⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️Mogok!!
Neeza melesakkan badannya ke jok mobil. Sial betul nasibnya sore ini, sudah batre Handphone abis, car charger juga masih dipinjam Gigi, mobil mogok pulak!!.
Bingung memutuskan untuk keluar mobil minta pertolongan orang asing atau menunggu saja di mobil sampai orang rumahnya sadar kalau dia belum pulang lalu melacaknya.
Mamiiii, anak cantikmu ini harus gimanaa??
"Eh, copot!!" geram Neeza saat mendengar kaca mobilnya di ketok dari luar. Dilihatnya Chiko yang sedang menempelkan handphone di telinganya sambil mengisyaratkan untuk membuka kaca dengan matanya.
"Mobil lo mogok? Udah hubungin orang bengkel sama rumah belum?" tanyanya yang disambut pelukan dari Neeza. "Apadeh" katanya sambil berusaha melepaskan diri dari jeratan lengan gadis itu.
"Kokooo!!! Huhuuuuu" anaknya malah nangis kejer. Neeza ini memang kelakuannya bocil banget, manja luar biasa pula. Beruntung orang-orang di sekitarnya mau-mau saja menolerir dan ikut memanjakannya. Jadi masalah begini aja sudah bisa bikin dia panik dan mikir aneh.
Chiko yang mendengar tangis Neeza cuma bisa pasrah balas memeluk sambil menepuk pelan punggung gadis itu, "udah yah, udah sore. Apa mau ikut gue jenguk adeknya Ahen?" demi apa, Chiko malu jadi tontonan orang. Ini masalahnya dia berdiri di depan mobil Neeza yang masih mewek sambil pelukan. Mana si Neeza bukannya keluar dulu malah menjulurkan badannya dari kaca mobil yang dibuka lebar buat meluk. Kampret bener emang si Neeza, untung udah kenal dan satu sekolah dari TK.
Akhirnya Neeza mengalihkan perhatiannya, "Vino? Lah, kapan? Gimana kejadiannya?" tanyanya heboh.
"Iya udah, sekarang lepasin dulu guenya. Lo jadi cewek yang normal dikit napa, sih!." Omelnya sambil menekan kepala Neeza ke dalam mobil dan membuka kunci, mematikan mesin, menarik kunci, terakhir, menarik si cewek cengeng keluar.
"Gue udah chat bengkel langganan gue.
Nih, lo hubungin orang rumah" Chiko menyerahkan handphonenya pada Neeza yang langsung mendial no rumahnya."Terus sekarang lo mau gue anter pulang atau gimana?" Neeza diam, mempertimbangkan. Tadi di telpon dia cuma bilang kalau mobilnya mogok dan dia udah bareng Chiko.
Rasanya sadis banget kalau dia pulang padahal tau adik temannya sedang dirawat. Lagian rumahnya jauh, kasian Chiko kalau harus bolak-balik.
"Emmm, gue ikut lo aja deh. Lo udah beli apaan gitu nggak buat Vino?"
"Ray sama Jere yang urus, udah otw mereka. Yuk, buru masuk kalau mau ikut." Chiko membukakan pintu mobilnya lalu dengan terbiasa menaruh tangannya di atas bingkai mobil guna melindungi kepala Neeza.
"Nih, lap dulu ingus lo. Jangan lupa gantiin jaket gue yang basah ketempelan lendir lo ya!" Chiko menyerahkan sekotak tissue pada Neeza yang cuma nyengir. Tidak benar-benar menganggap serius omelan Chiko yang memang cuma pedes di bacot doang, aslinya mah bae.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kwangya High [ ✓ ]
Fanfiction[ completed + bonchap ] "And suddenly, we're a memories. A fvcking dumbly dumb one." ____J FF Aespa x NCT pertama akuuu, mohon dimaklumi buat semua kekurangannya karena aku bikinnya ogah-ogahan, semau aku, jadi banyak banget kurangnya. Cuma iseng s...