Chapter 19

46 50 3
                                    

⚡Happy Reading⚡


***

Malam ini tepat malam minggu, sudah menjadi rutinitas Lionthere Squad adu mekanik kecepatan bermain motor di jalan. Di kota Jakarta, terdapat pula area pembalapan yang belakangan ini sudah jarang digunakan. Sehingga jalanan yang cukup luas dan strategis tersebut dimanfaatkan bagi Digo dan temannya buat balap motor.

Gemuruh suara alunan motor ninja saling bersahutan-sahutan. Sudah saatnya di atas jalanan ini mereka saling mengalahkan, bagi siapa yang kalah maka dia dianggap pecundang.

Digo berhasil mencetak skor pertama, dan disusul oleh Revaldi yang jaraknya sangat tipis.

Sesekali Digo melirik Revaldi lewat spion. "Gausa ngegas kali bro, bakalan gue yang menang." Teriak Digo yang suaranya tak kalah keras oleh motornya.

"Yakin deck?" Sindir Revaldi.

Sedangkan Bayu dan Leon menancap gas dengan santai, dengan pandangan yang menatap Digo dan Revaldi yang saling tak mau kalah.

Kepalan tangan Revaldi menggenggam erat gas motornya. Melihat Digo yang semakin anarkis, Revaldi pun tak mau kalah. Revaldi menaikkan dan menancap gas motornya dua kali lipat dari yang sebelumnya.
Digo membelalakkan bola matanya, kala Revaldi yang mendahuluinya bak bagaikan kijang berlari.

"Yeaaaaaa, yuhuuuuyyyyy!" Sorak Revaldi saat dirinya berhasil melewati garis finish.

Chitttttt. Digo nge rem mendadak.

Dan disusul oleh Leon dan Bayu.

Digo membuka helmnya dengan sigap kemudian meletakkan di motornya. "Kirain gue lo udah logout dari Lionthere Squad.

"Maksud lo apa, Dig?" Tanya Leon mengangkat dagunya kedua alisnya.

Digo melirik sekejap ke Leon, lalu jalan beberapa langkah mendekati Revaldi. "Pembela garis keras Vyora!" Tegas Digo dengan jari telunjuk diacungkan ke arah dada Revaldi.

Mendengar ucapan Digo pun, Revaldi sontak menyeringai. Pandangan Leon tak berkedip, dia sudah was-was saja Digo dan Revaldi akan berkelahi. Sedangkan Bayu sibuk memainkan bombon karet di dalam mulutnya.

"Apasih bro, ya mana mungkin gue keluar dari geng kita." Ucap Revaldi seraya memeluk Digo sebagai tanda persahabatan.

Revaldi jelas takut apabila dia keluar dari Lionthere Squad. Bakal dipandang apa nanti dia sama seisi Sekolah. Karena selama ini dirinya dipandang takut, bahkan teman Sekolahnya tunduk ketakutan kala ada sosoknya. Tapi itu semua berkat Digo juga yang memimpin geng mereka.

"I'm here for Lionthere Squad." Ucap Revaldi dengan posisi yang masih memeluk Digo.

"Olive...." Bisik halus oleh Digo, tepat di samping telinga Revaldi.

Setelah mendengar nama tersebut, Revaldi membelalakkan bola matanya kemudian melepas pelukan tersebut. Revaldi berkacak pinggang, dengan pandangan yang kesana kemari.

"Woy kenapa lo?! Kok kayak orang linglung gitu." Tanya Leon.

Digo terkikik melihat reaksi Revaldi. "Santai aja bro." Ujar Digo.

"Hadeh, Digo...Digo...pikiran gue langsung teralih ke Olive langsung." Gerutu Revaldi.

Olive adalah mantan terakhir Revaldi, dan Olive juga teman seangkatannya di Sekolah. Mereka sempat jalani hubungan selama enam bulan, namun belum sempat ada kata putus, sosok Olive menghilang begitu saja. Kabar hilangnya Olive juga sempat menggemparkan seisi Sekolah. Kejadian ini sudah berlalu sejak dua bulan yang lalu

ClarexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang