21.

134 21 2
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.


▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️














Too much Information
Don't need it,
Thank you

___ C
       

      


       
                     

Chiko masuk ke dalam unit apartemen Jere lalu duduk di sofa, menunggu Jere yang masih belum bangun. Mereka memang saling tahu pin apartemen masing-masing untuk saling menjaga. Terbiasa, Chiko menyalakan TV, entah kenapa tiba-tiba dia ingin menonton konten terbaru NCT Dream. Agaknya dia tertular Neeza yang suka mencekokinya dengan segala hal tentang Oppa onlinenya itu.

"Wah!!" Chiko mendengus lalu tertawa, tidak mempercayai penglihatannya ketika melihat playlist youtube dengan nama Kath's di akun Jere. Sebenarnya sudah sejauh mana hubungan mereka?

Chiko menggelengkan kepalanya sambil mendecakkan lidahnya, kepingan demi kepingan memori  memenuhi kepalanya dan membentuk informasi yang sama sekali tidak mau dia ketahui. Damn it. ToD hari itu seharusnya tidak pernah terjadi.

Pagi ini dia memang sengaja mampir untuk mengintrogasi Jere tentang informasi yang dengan sengaja Jere perdengarkan padanya hari itu. Chiko merutuki Jere yang terlalu mempercayainya karena membuatnya berada dalam posisi sulit yang menjebak.

Pengecut itu!, rutuk Chiko. Padahal kalau Jere atau Marhen bilang keberatan saat nama Katherine terpilih situasinya tidak akan serumit ini. Kenapa mereka harus memilih jalan sulit dan penuh lubang?

Target mereka memang membuat Jazz berinteraksi dengan lawan jenis karena mereka bosan dengan gosip miring yang menimpa sahabat mereka itu. Tidak penting Jazz dan target ToD akhirnya melanjutkan atau tidak hubungan yang berawal dari permainan tersebut, setidaknya Chiko dan yang lain mau menunjukkan kalau sahabat mereka baik-baik saja.

Tapi apa ini? Belum apa-apa Chiko sudah mencium bau pertikaian dan perpecahan. Mau tidak mau itu mengganggunya sampai kesulitan tidur beberapa hari. Persahabatan dengan ketujuh temannya sangat berarti untuk Chiko. Merekalah yang selalu ada dan menemani harinya selama ini, saling mengerti, memahami dan menjaga. Rasanya tidak rela kalau mereka harus bubar hanya karena permainan iseng mereka.

Chiko jelas tahu kalau perbuatan mereka bukanlah hal yang baik, mempermainkan perasaan orang tidak pernah menjadi hal yang baik. Rupanya dari semua target, mereka malah mendapat Karma.

Indah, memikat,  dan berbahaya.

Dia tidak bisa menyalahkan Kath karena selama ini gadis itu tidak melakukan apa-apa selain penolakan dan tatapan sebal yang senantiasa menghiasi wajah cantiknya. Entah pada Jazz ataupun pada Marhen. Saat Kath dan Marhen duet bersama adalah kali pertama mereka melihat senyum tulus dari Kath, senyum tanpa rasa 'demi kesopanan', jenis senyum yang pure dia tunjukkan karena merasa senang.

Yang membuatnya pusing adalah bagaimana bisa Jere bergerak tersembunyi bagai ninja seperti ini, Chiko merasa kecolongan. Dia bahkan tidak bisa protes karena merasa itu adalah balasan dari tuhan untuk prilaku kurang ajar mereka. Bagi Tuhan yang maha membolak-balik hati hambanya, mereka telah lancang mempermainkan domba kesayangannya.

Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang