sakit.
Tok..tok..tok..
"Masuk." Pinta Gabriella di dalam kamarnya.
Ceklek
"Eh, lo ternyata Clar"
Begitu tampak di hadapan Gabriella, Vyora langsung mendengus.
"Lo kenapa? Baru sehari gue gak sekolah udah bete aja muka lo. Ada yang bikin lo kesel di sekolah? Kasih tau gue!" Ucap Gabriella yang tak rela melihat sahabatnya seperti ini.
Sebelum bicara, Clarin meremas sekantong plastik hitam yang ada di tangannya dengan wajah yang sangat lusuh. "Gue kesel sama cewe cupu itu, gue kesel, gue kesel, gue kesellllll!!." Decak Clarin.
Gabriella perlahan menaikkan posisi tidurnya dan menyenderkan tubuhnya di ranjangnya. "Siapa? Clarin maksud lo?" Tanyanya.
Vyora mengangguk antusias.
"Lo tahu gak, Rexa benar-benar mutusi gue." Desis Vyora.
"Haaaaa?!" Gabriella sontak kaget dan percaya.
"Ssuttt, bising banget si lo. Pekak telinga gue!"
"Sorry, but, Rexa kan sebucin itu sama lo, lo yakin dia mutusi lo?" Gabriella berpindah posisi mendekati Vyora yang duduk di kaki ranjangnya.
"Entah ah, tapi yang pasti, Rexa berpaling dari gue demi gadis cupu itu"
"Tenang aja lo, masuk sekolah bakal gue kasih pelajaran tuh Clarin. Belagu amat!" Dendam Gabriella semakin memuncak.
"Bacot lo! Lo lagi tipes, keadaan lo juga masih lemah, sok-sok'an jadi pahlawan!" Cibir Vyora.
"Sepele banget lo. Btw, lo kemari cuman mau curhat doang? Bawa sesuatu gitu kek untuk gue, tau sahabatnya sakit gak pengertian banget!" Ucap Gabriella seraya mengerutkan dahinya dan mengepalkan kedua tangannya di dada.
"Astaga!" Vyora mulai tersadar kalau sedari tadi dia sudah membawa sekantong plastik yang berisi buah anggur di dalamnya.
Vyora membuka ikatan plastik tersebut, ternyata dan ternyata anggur tersebut sudah dalam keadaan hancur lebur tak terbentuk. Vyora mengingat kembali, bahwa tadi dia sudah meremas-remas kantong plastik tersebut tanpa kesadarannya.
Vyora mengalihkan pandangannya ke Gabriella, ia
gugup untuk memberi tahunya."Eee..eee, i-ini gue bawa ini tadi. Anggur, favorit lo." Vyora memberi plastik tersebut dan diterima langsung oleh Gabriella.
"Nah gitu dong." Gabriella menerima dengan wajah sumringah, dia langsung membuka plastik tersebut.
"Tapi,"
Begitu melihat isi dalamnya, Gabriella membelalakkan bola matanya.
"Hehee, udah hancur lebur." Ujar Vyora dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Maafin gue ya, tadi gue ga sadar waktu ngedumel tangan gue juga bekerja remas plastik ini." Jelas Vyora.
"Hmmm, dasar. Nih gue baliin." Sahut Gabriella dengan kesal.
"Gue janji nanti gue bakal beliin lo anggur yang banyak. Tapi pokoknya, lo harus sembuh, gue gabisa di sekolah tanpa lo, cuman lo sahabat yang gue punya." Ucap Vyora dengan menatap serius wajah Gabriella.
"Iye, soswet banget sih kamoe"
***
"Saya terima nikahnya Clarin Aquenza Saviera binti Alm.Wijayanto dengan mas kawin emas 50gram dan uang 1 Miliar Rupiah, dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi? Sah?!
"Sah!"
Kringggg (Suara sekaligus getaran mulai beraksi di samping ranjang Clarin)
"Berisik banget sih lo!" Clarin perlahan membuka matanya, lalu meraba-raba meja di sebelah ranjangnya untuk mematikkan alarm tersebut.
