Chapter 03

276 323 38
                                    

Next guys.

Happy Reading!!

⚡⚡

Selang beberapa jam, bel Sekolah pun berbunyi.

Tett...tettt..tett....

"Yuk kantin." Nela memegang tangan Clarin. Clarin yang sedikit mager pun terpaksa mengikuti Nela.

Mereka berdua beranjak dari kursi dan mulai keluar dari kelas.

Nela yang dengan semangat mempunyai teman baru membuatnya sangat gembira.

Sebelumnya, jarang sekali ada teman yang ingin bermain dengannya. Dikarenakan Nela introvert dan membuatnya sulit berbaur. Tetapi entah kenapa ketika kedatangan Clarin, jaringan interaksi Nela seketika aktif. Bahkan ia tak bosannya selalu memulai dialog duluan walaupun jarang Clarin meresponnya.

"Ayoo Clarr ayoo, pasti kamu senang melihat lingkungan di Sekolah ini." Nela terus berjalan sembari terus menggenggam tangan Clarin.

"Aauuuu" Clarin tersandung.

"Em maaf-maaf, mari aku bantu." Lelaki yang menubruk Clarin tak segan-segan membantu Clarin kembali berdiri menopang dirinya.

"Ada yang luka, gak?" Tanya Lelaki tersebut dengan wajah khawatir.

"Aaaaaa Rexaaaaa" Nela yang tak kuat melihat ketampanannya pun sontak berteriak histeris.

Lelaki tersebut bernama Rexa Leoandro Wiliam. Anak kelas Xl MIPA 1, menjadi bulan-bulanan kaum hawa. Ketampanannya, menggemparkan seisi Sekolah. Tapi sayang, ia sudah mempunyai pacar, tak lain kakak kelas sekaligus ketua Cheerleaders di SMA Triwijaya.

"Ada gak, ada yang luka gak, Clar! Bilang aja biar luka kamu diobatin sama sang Pangeran. Aaaaaaaaa" Nela masih histeris lebay.

"Lo bisa diem gak? Suara lo mempekakkan telinga Gue"

"Gak, gaada yang luka." Jawab Clarin.

Rexa yang mendengar jawabannya pun merasa sedikit lega.

"Woiii broo"

"Rex, ngapain lo disitu"

"Ayo jadi kantin, gak"
Seruan dari teman-temannya Rexa yang melihat dari depan pintu kelas.

Athar Aksaro Reygan, sahabat Rexa. Athar adalah seorang kutu buku. "Kalau menurut buku yang gue baca" kalimat itulah yang selalu menjadi andalannya ketika temannya kebingungan saat memikirkan sesuatu.

Zidan Dirgantara, sahabat Rexa. Ganteng sih, tapi cowo playboy, bahkan ketiga temannya tidak heran lagi ketika Zidan selalu gonta-ganti cewe.

Arlan Aldebaran, sahabat Rexa sekaligus sepupu Athar. Arlan adalah cowo manis, kalem, sopan, pintar. Bahkan Arlan merupakan mantan dari Vyora, ketua Cheerleadres itu. Tapi tenang dia sudah move on, maka dari itu Arlan ikhlaskan mantannya untuk pacaran dengan Rexa, sahabatnya sendiri.

Rexa, Athar, Zidan, dan Arlan, sudah bersahabatan sejak mereka SD, SMP, bahkan sampai ke jenjang SMA. Mereka lebih dulu memikirkan Sekolah mana yang akan mereka tuju agar tetap bisa bersama.

Mereka berempat tidak membuat persahabatan ala geng-geng'an gitu, macam anak cowo lainnya. Menurut mereka, itu tidak penting selagi mereka tetap ingin bersama dan menyayangi satu sama lain. Akan tetapi mereka menerdepankan Rexa dibandingkan diri mereka sendiri. Lebih tepatnya mereka ingin Rexa memimpin persahabatan tersebut.

Hebat banget!

Oke. Sudah kenal, kan? Dengan ketiga sahabtnya Rexa
Karena tidak ada respon dari Rexa, ketiga temannya langsung mehampiri Rexa.

"Ada apasi, Rex?" Tanya Arlan.

"Oh, gak. Tadi ada permasalahan sedikit. Sudah selesai kok." Sahut Rexa.

Mereka semua berkerumun di satu titik yang sama, sampai-sampai membuat ketua Osis menghampirinya.

"Woii! Ada apa ini"

"Oh lo lagi, Rex. Btw buat masalah apa lagi lo." Tanya sang ketua Osis dengan wajah yang sok oke.

"Halah jangan heran bro, Arex ini kan banyak penggemarnya, so jangan heran kalau dia sok narsis di depan semua cewe." Timpal dari salah satu teman Ketua Osis.

Digo Alvaro. Merupakan ketua Osis di Sekolah SMA Triwijaya. Namun, jabatan yang ia dapatkan di Sekolah membuatnya lebih besar kepala. Kalau di Sekolah lain ketua Osis menjadi salah satu panutan, maka kali ini Digo berbeda. Sudah sering Digo membuat onar di Sekolah, hanya saja Sekolah belum mengambil tindakan.

Akan tetapi, Digo seperti ini sebab ada alasannya walau alasan tersebut tidak menjadi suatu kewajaran.
Digo sudah dua tahun menjabat sebagai ketua Osis di Sekolah SMA Triwijaya. Sebelumnya ia memimpin Sekolahnya dengan cara yang baik, dan menjadi panutan Sekolah dan guru-guru lainnya.

Namun, setelah kehadiran Rexa, membuat dirinya selalu ingin menyingkirkannya. Menurutnya, tidak ada yang bisa dipandang lebih tinggi daripada Digo. Sehingga terpaut waktu, sifat Digo drastis berubah. Ingat! Dia akan melakukan berbagai cara demi mencapai kemauannya.

Selain itu, Digo mempungai geng yang terdiri dari empat orang. Dan dia sendiri yang memimpin geng tersebut.

 Dan dia sendiri yang memimpin geng tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lionthere Squad

Menurut mereka, logo singa tepat untuk mereka berempat yang galak seperti singa.

Digo Alvaro. Ketua pemimpin dari geng tersebut. Menurut kaum hawa di Sekolahnya, Digo menduduki lelaki tertampan di Sekolah setelah Rexa. Namun Digo tidak ingin kalah dengan Rexa. Sehingga ia melakukan berbagai cara agar derajat Rexa bisa jatuh sejatuh-jatuhnya.

Leon Ganendra. Wakil ketua dari geng Lionthere Squad. Leon adalah cowo yang sok narsis, padahal mukanya gak seberapa. Kalau kata kaum hawa di Sekolahnya, udah jelek banyak tingkah.

Bayu Wicaksono. Inti dari Lionthere Squad. Bayu memiliki postur tubuh gendut, sudah pasti hobi banyak makan.

Revaldi Pratama. Inti dari Lionthere Squad. Terkenal dengan julukan perampas. Suka mengambil secara paksa sesuatu yang bukan menjadi miliknya.

Leon, Bayu, dan Revaldi, memiliki sifat dan karakter yang sama, yakni sama-sama licik. Mereka mau-mauan atas setiap perintah dari ketuanya, Digo Alvaro. Saat ini mereka tetap kokoh pada satu tujuan yang sama. Yakni bagaimana caranya bisa menyingkirkan Rexa.

ClarexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang