6

218 23 0
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

▪️▪️⚫️⚪️⚫️▪️▪️












Marhen berlari menyusuri lorong rumah sakit saat menerima telfon dari pria baik yang menolong ibu dan adiknya saat mengalami tabrak lari. Bisa-bisanya ada kejadian seperti itu di area rumahnya yang biasa nyaman tentram. Hampir bisa dipastikan kalau bukan penghuni tetap yang melakukannya karena mereka itu kurang lebih semua saling kenal karena sudah menempati area itu bertahun-tahun dan jarang menerima orang baru. Maklum, area perumahan super elit yang cuma bisa dibeli dengan harga tinggi dan koneksi kuat.

Marhen membuka pintu salah satu bangsal VIP yang langsung disambut pelukan ibunya. Ibunya hanya terluka ringan sedangkan adiknya yang masih berumur 7 tahun terluka lumayan parah.

Sebenarnya Marhen pengen marah, tapi harus bagaimana, yang salahkan bukan ibunya. Adiknya memang bandel dan susah di kasih tahu, untung saja ada ibunya yang lewat dan berhasil meraih adiknya untuk sedikit mengurangi dampak bentrokan. Marhen mungkin sedang menyiapkan pemakaman sekarang bukannya menjenguk di RS.

Menurut ibunya, pria yang menolong mereka bukan salah satu penghuni mansion area mereka, soalnya wajahnya baru dan belum pernah dijumpai di pesta yang rutin mereka kunjungi. Pria itu juga sudah mengurus administrasi dari UGD sampai ruang rawat inap VIP mereka. Benar-benar malaikat.

"Mama istirahat aja dulu, biar Vino aku yang jagain." Marhen mengisyaratkan Mamanya untuk pindah ke kasur yang disediakan bagi keluarga yang menjaga pasien. "Mama mau makan apa? Biar aku pesen lewat aplikasi online aja, Papa masih ada meeting penting soalnya."

Ibunya bangkit dari kursi di samping brankar adiknya dan pindah ke sofa, menghela nafas. "Kamu sendiri juga baru pulang basket kan? Pasti belum makan juga. Mama ikut kamu aja, buntu, nggak bisa mikir mau makan apa. Rasanya pasti sama aja, pait."

Marhen tersenyum maklum menanggapi ibunya, jangankan ibunya yang menyaksikan kejadian itu secara live, dia saja yang mendengar kabar kejadian itu hampir sesak napas.

"Mama tenang aja, Papa udah minta salinan CCTV di area kejadian, liat aja kalau ada apa-apa sama Vino."


Kwangya Hits


💬 Hans
     Squad, assamble!!

💬 Jian
     Cih 😒
    

💬 Hans
     Gue lagi serius yah, nyet!

💬 Jere
     Why?

💬 Jazz
     ?

💬 Sean
     Ada apa ni?

💬 Ray
     Kalau sampai gak penting awas ya

💬 Hans
     Busetdah kalian lagi ada dendam apa 
     dah sama gue yang baik hati ini

💬 Hans
     Si Vino kecelakaan, tadi Marhen
     langsung gas pas abis basket

💬 Ray
     Hah, serius lo?
     Lo kan futsal nyet
     Kok lo tau kabar duluan?

Kwangya High [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang