-3- Fayyana

274 72 105
                                    

~Fayyana~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Fayyana~

📓📓

PAGI menjelang siang. Panas terasa lebih menyengat dari biasanya. Membuat para siswa yang berada di dalam kelas, mulai merasakan bosan sekaligus ngantuk berat. Gitta masih berusaha menyimak pembelajaran biologi yang sedang di terangkan guru di depan kelas. Meskipun yang lain sudah merasa lelah, tapi dia masih menahan diri agar bisa memahami materi pembelajaran dengan baik.

Sesekali matanya melirik ke arah Arga, lelaki dengan wajah tegas, tetapi murung sejak kemarin. Lalu, ke arah Fayyana, gadis yang entah sedang memikirkan apa, tetapi terlihat gelisah sembari terus menatap keluar.

Gitta merasa tidak tenang berada di tengah kebisuan kedua sahabatnya itu. Meskipun dia sendiri yang awalnya memutuskan untuk menjauh, tapi tetap saja dia mengkhawatirkan masalah yang tengah terjadi di antara keduanya.

Kerenggangan hubungan Gitta dan Fayyana berawal semenjak satu bulan yang lalu, ketika Gitta datang ke rumahnya dan berniat bermalam di sana. Ia tak sengaja menemukan catatan Fayyana yang ia temukan di bawah meja.

Membaca itu membuat Gitta membisu sembari memegang kertas yang sudah setengah remuk. Dia tidak pernah berpikir kalau ternyata Fayyana, selama ini menyukai Arga. Salah satu sahabat mereka.

"Gitt, sorry. Gue nggak ngira kalo lo bakal sampai tau soal ini," kata Fayya kala itu. Fayya datang dan berdiri di depan pintu sambil membawa nampan yang berisi camilan yang akan menemani malam mereka menonton film. Namun, sepertinya rencana itu tidak akan jadi, karena Gitta mulai menampakkan raut wajah tidak senang kala dia melihat Fayyana.

"Fay! Lo suka Arga, dan lo juga tau kalo gue suka Arga," katanya gemetar.

Fayya tidak menjawab, dia terpaku di tempatnya. Dia tidak menduga kalau catatan yang sebelumnya sudah dia robek dan hendak dibuang, ternyata ditemukan oleh Gitta. Fayya pikir catatan itu sudah masuk ke dalam tong sampah dan tertimbun dengan sampah-sampah yang lain, tetapi rupanya tidak. Kertas itu malah terjatuh ke bawah meja dan secara tidak sengaja di lihat oleh Gitta.

"Fay! Dua hari yang lalu, gue ngungkapin perasaan gue ke dia, tapi gue ditolak. Terus lo datang buat hibur gue. Tapi sekarang, gue baru tau kalo lo juga suka Arga, Fay!"

Fayya terdiam, tapi ikut bergetar mendengarnya. Tangan-tangan menegang, memegang nampan dengan sangat kuat.

Dia menahan perih di hati, karena sahabatnya telah dibuat luka olehnya.

"Gitt..."

"Lo nggak pernah cerita ke gue, Fay. Tapi lo tau semua yang gue rasa. Kenapa lo cuma diam? Kenapa lo nggak pernah bilang ke gue?" tanyanya dengan suara yang mulai meninggi.

Fayya masih tidak menjawab, karena bingung harus menjawabnya. Apa yang ia takutkan sebelumnya, benar-benar terjadi kali ini.

Bukankah selama ini Fayya sudah berusaha untuk merahasiakannya? Bahkan setelah Gitta mengakui perasaanya pada Arga lebih dulu, Fayya masih menyembunyikan perasaannya. Dia berusaha melepaskan Arga, demi menjaga pertemanan mereka.

The Thing She Has: Diary After Death (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang