15

18.9K 905 9
                                    

Terimakasih sudah mampir:)
.
.
.
Jangan lupa follow vote and komen 🖤

Sudah 4 tahun Aksa menjabat sebagai CEO perusahaan Leonandra, salah satu aset peninggalan kakeknya yang harus dia rawat dengan baik, hanya ini yang dia punya dan yang paling penting tentu nya.

Kini Aksa akan melangsungkan acara peresmian dari kerja sama dengan perusahaan luar negeri yang berlangsung di hotel pribadi milik Aksa.

Laki-laki yang kini memakai jas tersebut mengedarkan pandangannya kesana-kemari, tapi tidak juga menemukan orang yang selalu hadir dalam pesta perayaannya.

Tanpa mau membuat tamu lainnya kecewa Aksa terlebih dahulu menanda tangani surat kontrak kerja samanya dan berjabat tangan dengan rekan kerjanya, semua orang bertepuk tangan untuk nya.

Setelah selesai berbincang dengan rekan kerjanya kini Aksa pamit undur diri terlebih dahulu untuk mencari orang yang belum juga datang.

•••🖤•••

Seorang gadis dengan seragam sekolah menengah atas kini tengah berlari tergesa-gesa melewati lorong hotel.

Dia dengan cepat memencet tombol lift dan merapalkan doa semoga dia tidak terlambat dia acara penting seseorang yang bahkan dalam keadaan sesibuk apapun dia pasti akan ada untuk ikut merayakan kesenangan orang itu.

Keluar dari lift dia kembali berlari dengan sekuat tenaga tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat dia menabrak tubuh seseorang.

Zura mengusap kepalanya lalu mendudukkan badannya "maafpin saya pak saya gak sengaja."

"Zura"

Zura mengernyitkan dahinya saat dia mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya, dia kemudian mendongakkan kepalanya dan melihat ternyata orang yang dia tabrak adalah Aksa.

"Aksa kenapa disini? kan kamu seharusnya didalem, buat resmi in acara kamu sama orang yang selama ini kamu incar buat kerja sama jadi sekarang ayo masuk" Zura dengan buru-buru menarik tangan Aksa.

Aksa menahan tangan Zura "acaranya sudah selesai Zura"

Gadis itu menghentikan langkahnya dan langsung menundukkan kepalanya didepan Aksa, "maafpin Zura karena telat soalnya tadi mobilnya mogok..., terus Pak Bram berhenti dulu buat benerin, taksi tadi juga sepi" Zura terisak mengingat dirinya yang tadi malam sangat semangat untuk datang ke acara Aksa tapi dia sendiri malah telat.

Padahal dia sudah janji dengan Aksa akan menemani Aksa saat kapanpun Aksa meresmikan kerja samanya dengan orang lain.

Aksa tidak tega melihat raut wajah Zura yang sudah menandakan kalau dia akan menangis. "Sssstttt bocil cengeng ga usah nangis ya"Aksa mencubit hidung Zura setelah itu dia menggandeng tangan Zura untuk masuk ke dalam kamar hotel yang sudah dia siapkan.

"Zura tunggu disini dulu ya, Aksa mau ambil makanan" Aksa tau Zura pasti belum makan dari tadi.

Kalau ada yang tanya kenapa Aksa tidak memanggil pelayan? Karena dia tidak mau piring makanan Zura disentuh oleh tangan orang yang tidak higenis, selama disekolah Aksa tidak memberi Zura uang saku karena nanti dia bisa jajan sembarangan tapi dia tetap memberikan Zura jajan yang dibawa dari rumah.

"Oke" Zura membuat o dengan jari jempol disatukan jari telunjuk.

Gadis itu memandang sekeliling hotel rasanya dia sangat bangga dengan Aksa karena sudah sampai sejauh ini, bekerja keras hingga punya hotel mewah seperti sekarang.

"Zura mau jadi orang sukses kayak Aksa biar nanti Zura bisa bantu Aksa saat dia susah" Zura kini membuka handphone nya dan mengetik di gogle tentang cara jadi orang sukses.

Dia senyum-senyum sendiri saat membayangkan akan betapa enaknya hidupnya jika dia bisa sesukses Aksa,pasti dia akan hidup bebas dengan uang berlimpah milik dirinya sendiri terus dia bisa membeli makanan di kantin sekolahnya yang selalu dia inginkan, tapi Aksa bahkan tidak pernah memberinya saku saat sekolah jika memintanya dia cukup sadar diri untuk tidak terlalu merepotkan Aksa.

Aksa mengernyitkan dahinya kala melihat Zura yang senyum-senyum sendiri dengan handphone nya, dia mengambil paksa handphone Zura dan melihat layarnya ternyata disana ada tulisan cara menjadi orang sukses.

"Zura mau jadi orang sukses?" Tanya Aksa.

"Iya biar banyak uang kayak Aksa terus bebas deh."

"Kalau mau jadi orang sukses Zura perlu belajar yang rajin ya!", "serajin apapun Zura belajar tapi Aksa ga akan pernah biarin Zura jadi orang sukses" lanjut Aksa dalam hati nya.

Zura mengangguk dengan semangat dia lalu berlari ke arah Aksa dan memeluk Aksa dengan erat, untung saja tadi makanan yang Aksa bawa sudah dia letakkan terlebih dahulu.

Untung Aksa tidak jatuh akibat pelukan tiba-tiba Zura namun tak urung dia memeluk kembali Zura dengan tidak kalah erat nya, dia menghirup wangi Zura yang membuatnya gila hampir setiap harinya bahkan selama bertahun-tahun mereka hidup berdua.

Zura mendongakkan kepalanya melihat Aksa "makasi ya Aksa udah bantu Zura selama ini, Zura sayang banget sama Aksa" zura menunjukkan senyum paling tulusnya.

"I will always be there for you my little girl."

.
.
.
See you next chapter again syg!

AKSA AND THE LITTLE GIRL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang