[Chαpter 10]

457 29 0
                                    



Ruang kepala sekolah

"Ini ruangannya-- lu tinggal masuk kedalem terus bilang kalo lu anak baru" jelas chiko.

Namun el malah terdiam ditempat, ia tidak mengikuti arahan dari chiko untuk menemui kepsek.

"Napa masih diem?" Tanya chiko

"Malu" cicit el yang masih didengar oleh Kevin dan chiko

Mereka berdua menghela nafas lelah. Sepertinya kesabaran mereka harus diperbesar jika dengan el.

"Ck, bocil lu tinggal masuk aja apa susahnya dah" sarkas kevin yang membuat el terdiam.

Chiko yang tahu situasi-pun langsung memukul tangan kevin. Omongan temannya ini selalu saja menyakiti hati orang lain.

Awshh

"Apaansi ko"

"Jaga omongan lu" chiko menatap kevin sinis.

"Yaudah ayo gue anter kedalem" el tersenyum.

Tok tok tok

Permisi

Cklek

"Permisi pak maaf mengganggu waktunya, ini katanya dia murid baru disini pak" ujar chiko sopan. Pak kepsek melihat kearah el.

"Ah kamu yaa, samuel? kamu anak daffryan kan?" Ujar pak kepsek.

"Iya pak hehe" el tertawa canggung.

"Kamu ditempatin dikelas 10 MIPA 6, gapapa?" ujar pak kepsek.

"Iya pak gakpapa"

"Oh ya kalian, bapak minta tolong anterin Samuel ke kelasnya ya" ucap pak kepsek pada chiko dan kevin.

"Iya bapak, kebetulan saya dan kevin juga dari kelas 10 MIPA 6" balas chiko dengan ramah. Sedangkan kevin hanya diam sedari tadi.

"Ah syukurlah kalau begitu"

"Kalo begitu kami izin undur diri pak--- permisi"

"Iya-iya silahkan"

El, chiko dan kevin keluar dari ruangan tersebut. Mereka kini sedang berjalan menuju kelas 10 MIPA 6. Yang dimana kelas itu akan menjadi kelas el selama sekolah disini.










"CHIKO LO BAWA BAYI DARI DIMANA ANJIR" teriak seorang gadis cantik kala melihat El bersama chiko dan kevin saat memasuki kelas.

"Berisik, kaca bisa pecah" sarkas kevin namun hal itu diabaikan oleh gadis cantik itu. Tasya Chaira Putri namanya.

Tasya menghampiri el yang berada dibelakang chiko. El jadi takut sendiri.
"Yang gini ngejar gak ya, kalo iya gue mau lari" batin el.

"Adek namanya siapa?" Tanya tasya.

Seisi kelas mipa 6 memutar bola mata malas, sudah tidak asing lagi bagi mereka apabila tasya sudah berulah.

"Samuel"

"Ohh samuel, yaudah yuk ikut kakak-- kamu harus cepet-cepet duduk, soalnya sebentar lagi bakal ada guru yang masuk" jelas Tasya ramah. El mengikuti tasya.

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang