11. Unexpected encounter (2)

185 29 6
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️













Hari ini mereka berempat memutuskan untuk makan di kantin lantai tiga karena pengen pake private room yang jadi salah satu main service-nya. Mereka kan nggak punya basecamp di sekolah macem geng-nya si Jazz.

"Kemaren pulang jadinya lo sama Jazz, Kath?", tanya Gigi

Kath mengangguk, "iya, abis lo diseret Hans balik duluan, temen-temennya yang lain rese bener ngomporin gue balik sama Jazz. Anjirlah, gue kira tunangan lo doang yang somplak di sana."

Wina tertawa, "tunangan dia mah the most somplak-nya lah, nggak ada lawan" yang disetujui semuanya, no second.

"Marhen diem aja lo pulang bareng Jazz?" tanya Gigi lagi, penasaran. Soalnya kemaren Wina cerita di private chat kalau dia nangkep Marhen berkali-kali curi-curi pandang gitu ke Kath.

"Dia ok aja tuh. Dia yang duluan nyaranin malah"

Gigi mengernyitkan dahinya, sangsi. "Lah, kok aneh. Kata Wina disepanjang kita makan kemaren dia curi pandang mulu ke lo, Kath."

Wina mengangguk setuju sambil menyeruput es teh strawberry nya, "iya, kocak banget. Mana kalo kepergok sama gue rada gimana gitu tampangnya. Belum move on sih kalau kata gue anaknya"

"Neeza juga kemaren bikin heboh tuh" tunjuk Kath

"Hahahaaaaaa" belum apa-apa Wina malah tertawa mengingat kejadian lawak Neeza kemaren.

Neeza pura-pura menulikan telinganya, padahal dia sudah diam saja ya dari tadi, masih aja ada yang nyenggol.

"Jadi rebutan dia sama tiga cowok"

"Lah, yang satunya siapa?" tanya Gigi penasaran, yang dua mah nggak usah ditanya ya, pelanggan tetap.

"Jian" jawab Kath sambil nyengir usil

"Aduh, bangsat emang si Hans ngajak gue pulang duluan.  Ketinggalan banyak kan gueeee!!!" Gigi meremas bantal sofa yang dia duduki

"Jadi kan asisten pribadi Neeza sama Ray tuh anak kembar, karena ada problem sama mobil Neeza jadilah aspri Neeza minta tolong ke aspri Ray buat hubungin Ray, minta tolong anterin Neeza pulang. Kebetulan juga mereka lagi barengkan kemaren" buka Wina

"Lo juga pasti tau dong kalau si Chiko tuh kenal lama sama keluarganya ni bocil, jadi emang kebetulan keluarga mereka mau ada acara makan malem. Chiko nawarin lah si Neeza buat pulang bareng. Fakta ke dua nih"

"Karena liat si Neeza bingung, si Jian dengan berbaik hati nawarin buat nganter Neeza pulang juga, jalan tengah maksudnya biar Ray sama Chiko nggak gontokan. Padahal kan masih ada gue yang jelas bawa mobil, ngapain juga dia ikut campur. Yang ada dia mati kutu diplototin Ray sama Chiko, hahahahaaa" Wina tertawa sampai nangis.

"Yampun, festival banget kemaren" Gigi juga menghapus air matanya karena kebanyakan ketawa "Terus akhirnya lo pulang bareng siapa?"

"Yaelah, pakek ditanya, ampe bulan resign jadi satelit nya bumi juga Neeza bakal tetep milih Chiko" _Wina

"Eh, enggak ya... gue kadang jauhin dia juga kalau lagi lemah"

"Cih" Wina sangsi

"Btw, pinter banget sih ni kupret satu limpahin pembahasan ke gue" Neeza menimpuk Kath yang cuma cengar-cengir









Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang