21

17.9K 733 9
                                    

Terimakasih yang udah mau nungguin update Aksa_ATLG dan juga makasi yang udah vote and komen, semoga nanti makin banyak yang baca🖤🖤🖤
.
.
.
___

Zura menatap tangannya yang kini sudah terpasang selang infus, kepalanya yang diperban, tubuhnya sangat terasa sakit, ditambah lehernya yang perih akibat goresan dari Aksa.

Tapi Zura tidak dirumah sakit melainkan di dalam kamarnya, tadi dokter sudah masuk menengoknya namun tidak dengan Aksa yang ntah kemana.Gadis itu cukup bersyukur karena dia tidak melihat wajah Aksa saat dia bangun, dia bingung kenapa Aksa bisa melakukan hal sekejam itu padanya.


Dia memejamkan matanya dan kembali menangis, rasa takut menyelimuti dirinya.Kemarin dia melihat Aksa seperti orang kesetanan dan tatapan Aksa yang akan selalu Zura ingat.


Zura mencoba memanggil orang diluar dengan cara memencet bel khusus yang ada di dekat tempat tidurnya karena ada suatu hal yang ingin dia tanyakan. Seorang pelayan masuk "ada apa nona muda?" Tanya nya.


"Kado saya yang kemarin kemana bi?" Tanya Zura.

"Sudah dibakar" itu bukan pelayan yang berbicara melainkan Aksa yang tiba-tiba datang dari balik pintu.

"Itu satu-satunya kenangan yang Zura punya dan yang pernah teman-teman Zura kasih, kenapa Aksa tega bakar kado Zura?" Mata gadis itu mulai berkaca-kaca, sungguh dia hanya ingin sekali membuka kado dari teman-teman nya.

"Aksa bisa kasih hal yang lebih banyak dari itu semua sayang." Aksa mengusap lembut surai rambut Zura.

Pelayan yang merasa bahwa dia tidak dibutuhkan lagi, serta menurutnya Zura dan Aksa membutuhkan waktu untuk berdua jadi dia pamit keluar.

"Sayang kapan bangun hm?" Tanya Aksa lembut sambil tetap mengusap Surai Zura.

Sedangkan Zura hanya diam, ya seperti itulah Zura jika marah pada seseorang dia tidak akan berbicara malah lebih memilih diam sampai orang itu sadar akan kesalahannya.

"Sayang kamu habis nangis?" Aksa mengusap mata Zura lembut lalu mengecupnya, dia melakukan itu dengan gerakan hati-hati berbeda dengan kemarin malam.

Dengan susah payah Zura ingin sekali memiringkan kepalanya untuk menghindari sentuhan Aksa, tapi nihil karena lehernya sangat perih jika dia berbalik.

"Ssstt Zura sayang maafpin Aksa ya?"

Zura tidak menjawab dia malah menangis, kenapa hidupnya bisa se menyedihkan sekarang? gadis itu kini semakin terisak.

"Zura ga bosen nangis terus? Seharusnya Zura gak bohongin Aksa, terus Zura harus nurut sama Aksa supaya Aksa ga jahatin Zura. Tapi Zura malah semakin ngelawan sama Aksa kan Zura jadi luka" sendu Aksa bukan sendu natural ya tapi dibuat-buat.

"Oh iya Aksa lupa kasih tau Zura satu kejutan yang pasti bakalan bikin Zura seneng kembali" Aksa tertawa ringan.

Zura mencoba melihat Aksa dengan tanda tanya yang tersirat dari raut wajahnya.

"Zura sekarang homeschooling."

Deg

Zura mencoba bangun dari tidurnya tapi Aksa malah mencegahnya, gadis itu hendak menangis lagi. Ucapkan Aksa mampu membuatnya syok berat.

AKSA AND THE LITTLE GIRL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang