Chapter 06

230 274 43
                                    




Next guys!

[JANGAN LUPA BERI VOTE NYA, YA!!]

HAPPY READING!!




⚡⚡⚡




Digo berjalan menuju ke kelas dengan amarah yang menguasai dirinya. Wajah yang sadis saat itu, membuat para murid di Sekolah menatap takut dirinya. Entahlah, ketua Osis ini kalau sudah punya rasa dendam, pasti harus tersampaikan dendam tersebut.

Secara tak sadar Digo berjalan dan kesenggol bahu Clarin. Tentu hal ini membuat Digo menghentikan langkahnya lalu berbalik badan.

"Lo kalau jalan pakai mata dong!"

"Hei? Kamu yang nyenggol, kok kamu yang nyalahi aku? Toh seharusnya aku yang protes sama kamu!" Clarin kembali nyolot dan tak terima dirinya disalahi oleh Digo.

"Sopan dikit bicara kamu. Gue ketua Osis disini, jadi jangan pernah macam-macam sama gue, paham lo!"
Clarin yang mendengarnya pun tertawa lepas akibat ucapannya.

"Hahahaha. Bisa ya, modelan kayak lo dapat pangkat ketua Osis? Gila juga Sekolah ini." Sahut Clarin sembari bertepuk tangan dan sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kini emosi Digo semakin memanas. Tadi sebab Rexa, kini ditimpal lagi oleh Clarin.

Digo melayangkan tangan kanannya ke udara dan ingin dilandaskan ke arah wajah Clarin.

"Digoooooo!!!" Nela datang dengan cepat dan menepis tangan Digo yang ingin menampar Clarin.

"Gila lo, ya? Mau nampar Clarin!" Protes Nela.

"Diam lo! Urusan gue cuma sama cewe cupu ini"
Lalu Digo menarik kasar kera baju Clarin dan menodongkan wajahnya tepat di depan wajah Clarin.

"Urusan kita belum selesai. Mulai sekarang dan seterusnya hidup lo gak bakal aman, gue jamin!" Digo menghempaskan tubuh Clarin sehingga membuat
Clarin tersungkur, lalu Digo pergi begitu saja.
Kejadian ini jelas menjadi pusat perhatian semua murid.

"Clar, clar, lo gapapa kan?" Nela khawatir sembari kembali membantu Clarin berdiri.

Mata Clarin terus menatap ke arah Digo yang sedang berjalan dengan rasa emosi. Jelas dong, sebab ini bukan sekali Clarin mendapatkan kejadian yang membuatnya emosi di Sekolah barunya. Menurutnya, Vyora dan Digo sama aja. Sama-sama jahat.

Tak lama kemudian bel pulang Sekolah telah tiba.

Para Lionthere Squad sudah lebih awal menunggu Rexa dan teman-temannya di parkiran Sekolah.

"Dateng juga lo akhirnya, gue kira mental lo ciut. Hahahaha." Ujar Digo.

Selain Rexa didampingi oleh ketiga temannya, Rexa juga didampingi oleh Vyora pacarnya.

"Sans aja kali bro, Rexa gak mungkin gitu." Sahut Athar.

"Heh singa! Lo ajak tantangan apalagi sih ke pacar gue?" Tanya Vyora dengan sinis.

"Bilang sekarang, gue gak punya waktu banyak sama lo." Timpal Rexa

"Okee..oke. Mempersingkat waktu aja, so tantangan kita adalah balapan motor, dan seperti biasa bagi siapa yang menang akan memberi tantangan untuk yang kalah." Tegas Digo.

"Digo! Lo gak cape ya? Udah lima kali kamu ajak Rexa buat tantangan. Dan kamu sadar? Yang memenangkan itu selalu Rexa"

"So, udah deh gak usah cape-cape balapan motor lagi toh nanti lo juga yang kalah. Kan geng singa lo yang malu." Sindir Vyora.

ClarexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang