-27- Pelaku Sebenarnya

148 26 16
                                    

~Pelaku Sebenarnya~

📓📓

ARGA masih terdiam mendengar apa yang Gitta katakan. Dia heran kenapa Gitta tiba-tiba menyorakkan nama jalan itu.

"Apa?"

"Denah, dan bunga Angrek. Rena pasti punya pelanggan yang make jasa antar bunganya, dan denah itu punya salah satu pelanggan yang sengaja ditulis. Itu nunjukin jalan. Terus, anggrek, Rena tau kalau gue nganterin ayam ke rumah tiap anak di kelas. Dia pasti tau kalau gue udah hapal semua alamat rumah anak-anak di kelas, Ga."

"Jadi, di-dia dibawa ke..."

"Elvano Devandra. Satu-satunya anak di kelas kita yang tinggal disana cuma dia. Dia juga orang yang gue lihat pas kita ngejar anak kelas sebelas tadi. Dia sempat ngeliat gue, dan gue ngerasa dia tau apa yang mau kita lakuin."

Mendengarnya Arga sejenak terdiam. Dia mengingat murid pintar yang juga terkenal pediam dan introvert di kelasnya itu. Lalu, mengenai apa yang dikatakan Gitta, memang benar mereka sempat berpapasan dengannya ketika berada di lapangan sekolah tadi. Meski Arga tidak melihatnya, tapi dia bisa merasakan jika ada seseorang yang ia lewati saat mengejar murid kelas sebelas itu. (Chapter 25)

Lantas karenanya Arga seketika bergegas. Dia mengebut motornya untuk menuju tempat yang dimaksud. Sementara Gavin juga ikut bergerak dengan Gitta duduk di belakangnya.

Gitta menyuruh Gavin untuk cepat agar mereka bisa menemukan Rena. Mereka harus segera tiba disana jika tidak menginkan hal buruk terjadi.

Sepuluh menit kemudian, mereka sampai ditempat yang dituju.

Mereka bertiga langsung menuju pagar rumah Vano. Namun pagar itu terkunci sementara tidak ada jawaban dari seorang pun ketika mereka memanggil dan memecet belnya. Bahkan Arga yang sudah geram pun telah mengoyang-goyangkan pagar itu.

"Dia nggak didalam," kata Gavin.

"Tapi mobilnya ada!"

Tidak ingin ambil pusing, Arga langsung memanjati pagar. Dia menaiki terali itu lalu masuk kesisi satunya, kemudian melompat untuk turun.

Setelah berhasil, dia membuka kunci pagar itu, untuk memberi akses pada Gitta dan Gavin masuk.

Entah kenapa situasi disana amat sepi. Bahkan satpam rumah sekali pun, tidak tampak berjaga disana.

Mereka langsung menuju pintu depan, tapi pintu itu malah terkunci dan tidak ada seorang pun yang menyahut pangilan mereka.

Tidak hilang akal, mereka menyebar mengitari rumah tersebut. Mereka mencari Elvano yang menurut asumsi mereka juga ada Rena bersamanya.

"Ke belakang! Siapa tau pintunya nggak dikunci!" kata Gitta.

Gavin seketika menurut dan langsung menuju pintu belakang. Sesampai disana, mereka melihat motor Rena terparkir disana. Kecurigaan mereka menguat.

Lantas Gavin segera mengecek pintunya, dan benar saja, pintu itu tidak dikunci. Arga dan Gitta mendekat, mereka bertiga masuk kedalam.

Jantung mereka berdetak tak beraturan, karena telah lancang masuk kedalam rumah orang lain tampa izin sama sekali. Namun mereka terpaksa melakukannya, sebab mereka khawatir jika Vano akan melakukan hal yang tidak diinginkan pada Rena.

"VANO! KELUAR LO! VANO! GUE TAU LO DI DALAM," teriak Arga.

Gitta menelusuri lantai satu, arah yang berbeda dengan Gavin dan Arga yang mulai menuju tangga. Gadis itu menuju sebuah pintu yang terletak di sebuah lorong gelap.

The Thing She Has: Diary After Death (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang