-29- Rahadhika

137 28 8
                                    

~Rahardhika~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Rahardhika~

📓📓

MEREKA bertiga langsung menuju alamat perusahaan yang di tunjuk oleh Vano. Terpaksa mereka harus pergi saat itu juga dan meninggalkan Vano dirumahnya. Rasa penasaran tak bisa di bendung lagi, dan bertanya pada yang lebih mengetahuinya adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan.

Satu hal yang terus mengetuk pikiran ketiga orang itu, kenyataan bahwa Fayyana yang mereka kenal adalah orang lain, membuat mereka tidak habis pikir.

Jelas, tidak ada lagi hal yang lebih gila dari itu, apalagi jika itu memanglah benar.

Gavin mengebut kendaraannya mengikuti Arga yang lebih dulu meninggalkannya. Lelaki itu sangat tidak sabaran hingga Gavin dan Gitta sempat tertinggal di belakang.

"Vin, apa berarti Fayya..." Gitta menggeleng. "Dia.. dia masih hidup?" tanyanya bergetar. Gavin yang mendengar suara Gitta di belakang sejenak menoleh. Dia ingin menjawabnya, tapi ia tidak tau harus memberi jawaban apa.

Karenanya Gavin kembali fokus mengejar Arga, agar mereka bisa tiba di tempat dalam waktu yang bersamaan.

Delapan menit kemudian, mereka sampai. Beruntung Arga bisa dikejar, hingga tidak ketinggalan jauh. Arga langsung masuk kedalam gedung ketika seorang satpam menghalanginya.

"Tunggu, mau kemana?" cegat satpam itu.

Arga sejenak melihat kartu nama yang sebelumnya Vano berikan. Dia membaca nama itu dulu. "Rahardika. Pak Rahardika? Dia ada didalam?"

"Ada, tapi kamu sudah membuat janji dengannya dulu?"

Arga tidak menjawab, karena dia memang tidak membuat janji apa-apa. Mereka saja datangnya dadakan karena Vano yang baru saja memberitau.

Gavin dan Gitta mendekat, mereka tau kalau Arga belum di beri izin untuk masuk.

"Pak, izinkan kami bertemu beliau. Kami teman anaknya."

"Tapi kamu harus membuat janji dulu. Kalian tidak boleh asal menemui begitu saja."

Mendengarnya Gitta panik, dia tidak tau harus melakukan apa. Tentu saja mereka tidak bisa menundanya, mengingat hal itu adalah sangatlah penting.

Tapi berbeda dengan Arga, lelaki itu seperti tidak kehilangan akal. Dia dengan cepat berlari kedalam ketika satpam itu lengah darinya.

Sontak karennya semua orang terkejut, dan langsung mengejarnya. Sementara Gavin menarik Gitta ketika dia juga melihat kesempatan untuk bisa masuk dan kabur dari sana.

Arga menekan tombol lift agar terbuka. Lalu menunggu semua orang yang berada didalam untuk keluar. Ketika berada didalam, dia melihat Gavin dan Gitta mendekat, sejenak ia menahan pintu itu menutup dan menyuruh dua orang itu untuk cepat.

The Thing She Has: Diary After Death (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang