28. Let's see

116 17 2
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••












Jazz menghadang Kath di luar kelas setelah selesai menyelesaikan seluruh rangkaian try out ujian sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jazz menghadang Kath di luar kelas setelah selesai menyelesaikan seluruh rangkaian try out ujian sekolah. Gadis itu sudah hampir seminggu ini menghindarinya.

Dia tidak bisa menunggu lebih lama dari ini.

"Kath" panggilnya saat gadis itu melengos dan bersiap kabur seperti hari-hari sebelumnya saat bersitatap dengannya.

Padahal minggu kemarin, saat menerima pengumuman kelas untuk try out Jazz senang bukan kepalang saat tau dia satu ruangan dengan Kath. Terpujilah abjad nama mereka yang saling berdekatan.

"Katherina" putus asa, Jazz meneriakkan nama asli Kath, bukan nama panggilannya. Sengaja agar gadis itu tidak bisa mengelak seolah nama Kath itu banyak padahal dia jelas tau Kath yang dimaksud Jazz hanya satu. Dirinya, Katherina Angelica Wilson.

Jazz sudah kepalang bodo amat dengan pendapat dan tatapan orang. Cara apalagi yang harus Jazz pakai agar Kath mau berbicara padanya lagi sedangkan meliriknya saja Kath enggan?.

Cowok itu mensejajarkan langkah mereka, sambil terus menengok ke arah gadis itu. "Gue minta maaf. Gue bodoh. Gue nggak mikir panjang" Jazz menarik sedikit ujung tas Kath "Gue janji nggak akan ulangin lagi, ok?"

"Pede banget" cibir Kath

"Kasih gue satu kesempatan lagi, ya?" Kath menggeleng.

"Udahlah Jazz. Jangan ganggu gue dulu. Otak gue penuh" Kath memegangi kepalanya.

Kath memang berkata jujur. Akhir-akhir ini kepalanya terasa penuh dan terus-terusan berdenyut nyeri membuatnya kesulitan untuk sekedar berpikir positif.

Masalah Wina juga belum kelar karena Farrel ternyata kekeh tidak mau putus. Siapapun bisa tau pertunangan itu bukan atas dasar keinginan cowok itu. Tapi siapa yang tahu kan kalau Farrel sudah ada rasa lebih pada Andina? Mamanya sendiri loh yang bilang.

Jeff masih menutupi keberadaan Percy yang sampai sekarang belum menghubunginya. Demi Tuhan, ini sudah sebulan!. Kalau bukan karena mepet ujian, Kath sudah nekat menyusul duo tiang itu ke Jepang. Tempat dinas luar mereka sekarang.

Boro-boro video call, Abang super nyebelinnya itu bahkan tidak mau mengangkat telponnya sama sekali. Kath jadi makin curiga ada yang mereka tutupi.

Ingin rasanya Kath minta tolong pada Papinya untuk mengecek keadaan Percy. Tapi rasanya aneh, karena jelas-jelas ada Jeff bersamanya. Yang ada nanti Papi dan Maminya malah berpikir yang tidak-tidak.

Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang