Chapter 04

267 313 30
                                    

Jangan lupa vote dan komen, ya teman-teman!

HAPPY READING!!



⚡⚡⚡



Oke, lanjut.

"Maksud kalian apa. Haa!" Sorotan mata Rexa mengabsen para anggota Lionthere Squad.

"Aduh, sudah-sudah. Stop! Kalin apa-apaansi." Clarin berusaha menenangkan suasana.

"Rexaa!! My Hany." Seketika mereka semua menoleh ke belakang secara bersamaan. Tentu saja, kalimat panggilan tersebut sudah tak asing lagi di telinga penghuni sekolah. Iya, siapa lagi kalau bukan Vyora pacar Rexa.

Vyora Dealova. Ketua Cheerleaders di SMA Triwijaya. Memiliki postur tubuh yang mungil, paras yang imut, namun tidak dengan sifatnya. Vyora seringkali terkena penyakit iri hati. Apalagi kalau ada yang genit ke
pacarnya, Rexa.

Oke, lanjut.

Vyora yang melihat tubuh Rexa dari belakang, membuatnya ingin terus memanggilnya.

Vyora berlari kecil dengan ditemani sahabatnya, Gabriella Anastasya, yang berusaha membuntuti kemana pun Vyora pergi.

Vyora menghela nafas lega.

"Kamu disini ternyata, beb. Aku cariin kamu dari tadi tau!" Vyora mendesis manja.

"Maaf, vy. Tadi ada masalah sedikit"

Sebelumnya, Rexa dan Vyora sudah menjalani hubungan pacaran selama setahun. Vyora, kakak kelas satu ini, memang ambisi sekali untuk mendapati hati Rexa, adik kelasnya. Sehingga beriringan waktu Rexa pun memiliki perasaan yang sama padanya. Seisi Sekolah menjuluki mereka berdua sebagai 'BUCIN AKUT'.

"Masalah apa sih, beb? OHHH!! Lo lagi!" Pertanyaan Vyora yang belum sempat terjawab pun berhenti mendadak setelah menatap wajah Clarin.

"Cewe lugu ini, si biang masalah?"

"Bukan cewe ini. Lebih tepatnya, cowo lo yang buat masalah." Digo mengangkat bicara.

Vyora yang mendengar ucapan Digo pun tak ingin memperdulikannya. Ia tetap keras menyalahkan Clarin.

"Lo kok diem aja sih, ngomong!" Vyora menyentak bahu Clarin menggunakan kedua tangannya.

"Eh, Vy! Gaya lo turunin. Gausah kasar gitu juga kali!"

Nela yang tak terima temannya diperlakukan seperti itupun, langsung menarik tangan Clarin dan membawanya pergi dari tempat perselisihan.

Suasana yang semakin memanas membuat salah satu seorang guru menghampiri mereka.

"Waduh...waduh...ada apa ini! Digo, Rexa! Kalian lagi yang membuat onar. Selesai istirahat datang kalian berdua ke ruangan Bk!" Mata guru tersebut terus membidik mereka berdua.

Guru tersebut lalu meninggalkan mereka.

"Bebbbbb, mau sampai kapansih kamu terus berurusan sama singa ini!" Vyora memutarkan bola mata malas ke arah Digo.

"Apa lo liat-liat gue, ha!"

"Sayang, sayang, udah-udah"

"Gue tuggu lo di ruang Bk!" Rexa membawa Vyora pergi dari tempat tersebut.

***

"Clar, kamu jangan heran melihat Vyora. Dia emang begitu, jahat. Heran gue kok mau ya Rexa pacaran samanya." Lirih Nela.

Clarin sama sekali tak merespon dan menoleh ke wajah Nela. Pandangannya kosong, kedua tangannya dikepalkan, emosinya memuncak. Tentu saja Clarin masih teringat atas setiap ulah Vyora terhadapnya.

"Sabar Clar, sabar, tetap enjoy ditengah gempuran cewe yang sok oke. Stay pripat siapa dirimu sebenarnya. Ingat, style cupu adalah sebagai formalitas awal saja." Gumam Clarin dalam hati.

"Nel, gue balik kelas duluan"

"Loh? Clar tuggu"

Clarin beranjak dari kantin dan meninggalkan Nela begitu saja.

***

Tettt...tettt...tettt... (Bel selesai istirahat berbunyi)

Para Lionthere Squad masih berkumpul di kantin.

"Dah bunyi, tuh. Lo ditunggu pak Anto di ruang Bk noh!" Cetus Leon.
"Males gue, biarkan aja." Sahut Digo sembari menyeruput segelas minuman.

"Jangan begitu, bos. Entar kalo lo gak datang ke Bk, si Rexa songong itu bakal nganggap lo pengecut. Mau letak dimana nanti nama geng kita." Jelas Revaldi.

"Bener juga, gue gak akan biarkan Lionthere Squad dianggap remeh sama Rexa."

"Nah gitu dong, bos. Yauda yuk balik."

Mereka beranjak pergi menuju ruang Bk.

"Eh woii, tunggu." Bayu yang tengah melahap makanan ditinggal begitu saja.

"Lama lo!."

ClarexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang