17. Modus

157 24 0
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️














Jeff keluar dari mobil dengan tas bekal berisi makanan dan cemilan untuk Kath dan teman-temannya di tangan. Dia terkekeh geli mengingat Jazz yang dengan gugup dan hati-hati menjelaskan permasalahan yang dialami Kath di sekolah. Jazz bukannya tidak mampu menyelesaikan hal sekecil ini, Jeff yakin. Jazz mempertimbangkan keinginan dan kenyamanan Kath, Kath yang mau dirinya dan Perc dilibatkan. Meski rencana ini agak menyakiti ego Jazz yang malang, tapi dia tetap meminta izin dan maafnya kemarin, secara langsung setelah membuat janji temu.

Sebenarnya Jazz pemuda yang jujur dan baik, not bad lah.

Jeff sampai di depan ruang kelas Kath dan Marhen, menunggu sebentar karena bel istirahat belum berbunyi.

"Selamat siang Miss Sonya, apa kabar?" sapa Jeff dengan senyuman sejuta watt pada Guru Bahasa Inggris yang juga dulu pernah mengajarnya.

"Oh, Jeff?" Miss Sonya kaget melihat salah satu mantan siswa populer nya yang sudah lulus ada di luar kelas, menyapa dengan sopan "ada keperluan apa di sini?"

Jeff lagi-lagi memamerkan senyum dan lesung pipinya yang dalam "mau ketemu adek saya, Miss. Dia tadi lupa bawa kotak makan siang nya, jadi sekalian aja saya anterin sama buat temen-temennya juga sekalian. Biar semangat belajar, udah kelas Dua Belas"

Miss Sonya terharu mendengar dedikasi dan harapan Jeff, "wah, siapa adek kamu kalau Ibu boleh tau?"

"Yang paling cantik dan bawel tapi gemesin, Miss"

Kath yang mendengar ada suara Abangnya diam-diam mengintip dari belakang Miss Sonya dan refleks menimpuk Jeff ketika mendengar kalimat menyebalkan yang dikatakan Abangnya itu.

Dasar, nggak bisa banget ngomong yang bae-bae tentang adiknya.

"Eh, kok tisu aku bisa terbang sampe situ ya?" celetuk Kath sebelum Jeff bicara omong kosong lainnya.

Miss Sonya menoleh ke arahnya, mengerti "Kath, Abangnya di sayang dong. Udah jauh-jauh loh ini nganterin bekel"

Kath mendengus, "dia mah mau tebar pesona, Miss! Modusss" jawabnya

Miss sonya bergeser sedikit agar Kath bisa lewat dan menghampiri Jeff, dari tadi mereka memang berbincang di depan pintu, ya ampun! Miss Sonya saking kagetnya melihat Jeff sampai lupa menyingkir dari daun pintu.

Padahal kalau Miss Sonya tidak bergeser pun yang lain sudah keluar dari pintu yang lain, tapi karena Kath ada di belakangnya jadi mau tidak mau dia harus tetap bergeser sih...

"Oke, kalian lanjut kangen-kangenan nya di tempat lain ya. Miss balik ke kantor dulu. Nice to see you, Jeff"

"Makasi atas sarannya, Miss, maaf buat gangguan kecilnya. It's always a pleasure to see you, Miss Sonya..."

Jeff mengulurkan tangannya untuk mengelus puncak kepala Kath lalu menyapa Marhen yang tadi mengekori Kath, "Hi, Bang" sapanya.

Tidak lama Jazz, Jere dan yang lain berkumpul di depan kelas Kath membuat koridor penuh sesak karena banyak yang penasaran dan mengendus gosip.

Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang