29. More surprises to come

123 19 6
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••










Mari kesampingkan sejenak Kath dan segala drama percintaannya karena bagi Arwina, hal yang paling diinginkannya sekarang adalah kekuatan untuk melenyapkan orang tanpa terdeteksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mari kesampingkan sejenak Kath dan segala drama percintaannya karena bagi Arwina, hal yang paling diinginkannya sekarang adalah kekuatan untuk melenyapkan orang tanpa terdeteksi.

Wina memandang Andina yang tersenyum sambil menyapa "Mbak Wina…"

Bolehkah Wina memaki?

Sah banget sih kayaknya.

Malas membalas senyuman cewek itu, Wina hanya menjawab ala kadarnya, "Iya".

"Apa kabar?"

Haaah, Apa kabar katanya??. Sederet kalimat makian bergulir di kepala Wina seperti opsi. "Not in my best but not that bad"

Andina mengangguk. Rambut panjang dan gaun biru langitnya terayun lembut terbawa angin menciptakan ilusi indah bagi yang melihat. Ilusi yaa, soalnya menurut Wina, pemandangan di depannya sama sekali nggak bagus tuh apalagi indah. Cih, yang bener aja.

"Aku minggu depan tunangan sama Kak Farrel"

"Oh" masih malas menunjukkan reaksi

"Kak Wina mau dateng?"

Si Anj!!. Kini giliran Wina yang tersenyum "Boleh, nanti gue bilang Farrel suru jemput gue kalo gitu"

"Ah…" Andina bingung harus menjawab apa atas kalimat tak terduga Wina



🎵 Heaven knows it's one hell of a ride
Better hold on tight, better hold on tight (for your life) 🎵



"Wah, kebetulan banget orangnya nelpon!!" dengan senyum lebar, Wina menjawab panggilan cowok yang masih berstatus sebagai pacarnya itu lalu menekan tombol loud speak.

📞 "Bii, you there?"

Wina diam saja mengamati wajah gadis di depannya yang berubah menjadi masam.

📞 "Bii, answer me please?"

📞 "Let's run away, okay? Aku udah beli beberapa tiket. Terserah kamu mau kemana, aku ikut. Kita ketemu ya?"

📞 "Bii…."

Piip. Wina mematikan sambungan.

"Oh, kayaknya Farrel nggak bisa jemput buat hadir ke acara pertunangan kalian" Wina mengedipkan matanya "soalnya mungkin saat itu gue lagi sama dia" Wina tertawa lalu membuka pintu mobil, mengabaikan Andina yang tadi nekat menghampiri ke tempat les Bahasa Jepang Wina hanya untuk memanasinya.

Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang