Jangan lupa follow vote and komen ya!
.
.
.Aksa kini tengah menyuapi Zura di meja makan pasalnya Zura tadi tidak mau makan karena ingin bermain boneka, tapi Aksa tidak mau Zura sakit jadi dia menyuruh bibi Vina menyuapi Zura tapi gadis itu malah menolak dan berakhir dengan Aksa yang kini mengalah untuk menyuapinya.
"Tuan muda ayo berangkat sekolah ini sudah jam 7" ucap Bram yang tiba-tiba datang.
Aksa menghentikan kegiatan menyuapi Zura dan beralih mengambil tas sekolahnya setelah itu dia bangkit dari kursi, "Aksa mau sekolah dulu ya! Zura ga boleh nakal sama jangan keluar dari rumah" peringat Aksa.
Gadis yang di beri nasihat itu hanya mengangguk, dia tidak terlalu mendengarkan perkataan Aksa karena kini dia sibuk memainkan boneka nya.
Aksa menatap tajam Zura karena gadis itu kini tidak melihatnya ketika dia sedang berbicara serius, tapi untuk saat ini akan dia maafkan karena dia harus bersekolah dan tidak boleh ada kata telat.
Zura melanjutkan aktivitas nya setelah tadi mendengar perkataan Aksa, tapi selang beberapa saat dia tersadar dan langsung turun dari meja makan kemudian gadis kecil itu mengejar Aksa.
"AKSAAAA" teriaknya kencang sambil menangis membuat para pelayan kaget.
Aksa yang baru sampai pintu depan langsung berhenti kala mendengar suara Zura yang menangis sambil memanggil namanya.
Grep
Aksa terhuyung kebelakang untung saja Bram menahannya sehingga dia tidak terjatuh, ntah kenapa tenaga gadis itu sangat kuat saat memeluknya.
"Aksa hiks jangan sekolah hiks nanti Zura ga punya temen main hiks," Zura tidak mau melepaskan pelukannya pada Aksa meskipun bibi Vina sudah membujuknya secara bergantian dengan pelayan lain.
"Zura ayo lepasin, nanti Aksa telat sekolahnya" bujuk Bi Vina kembali dengan lembut.
"Zura" panggil Aksa sambil menangkup kedua pipi gadis kecil itu dengan kedua tangan mungilnya.
Sedangkan gadis itu kini memandang Aksa dengan mata merahnya serta hidungnya yang mengeluarkan ingus.
Aksa mengambil sapu tangan dalam kantungnya dan mengelap ingus Zura dengan lembut, "Zura bisa main sama bi Vina dulu ya, nanti juga Zura bisa diajak beli es krim sama jajan yang banyak mau gak?" Bujuk Aksa.
"Ada coklat juga gak?" Tanya Zura sambil masih meneteskan air mata.
"Ada dong jadi sekarang berhentilah menangis dan pergi beli coklat sama bi vina ya" kekeh Aksa melihat wajah imut gadisnya itu.
Zura langsung berdiri tegap dan mengelap air matanya "oke Aksa" dia lalu menjulurkan telapak tangannya ke arah Aksa "uang" ucapnya sambil mengerjap polos.
Vina dan Bram menahan tawanya kala melihat gemasnya Zura yang meminta uang pada Aksa.
Aksa tersenyum melihat Zura "uangnya udah ada sama bi Vina, jadi sekarang Aksa mau berangkat sekolah dulu ya."
Zura menganggukkan kepalanya meskipun hatinya tidak rela ditinggal Aksa pergi sekolah tapi dia tau sekolah itu wajib.
Aksa menaiki mobil dan disusul dengan Zura yang kini sudah berada di gendongan bi Vina "dada Aksa jangan lupa beliin Zura coklat!" teriaknya ke arah Aksa.
Laki-laki kecil itu melambaikan tangannya dari arah jendela mobil dan tersenyum melihat Zura, Kemudian dia kembali duduk tegap saat mobil sudah keluar dari area rumahnya, "huh apa tidak bisa aku membolos saja!" gumamnya.
Bram mendengar gumaman itu, "tidak bisa tuan muda karena anda harus bersekolah yang tinggi supaya bisa mengurus bisnis Kakek anda kelak" sambung Bram.
Aksa mengangguk "membosankan! padahal aku ingin sekali bermain seharian dengan Zuraku! sepanjang waktu sampai selamanya" dia menghela nafas panjang.
"Sekolah anda hanya sampai jam 12 siang jadi nanti anda bisa bermain sepuasnya."
Ucapan Bram membuat Aksa kembali bersemangat karena dia harus sekolah cepat-cepat supaya bisa pulang cepat-cepat juga.
•••🖤•••
Aksa berlari masuk ke dalam mansionnya karena dia sudah tidak sabar bertemu dengan orang yang selalu ada dipikirannya apalagi saat di sekolah tadi "ZURAAA!" teriaknya lantang di dalam mansion.
"Maaf tuan muda nona Zura sedang pergi berbelanja bersama bibi Vina" ucap salah satu seorang pelayan.
"Belanja sampai se__siang ini dari tadi pagi?" Geram Aksa dia merasa sangat marah pada Zura karena dia sudah buru-buru sampai kerumah tapi malah tidak menemukan Aksa.
"Iya tuan muda kalau anda ingin segera bertemu nona Zura segera saya telponkan Vina" ucap pelayan itu.
Aksa tak menghiraukan dia malah masuk ke dalam kamar setelah melempar tas dan sepatu yang dia kenakan ke sembarang arah.
Selang beberapa saat setelah di telpon kini Zura dan Vina kembali ke rumah.
"Aksaaa" teriak Zura dari luar.
Aksa mengangkat kepalanya saat mendengar teriakan Zura dia hanya tersenyum tanpa berniat keluar.
Zura memasuki kamar dengan langkah tergesa-gesa bersama bibi Vina yang mengekor di belakang.
Pintu di buka dan memperlihatkan Aksa yang tetap duduk diam di meja belajarnya, "maaf tuan muda tadi nona Zura tidak mau berhenti bermain" tunduknya.
"Bibi boleh keluar" ucap Aksa sambil tetap pada posisinya.
Vina keluar meninggalkan Aksa dan Zura yang tampak bingung kenapa Aksa tidak menyapanya.
"Aksa lihat Zura beli mainan banyak! terus ini Zura bawa es krim buat Aksa" Zura menyodorkan es krim tersebut ke arah Aksa.
Aksa berbalik dan mengambil es krimnya dia lalu tersenyum setelah itu melemparkan es nya begitu saja.
Zura tersentak dia hendak memungut es krimnya tapi tangannya di cekal oleh Aksa "kenapa di lempar?" sendunya, matanya kini berkaca-kaca.
"Aksa udah nunggu Zura lama tapi Zura malah asik main di mall" tawa kecil Aksa.
"Kan Aksa yang suruh Zura"
"Tapi ga sampe siang" balas Aksa.
"Tapi kata Aks--"
"DIEM ZURA!" bentak Aksa muak dia lalu mengambil barang belanjaan Zura dan menghancurkan semuanya tanpa sisa.
See you next chapter again syg!
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA AND THE LITTLE GIRL [TERBIT]
RomanceBijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (Bantu FOLLOW SEBELUM BACA) (JANGAN PELIT VOTE SYG) . . . . Aksa terpaku pada pandangan pertama saat melihat wajah Zura yang membuatnya merasakan kembali kehangatan Masa kecilnya kembali berwarna kala Zura hadir Pert...