-22- Pesan dalam Diary

152 28 9
                                    

~Pesan dalan Diary~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Pesan dalan Diary~

📓📓

GAVIN masuk ke kelas Gitta ketika guru yang mengajar di jam terakhir keluar dari kelas. Semua murid juga beransur-ansur keluar hingga membuat kelas menjadi sepi. Arga menuju meja Gitta dan menagih apa yang telah dia dapatkan tadi.

"Ya, si rambut merah dan gengnya, itu mereka," kata Gitta memberi tau.

Hal itu membuat Gavin dan Arga terkejut.

"Jadi, sekarang kita bisa ngelaporinnya. Udah ada bukti kalau dia yang jadi pelakunya. Walaupun belum mengarah kalau yang mendorong, tapi karena perkelahian itu, bisa jadi pemicunya kan?" kata Gavin.

Mendengar itu Arga sejenak terkesiap, karena semakin lama ia sadar jika dia akan mendapat ganjaran atas perbuatan yang telah dia lakukan. Setelah mereka mengadukannya, itu berarti Arga juga pasti akan ikut terbawa. Ibunya yang telah melakukan kecurangan tentu akan ikut terbawa juga hingga tidak ada cara lain lagi untuk mengungkap kasus itu tampa menyertakan nama Arga didalamnya.

Gavin sejenak sadar dengan ucapannya itu, hingga dia menatap kearah Arga. Dia merasa tidak enak. Lalu Gitta juga melihatnya yang mana ia juga merasakan hal yang sama.

"Tapi, gue rasa itu belum cukup. Kita masih butuh handphone yang Fayyana sembunyiin. Karena dia ngincar hape itu, gue rasa disana ada bukti lebih kuatnya. Gue takut kalau kita laporin sekarang, itu masih bekum cukup. Kita harus dapatin bukti itu dulu, sebelum dia dapatin duluan," kata Gitta.

Karenanya Gavin dan Arga mengangguk. Mereka sependapat dengannya.

"Kita lanjutin di rooftop. Gue ngggak ngerasa aman disini," lanjut gadis itu sembari menyandang tasnya. Lalu beralih menuju loker untuk mengambil sesuatu disana.

Diary Fayyana dan beberapa barang miliknya. Gitta sengaja manaruh diary itu disana karena khawatir akan hilang kalau ditinggalkan didalam tas. Setidaknya lokernya punya pengaman, jadi dia tidak perlu khawatir lagi.

Gitta lalu mengambil buku itu, lalu terlihat ada sebuah kertas yang tampak terselip dari dalam buku. Melihatnya Gitta merasa aneh, karena seingatnya dia tidak pernah menyelipkan apa-apa disana.

Melihat itu Gitta sontak menarik kertas itu keluar. Tapi tidak ada tulisan sama sekali.
Disisi lain, Arga malah mengambil buku itu. Dia lalu membukanya, dan melihat halaman yang dibatasi oleh kertas tersebut.

Sontak setelah melihatnya mereka terkejut. Karena mereka mendapati adanya tulisan disana.

📓📓

Mereka tiba di rooftop, untuk membahas masalah yang sedang mereka kerjakan. Terutama mengenai tulisan baru itu yang baru saja mereka dapatkan.

"Gitt, lo yakin sebelumnya tulisan itu nggak ada?" tanya Arga memastikan. Karena jika itu sudah ada, seharusnya mereka sudah membacanya. Mereka jelas tidak akan tertipu dua kali hingga melewatkan kesempatan emas itu begitu saja.

The Thing She Has: Diary After Death (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang