Hi guys i love you<3
.
.
.
Terimakasih sudah mau mampir jangan lupa teruslah jadi readers yang setia ya:)
"Boneka 1""Boneka 2"
"Boneka 3"
Zura sangat excited menghitung boneka yang baru saja dibelikan Aksa untuk dirinya tadi sepulang sekolah.
Dia masih kesal dengan Aksa tapi semudah itu dia melupakannya disaat Aksa membelikan dirinya banyak makanan dan boneka,memang isi otaknya hanya boneka.
Aksa keluar dari kamar mandi sambil memaki handuk sepinggang, dia lalu menghampiri Zura "seru banget" kekehnya.
"Iya dong! kan ini boneka keluaran terbaru tau" Zura memamerkan bonekanya pada Aksa. Aksa duduk disamping Zura sambil mengelus puncuk kepala gadis itu dengan lembut dia lalu mencium kepala Zura dan meresapi bau harum dari gadisnya itu.
Zura menggelengkan kepalanya "Aksa jangan cium cium ih! geli tau!" Zura menggerutu kesal.
Sedangkan Aksa hanya membalas dengan tawa kecil, dia lalu keluar menuju dapur dan mengambil sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya setelah itu berjalan kembali menuju lantai atas.
"Ayo makan!" Aksa kini duduk disamping Zura dan bersiap menyuapi Zura.
Dengan tangan yang masih fokus pada boneka Zura membuka mulutnya lebar dan menerima suapan Aksa dengan semangat, "nyam nyam enak!" ucapnya pada Aksa lalu mengacungkan dua jempolnya.
Aksa kembali memberikan suapan demi suapan pada Zura, dia sangat senang melihat gadis nya yang makan dengan begitu lahap.
Saat disuapan terakhir setelah Zura meneguk air minumnya kini dia mengamati Aksa dari atas sampai bawah dengan mata memincing.
Aksa mengernyit heran "kenapa sayang?" Suaranya membuat siapa saja yang mendengar terbuai, namun tidak dengan Aksa.
"Aksa kan yang udah suruh Dondon pindah dari sekolah Zura?" tanya Zura.
"Hm" Aksa hanya menjawab singkat, karena itu memang fakta jadi untuk apa dia menyembunyikan fakta dari Zura.
"Kenapasih setiap Zura punya temen Aksa selalu gabolehin" Zura melipat kedua tangannya didada.
"Punya temen itu bahaya Zura, kan Aksa udah berulang kali bilang sama Zura" Aksa kini mendekap Zura dalam pelukannya.
Gadis itu kembali mengingat ucapan Aksa, dia kemudian mengangguk kan kepalanya meskipun jauh di dalam hatinya dia sangat ingin sekali punya teman selain Aksa.
"Aksa pakek baju sana!" Zura melepas pelukannya dari Aksa.
"Gerah."
"Tapi gak boleh telanjang didalam kamar."
"Gapapa dong, kan nanti kalau Zura sama Aksa nikah pasti Aksa selalu telanjang."
"Orang nikah memang ngapain Aksa?" Beo Zura.
"Menanam tanaman" senyum Aksa.
Aksa tidak mau menanamkan hal buruk pada Zura dia hanya akan menjaga otak Zura menjadi se positif mungkin selama dia bisa tentunya.
°°🖤°°
Aksa menatap Zura yang sudah tertidur pulas, dia kini beralih menuju balkon setelah itu menyalakan rokok nya dan menyesapnya perlahan.
Dia memang tidak pernah merokok di dekat Zura karena dia takut nanti gadisnya batuk akibat asap rokok darinya.
Hari ini Aksa merasa dia begitu kepanasan, rasanya nafsu dalam tubuhnya memuncak dia butuh orang untuk dibunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA AND THE LITTLE GIRL [TERBIT]
RomanceBijaklah dalam memilih bacaan⚠️ (Bantu FOLLOW SEBELUM BACA) (JANGAN PELIT VOTE SYG) . . . . Aksa terpaku pada pandangan pertama saat melihat wajah Zura yang membuatnya merasakan kembali kehangatan Masa kecilnya kembali berwarna kala Zura hadir Pert...