Clarin bangkit dari tidurnya, dan mengalihkan pandangannya ke arah alarm tersebut. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 Wib.
"Mampus gue!" Teriak Clarin.
Clarin melihat ke arah jendela kamarnya, dan ia menyadari bahwa matahari pagi sudah menembus kamarnya. Tandanya ini memang benar-benar sudah siang.
Clarin dengan kalang kabut berlari ke kamar mandinya. "Mampus terlambat gue, mama kemana sih bukannya bangunin gue." Decak Clarin.
Tak lama Clarin selesai mandi, ia langsung memakai seragam sekolah dengan sigap. Tanpa mikir lama-lama, dan melihat kondisinya di cermin, Clarin langsung menerobos nekat pergi sekolah.
"Feeling gue sampai sekolah langsung kena hukum nih gue, mana hari ini upacara lagi. Sial banget sih hari senin!" Dumel Clarin sembari mengeluarkan motornya dari garasi.
Clarin memacu motornya dengan cepat. Tidak ada yang berada di dalam pikirannya selain harus cepat sampai.
***
"Pak Narto! Pak, bukak! Clarin mau masuk, pak Nartooooo!!!" Teriak Clarin di luar pagar.
"Loh, neng Clarin kok baru sampai?" Tanya Pak Narto.
"Panjang ceritanya, yang penting buka pagarnya pak! Udah siang banget ini"
"Oke neng oke"
Pak Narto langsung membuka pagar sekolah.
Baru memijakkan motornya di dalam sekolah, Clarin langsung dihadang oleh Digo.
"Lo terlambat, dilarang ikut upacara. Jadi lo baris dibarisan khusus bagi orang yang terlambat." Pinta Digo yang selaku ketua Osis.
Karena menyadarkan kesalahannya, Clarin langsung menuruti perintah dari Digo tersebut.
Heh, dasar cupu, kasihan banget lo Rex harus pacaran sama cewe kek gitu. Gumam Digo yang masih menatap Clarin.
***
Setelah upacara selesai, seluruh murid dibubarkan kecuali bagi murid yang terlambat, salah satunya Clarin.
Clarin berada di barisan paling depan. Mata Clarin tak hentinya menyisir seisi sekolah guna mencari keberadaan Rexa.
"Baik anak-anak. Sebelumnya kalian tahu peraturan sekolah kita, kan? Bahwa bagi seorang murid wajib datang sebelum 07.15, dan 07.30 kita sudah mulai pelajaran. Jadi, kenapa kalian masih terlambat?" Ucap seorang guru yang sedang membimbing mereka di depan.
"Kesiangan, Buk"
"Nunggu angkutan umum, Buk"
"Drama sama emak dulu di rumah."
"Apapun alasannya, jangan ulangin lagi!"
"Sebagai hukumannya, kalian gotong royong membersihkan isi sekolah. Tanpa terkecuali!""Baik buk"
Clarin mulai bubar dari barisan. "Sial banget arghhh." Desis Clarin.
***
"Ssut ada yang sedang jatuh cinta nih." Ucap Zidan yang duduknya di belakang posisi duduk Rexa.
"Eaakkk." Timpal Arlan.
"Woy, traktir makan dong!"Rexa nyaris tak bergeming dari sekian omongan temannya untuknya. Rexa hanya tertunduk ke bawah menatap hp yang masih menyala.
"Woy!" Zidan menepuk pundak Rexa.
"E-eh iya, kenapa bro?" Rexa memutar posisi duduknya.
"Masih pagi, apa yang lo pikirin?" Tanya Athar.
"Ha? Gak gaada, gue toilet dulu ya." Jawab Rexa dan mulai meninggalkan kelas.
"Aneh." Ucap Zidan.
Next part, guys.
Jangan lupa vote, komen, dan follow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarexa
Romance"Mengenalmu secara tak sengaja dan bersamamu adalah hal terindah."-Clarin. "Memulai tanpa ada rasa dan berpisah denganmu membunuhku secara tak sengaja."-Rexa. Simak lebih lanjut.... ⚠️: Typo bertebaran. Follow ig: @Zahwanbl_22 Start : 15 Februari 2...